JEPARA, Magang Unisnu - Puluhan tahun sudah Pak Rus menjajakan makanan khas dari kampung halamannya.
Awal pengalamannya merantau ke Jakarta hanya sekadar membantu saudaranya yang berjualan Sate Madura.
Seiring berjalannya waktu ia memutuskan untuk berdikari dan menjajakan Sate Madura menggunakan gerobak kecil.
Dari Jakarta, Surabaya, hingga Tuban sudah ia sambangi untuk memperkenalkan kudapan khas dari kampung halamannya.
Awal tahun 2019 ia memutuskan hijrah ke Jepara untuk memperkenalkan Sate Madura. Rute jualannya, dari ujungbatu-tegalsambi-mantingan dan finish terakhir di alun-alun Jepara.
Ia mengaku sehari bisa laku 250 tusuk sate, bisa lebih kalo siklus dunia permebelan di Jepara sedang ramai.
"Iya sering itu sate baru habis jam satu malam bahkah sampai jam dua, tapi ya alhamdulillah 250 tusuk habis" Ujarnya dengan logat khas Madura.
Pak Rus menambahkan, Hari raya idul fitri ia tetap berjualan, tetapi besok di hari raya kurban ia akan libur dua minggu.
Senang rasannya bisa bertemu sosok macam Pak Rus, bagiku orang seperti beliau adalah pahlawan, pahlawan keluarga. Setiap pulang kampung ia dan istrinya hanya bermodal motor beat menuju Bangkalan, Madura. Luar Biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H