Mohon tunggu...
Agus Budi
Agus Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis di waktu senggang.

Walaupun sudah tidak muda lagi tapi tetap suka main gim, baca komik dan nonton anime.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Pernikahan Mulai Dirasa Hambar, Apa yang Harus Dilakukan?

2 November 2023   08:27 Diperbarui: 3 November 2023   21:01 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kekecewaan laki-laki. 

Di sebuah sudut kota kecil, rumah kecil yang dihiasi senyuman dan tawa bahagia Andi, Vira, dan putra kecil mereka, Rafa, menjadi saksi dari perjalanan cinta yang berliku. Pada awalnya, hubungan mereka dipenuhi dengan kebahagiaan dan canda tawa. Namun, seiring berjalannya waktu, suara tawa itu mulai pudar.

Andi, seorang suami yang penuh kasih, mencurahkan hatinya setiap hari pada Vira. Dia bercerita tentang pekerjaannya, menuturkan kisah lucu Rafa di sekolah, dan menyampaikan keluh kesahnya. Pada awalnya, Vira selalu antusias mendengarkan. Matanya berkilat ketika mendengar cerita suaminya, dan senyumnya selalu menghiasi wajahnya.

Namun, seiring lamanya pernikahan, semangat Vira mulai memudar. Dia tidak lagi begitu antusias mendengarkan setiap cerita Andi. Suaminya mencoba mencari tahu apa yang salah, tetapi jawaban yang didapat hanyalah senyuman samar dan anggukan kepala tanpa makna. Andi merasa kekosongan yang sulit dijelaskan, seperti ada tembok tak terlihat yang tumbuh di antara mereka.

Suatu hari, Andi duduk di tepi tempat tidur mereka, pandangannya menatap jendela. Rafa bermain dengan mainannya di lantai, tetapi suasana hati sang ayah terasa begitu berat. Andi menyadari bahwa meskipun fisiknya berada di samping Vira, hatinya merasa kesepian. Ia butuh lebih dari sekadar kehadiran fisik.

Andi memutuskan untuk menghadapi Vira. "Vira, apa yang terjadi dengan kita?" tanyanya lembut. Vira menoleh dengan tatapan kosong. "Apa yang kamu maksud, Andi?"

Andi menjelaskan perasaannya yang terpendam, betapa dia merindukan koneksi yang dulu begitu kuat di antara mereka. Vira mendengarkan dengan wajah datar, tetapi di matanya terlihat keraguan. Mereka berdua menyadari bahwa mereka telah kehilangan sesuatu yang berharga, sesuatu yang tidak bisa diukur dengan kata-kata.

Keesokan harinya, Andi dan Vira duduk bersama, berbicara tentang masa lalu dan masa depan. Mereka saling mengungkapkan perasaan mereka, mencoba memahami perspektif satu sama lain. Rafa, yang awalnya asyik bermain sendiri, merasa getir melihat kedua orangtuanya seperti itu.

Perlahan tapi pasti, Andi dan Vira membangun kembali hubungan mereka. Mereka berusaha untuk lebih mendengarkan satu sama lain, memahami kebutuhan dan harapan masing-masing. Kembali tercipta kehangatan di antara mereka, seperti saat-saat awal pernikahan.

Ilustrasi kekecewaan seorang pria. 
Ilustrasi kekecewaan seorang pria. 

Rafa, yang mungkin tidak sepenuhnya mengerti perubahan itu, merasakan kebahagiaan yang datang dari kedua orangtuanya. Keluarga kecil itu kembali menjadi tempat di mana tawa dan cerita dihargai, tempat di mana setiap anggota keluarga merasa didengar dan dicintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun