Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan harga daging sapi, daging ayam yang naik dengan drastis, ditambah dengan jatuhnya harga tomat dipasaran. Kalau kita berkaca dengan masalah yang terjadi ini apakah sebenarnya penyebabnya ? Salah satu usul yang ingin saya sumbangkan sebagai sarjana pertanian adalah sumbangan pemikiran, kiranya pemerintah perlu membenahi sektor pengolahan hasil pertanian kita dengan baik. Petani harus bisa memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengoahan hasil-hasil pertaniannya secara mandiri, mereka jangan sangat sekali ketergantungan kepada tengkulak, menjual hasil pertanian mentah dan secara tiba-tiba harga bisa jatuh dengan seketika. Kiranya petani bisa membentuk kelompok tani, dalam kelompok tani tersebut diberikan pengetahuan pengolahan hasil-hasil pertanian dengan baik. lebih lanjut mereka bisa menghasilkan branding dari hasil-hasil pertanian ini. Kenapa saya bilang branding dalam dunia pertanian itu penting ? Lihat saja dengan satu buah kiwi kelompok petani di Selandia Baru dapat memasok buah Kiwi ini keseluruh dunia, dengan harga yang lumayan mahal di Indonesia produk ini dijual di swalayan-swalayan. Kalau boleh saya berfikir mungkin pertanian kita telah kehilangan brandingnya... Saya sebagai seorang yang berkecimpung di bidang Kekayaan Intelektual (KI) sebelumnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Sangat penting sekali Kementrian Pertanian, Kementrian Perdagangan serta pihak-pihak terkait membantu para petani mengangkat produk-produk pertanian mereka, salah satunya para petani harus melek Kekayaan Intelektual, para petani harus diajarkan pentingnya memiliki merek sendiri terhadap produk olahan pertanian mereka, terhadap produk hasil pertanian mereka, terhadap seni desain kemasan mereka.. dengan demikian saya yakin produk pertanian kita akan berjaya.. dan produk pertanian kita akan memasuki negara-negara lain.
Selain itu, sudah saatnya sektor pertanian ini menjadi sektor yang seksi bagi generasi muda, sadar bahwa para petani saat ini kebanyakan adalah generasi tua, jangan sampai suatu saat Indonesia kehilangan generasi penerus petaninya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H