Semenjak awal Januari tahun 2020, namanya melambung tinggi seantero negeri. Sebelumnya tak banyak yang mengetahui bahkan mengenal korona. Wujudnya pun tak jelas seperti apa. Namun siapa yang menyangka, kini ia menjadi pusat perhatian manusia penghuni bumi. Terlebih bagi mereka yang tak acuh dengan kesehatan raganya.
Sosok virus yang tak kasat mata ini, tanpa manusia sadari telah menjadi instruktur kesehatan kelas wahid di muka bumi. Kehadirannya menjadikan manusia berbondong-bondong menerapkan gaya hidup bersih dan sehat. Mulai seringnya cuci tangan pakai sabun lebih dari 3x sehari. Bahkan dari 10 orang yang penulis amati menggunakan mata telanjang di jalanan pusat kota Surabaya, hanya 2 orang yang tak memakai masker wajah.
Belum lagi membludaknya antrean manusia di toko bahan kimia untuk belanja alkohol. Mereka menjadikan alkohol sebagai salah satu bahan baku dalam membuat cairan hand sanitizer.
Tak ketinggalan pula, para perusahaan raksasa pakaian olahraga di dunia pun juga memproduksi masker kesehatan menyambut kedatangan korona. Masker ini dipersembahkan bagi mereka tenaga medis yang berjuang melawan korona di garis depan.
Melihat geliat dan tanggapan manusia bumi atas hadirnya korona, mungkin pelesetan penggalan lirik lagu berjudul Jangan Ada Dusta Di Antara Kita milik mendiang Broery Marantika cocok untuk menceritakan secuil kondisi manusia bumi saat ini. Yang masih ingat lagunya, mari menyanyi dalam hati!
Semua terserah korona.
Kita begini karnanya.
Kuhormati keputusanmu.
Apa pun yang akan kau lakukan.
Sebelum terlanjur kita jauh terjangkit.
Cuci tangan saja.
Jangan ada korona di antara kita.