Mohon tunggu...
Agus Cahyono
Agus Cahyono Mohon Tunggu... Mahasiswa - *same lies

Segala bentuk kemungkinan kemungkinan kemungkinan kemungkinan semoga saja menjadi mungkin, amin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penjualan Meubel Tengah Lesu, Pedagang Kecil Ikut Termengu

13 Mei 2024   16:07 Diperbarui: 13 Mei 2024   16:28 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pak rus dengan sigap membungkus sate pesanan pelanggan (agus cahyono/magang unisnu)

JEPARA, Magang Unisnu -- Akibat konflik global yang tidak kunjung mereda, usaha meubel di Jepara ikut merasakan dampaknya.

Mayoritas masyarakat Jepara menggantungkan hidupnya pada sektor olahan kayu. Mulai dari kelas rumahan hingga sekelas pablik banyak dijumpai di Jepara.

Daerah dengan sebutan kota ukir ini banyak mengekspor meubel ke berbagai Negara. Kini, akibat konflik yang berkepanjangan siklus penjualan meubel tengah meredup.

Seperti Rusdi (56) seorang pedagang sate keliling ikut merasakan dampaknya. Kini, ia harus siap berjaga sampai subuh hari agar daganganya bisa habis terjual.

"Sekarang jualanya bisa sampai subuh mas, orang lagi sepi banget ini" Ujar Pak rus

Rusdi melanjutkan, Akibat meubel tengah sepi, jam malam sekarang sepi tidak ada orang lembur kerja.

"Karyawan kini banyak liburnya mas, seminggu paling dua sampai empat hari kerja" Ungkap Haris, Pengusaha meubel.

Haris menambahkan, Baik pasar mancanegara dan pasar lokal penjualan meubel sekarang tengah menurun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun