Saat  kita menikah kamu belum lulus S1 sementara aku sudah lulus S1. Supaya  setara mau tidak mau aku mendorong supaya dirimu bisa juga menyelesaikan  studi S1.
Aku melanjutkan studi dengan mengambil program Akta Mengajar,  aku pun meminta supaya dirimu ambil program yang sama supaya kita satu  level. Nah, sekarang aku hampir menyelesaikan studi S2 dan supaya adil  aku juga memberi kesempatan dirimu untuk melanjutkan studi S2.
Lalu apa gunanya sekolah tinggi-tinggi kalau tidak dimanfaatkan untuk menunjang karir?
Persepsi itu dibangun atas dasar penyederhanaan pola pikir dan cara  pandang mayoritas masyarakat. Pahami dulu, bahwa esensi dari belajar  adalah terbentuknya pola pikir kreatif, dinamis dan visioner  berlandaskan fakta, teori dan logika. Pendidikan setinggi apapun memang  tidak bisa menjamin kesuksesan seseorang dan menggaransi bahwa karirnya  akan meroket, tapi lewat pendidikan kita bisa mendapatkan jawaban atas  kebuntuan dan persoalan yang kita hadapi agar bisa diselesaikan secara  ilmiah.
Pasangan yang mempunyai level pendidikan setara atau  hampir sama akan mempermudah komunikasi, menjembatani kebuntuan atas  cara pandang yang kadang beda. Hal itu akan membuat petualangan  kehidupan berkeluarga lebih menarik, lebih asyik dan tentu saja lebih  menantang.
Selamat untukmu Puspa Denty dalam menjalani kehidupan akademis yang baru. O..Iya jangan lupakan kalau kamu sudah punya aku ya