Mohon tunggu...
Agus Fadlilah
Agus Fadlilah Mohon Tunggu... -

penulis merupakan mahasiswa fakultas teknik jurusan teknik industri 2011 universitas mercubuana jakarta

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Untuk Ayah dan Ibu

30 Desember 2011   15:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:33 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayah, Ibu sudah tak terhitung biaya yang kalian keluarkan untuk biaya hidupku,tak terhitung berapa juta bahkan ratusan atau bahkan milyaran rupiah yg kalian keluarkan semenjak aku lahir samapi aku besar sekarang ini. Ayah, ibu mungkin sifatku kali ini berbeda saat ku waktu masih kecil, jujur aku lupa akan nasihat kalian sewaktu kecil. nasihat yang membuat aku nurut akan setiap perkataan kalian. Ayah, ibu kini aku sudah dewasa menginjak bangku perkuliahan dan aku sadar biaya hidupku semakin bertambah dan aku hanya memberatkan beban kalian tapi yang membuat aku bangga adalah perjuangan kalian demi mendapatkan sepeser rupiah untuk menyekolahkanku, demi biaya hidupku dan keperluanku. yang kalian inginkan adalah agar aku berhasil di kemudian hari. ayah, ibu doakan aku jika aku berhasil nanti aku tidak lupa akan semua perjuangan kalian. marahi aku, atau bahkan pukul aku jika aku lalai tidak mengurusi kalian di hari tua kalian. pasti aku juga akan merasakan seperti kalian memiliki keluarga dan menjaga keluargaku sendiri. bimbing aku agar aku seperti kalian yang dengan ikhlasnya merawatku dari kecil hingga berhasil kelak. dari dalam hati, yang aku mau adalah kalian bisa melihatku menjadi seorang sarjana. kita berfoto bersama sekeluarga hadir dalam acara wisuda ku nanti. "ya allah beri kesehatan pada keluargaku,jauhkan mereka dari segala penyakit dan marabahaya" itu merupakan doaku yang aku panjatkan setiap beribadah kepada allah. untuk ayah, tak perduli berapa banyak keringat yang kau kucurkan demi mencari nafkah untuk ku makan dengan makanan yang layak, tak perduli lelahnya engkau mencari uang untuk ku kuliah,tak perduli seberepa lelahnya kau menjaga kami dari setiap gangguan yang ada,tak hentinya mengajariku tentang arti sebuah tanggung jawab dan kewajiban, dan tak lupa menyuruhku untuk selalu sholat 5 waktu. Untuk ibu, entah seberapa banyak waktu yang ibu buang demi memikirkan anakmu ini. gelisah jika aku pulang malam. dan sudah tidak terhitung lagi berapa banyak pengorbanan yang kau perbuat untukku. itu semua akan ku kenang bu, walau aku tau sampai kapan pun aku tidak bisa menggantikan kasih sayang mu yang begitu tulus kepadaku sebukit uang dan emas tidak akan bisa menggantikan kasih sayang yang telah kalian beri untukku karena aku tahu bahwa kasih sayang seorang tua adalah kasih sayang yang akan kekal abadi selamanya dan tidak bisa aku membayar kalian dengan harta sebanyak apapun Terima kasih ayah, ibu...... .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun