Seorang murid adalah anggota dari sebuah keluarga yang terdiri dari adik, kakak, ibu, bapak, kakek, nenek, paman, bibi dan lainnya. Seorang murid juga adalah seorang anggota dari komunitas kelasnya yang terdiri dari murid yang lainnya dan gurunya. Dia juga sebagai anggota dari komunitas sekolah yang terdiri dari murid-murid, guru-guru, kepala sekolah, staf tata usaha, penjaga, tukang kantin dan sebagainya. Lebih luas lagi, seorang murid merupakan anggota dari komunitas sekitar sekolah yang terdiri atas masyarakat, tokoh, lembaga yang ada dan lainnya. Selain itu, dia juga seorang anggota dari komunitas masyarakat secara umum, yang mana didalam masyarakat tersebut terdapat berbagai macam anggota seperti perusahaan, pemerintahan, kelompok adat, komunitas lainnya, sekolahan, dan lain sebagainya.
Komunitas-komunitas yang disebutkan tadi baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi proses pembelajarannya. Komunitas-komunitas tersebut adalah aset sosial yang harus dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas pembelajarannya, termasuk dalam hal ini adalah menumbuhkembangkan aspek kepemimpinan murid, yaitu dengan cara mennyokong ‘suara, pilihan dan kepemilikan’ murid.
Sekolah adalah tempat transfer ilmu dan teori juga praktik kecil atas suara, pilihan dan kepemilikan murid. Secara terstruktur, ini telah tertanam dalam kurikulum pembelajaran. Berbagai metode, teknik bahkan trik skenario pembelajaran terus dikembangkan salah satunya untuk menggali, melatih dan mengembangkan suara, pilihan dan kepemilikan murid. Selain itu, tak lepas juga dalam bersosial dengan sesama warga sekolah baik dalam situasi formal maupun nonformal, hal ini terus selalu diupayakan. Hentikan semua tindakan untuk mengatur, menggerakkan, mempola tindakan dan lain sebagainya dalam ranah sempit. Mulai sekarang, berikan kesempatan kepada murid untuk dapat mengeluarkan suara, menentukan pilhan dan menumbuhkembangkan rasa kepemilikan mereka atas apa yang mereka hadapi.
Komunitas-komunitas selain sekolah adalah tempat praktek besar dan implementasi atas sebagian ilmu yang telah diperoleh di sekolah. Para pemimpin komunitas, kepala-kepala perusahaan, kepala pemerintahan, ketua-ketua kelompok, bahkan kepala keluarga, sudah seharusnya bersinergi dapat mendukung platform besar ini. Berikan kesempatan murid-murid kita, generasi-generasi penerus bangsa kita untuk buka suara, dapat menentukan pilihan dan memiliki rasa kepemilikan yang tinggi.
Menggali dan menumbuhkembangkan suara, pilihan dan kepemilikan murid sebagai penguat identitas diri maupun bangsa. Guru-guru diharapkan bisa bergerak bersama dari sektor pendidikan untuk dapat menggali seluas-luasnya suara mereka, melatih murid semaksimalnya dalam menentukan pilihan mereka baik dalam pembelajaran maupun dalam bersosial, menumbuhkan dan menguatkan kepemilikan mereka menguatkan identitas dan karakter bangsa, kepercayaan diri bangsa, dan kekuatan diri bangsa yang saat ini nyaris hilang, sehingga bangsa Indonesia bisa kembali bersinar di kancah dunia.
#Salam dan Bahagia
#Salam Merdeka Belajar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H