Mohon tunggu...
agus budiarta
agus budiarta Mohon Tunggu... profesional -

setiap langkah gerakan riil lebih penting dari selusin program

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anggota DPRD DIY Reses di Sarkem

28 April 2015   13:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:36 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasar Kembang atau akronim gresnya Sarkem, merupakan tempat yang paling banyak diperbicangkan oleh masyarakat Yogyakarta. Maklum saja, daerah yang berada persis di jantung kota dan perekonomian DIY, yakni Malioboro, Sarkem merupakan tempat lokalisasi terkenal di wilayah Yogyakarta.

Saking terkenalnya daerah sarkem ini, maka tidak heran sebagian masyarakat DIY ataupun yang pernah datang ke kota ini, sangat tabu untuk membicarakan wilayah yang penuh dengan pesona wajah-wajah cantik nan ayu.

Kesan Sarkem yang “sakral” ini berubah total tatkala anggota DPRD DIY Fraksi PDI Perjuangan Chang Wendryanto mengadakan reses di Sarkem pada Senin (27/4). Masyarakat DIY  Chang mengadakan reses di wilayah Sosrowijayan Kulon, tepatnya di Balai RW 03.

Reses ini bertujuan guna menggali masukan dari masyarakat guna dimasukan dalam bahan pembahsan APBD perubahan tahun 2015. Selain itu juga, reses ini bertujuan agar warga bisa menyampaikan keluhannya secara langsung kepada wakilnya di DPRD terkait dengan berbagai masalah yang muncul di tengah masyarakat khususnya di wilayah Sarkem.

Dalam penjelasan maksud dan tujuan reses tersebut, Chang menyampaikan bahwa sesuai dengan ketugasannya di komisi c DPRD DIY, yang menangani bidang pembangunan, beliau meminta kepada masyarakat agar perlu menjaga lingkungan agar tetap sehat dan asri. Menurut Chang, wilayah Sarkem merupakan wilayah dengan jumlah penduduk yang padat dengan bangunan. “hampir sebagian besar bangunan hotel besar dan kecil ada di wilayah ini”. Demikian Chang menjelaskan.

Oleh karena itu, Chang meminta kepada warga sosrowijayan kulon agar menjaga kebersihan got teruatama dari polusi “karet” yang kadang dibuang berserakan di got-got. Kalau got-got mampet karena banyak “karet”, tentu akan menimbulkan banjir, apalagi daerah penduduknya padat. Jelas Chang.

Selain kebersihan got dari “karet”, Chang juga meminta agar warga di wilayah Sarkem dituntut untuk membuat biopori guna menangkal punahnya air tanah. Karena pembangunan hotel semakin banyak, bukan tidak mungkin akan mengalami krisis air. Hal ini yang perlu diantisipasi oleh warga sarkem. Lanjut Chang.

Sementara dari masukan warga, intinya warga meminta agar masyarakat kurang mampu di wilayah Sarkem di cover semuanya dalam BPJS. “Masih banyak warga miskin di wilayah sini yang belum di cover oleh BPJS pak”. Keluh seorang warga.

Dalam reses ini juga dihadiri oleh lurah gedongtengen, ketua rw dan ketua-ketua rt se sosrowijayan kulon, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, keamanan serta warga masyarakat se-Sosrowijayan Kulon.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun