Dalam buku karya Dr. Handrawan Nadesul berjudul Menyayangi Otak  (Menjaga Kebugaran, Mencegah Penyakit, dan Memilih Makanan) menjelaskan sebuah fakta bahwa kapasitas memory otak kita jika dikonversi  sama dengan 10 gb. Cukup kecil jika dibandingkan dengan kapasitas  penyimpanan komputer yang sekarang rata rata diatas 1 tb atau 1.000 gb.
Padahal rata rata orang indonesia baru menggunakan kurang dari 30 % dari kapasitas otak yang di punyai. Untuk menguji  batasan memory yang tersimpan di otak kita, hayo siapa yang masih hafal  lengkap nama teman - temanmu sewaktu SD atau coba sebutkan semua nama  guru SMP mu ?  kamu pasti tidak bisa khan, mungkin kita tahu wajahnya  teman kita waktu SD tapi kita lupa namanya.Â
Aku punya pengalaman  bertemu dengan seorang teman yang sama sama ikut acara bimtek setelah 2  tahun  ketemu lagi di hafal wajahku tapi lupa namaku dengan kalimat yang  agak lebay akupun ungkapan fakta bahwa aku juga lupa namanya.
Dengan data tersebut ternyata banyak batasan yang kita miliki dalam  menyimpan sebuah kenangan atau peristiwa, tapi biasanya ada kenangan  yang sangat kuat terpatri dalam otak kita. Kenangan itu adalah kenangan  yang paling indah atau kenangan paling menyakitkan.
Kita tidak bisa  menghapus begitu saja kenangan itu seperti menekan tombol delete pada  keyboard. Maka ada beberapa orang yang terperangkap dalam kegagalan  karena tak mampu menghapus kenangan tentang kegagalan di masa lalu.Â
Jika aku di suruh berjalan kebelakang itu amatlah susah. Kalau aku  disuruh berdiri tegak di cuaca yang panas seperti ini maka aku akan  melambaikan tangan dan bilang " aku menyerah bro".
Opsi yang bisa tak  pilih ya maju kedepan melupakan mantan. Mantan adalah kegagalan, mantan adalah kenangan menyakitkan, mantan adalah sisi gelapku di masa lalu dan bagi kamu bro & sis mantan  bisa berarti orang yang mutusin kamu. Akan ku isi kapasitas otakku yang  terbatas dengan pengalaman baru dan hal hal yang baru. Sudah saatnya  melupakan mantan dan mengucapkan bye ....bye.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H