Mohon tunggu...
Agus Barkah
Agus Barkah Mohon Tunggu... -

General Manajer @Barkah Education, Trainer, Guru SMPN 12 dan SMKN 4 Tangsel, Web Developmet, Lecture of APP Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Persektif Ujian Nasional

2 April 2015   13:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:37 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ujian Nasional (UN) tiap tahun menjadi perdebatan yang panjang. Perdebatan ini didasari dengan tingkat kelulusan setiap sekolah. Persaingan dan perebutan nilai tertinggi menjadi sesuatu yang berlebihan. Mengapa demikian ? sebab tidak jarang dan bisa jadi rahasia umum bahwa keberhasilan dan nilai mata pelajaran yang di UN kan menjadi penentu siswa lulus atau tidak pada satuan tingkat pendidikan. Siswa dan sekolah berlomba dengan berbagai macam cara dan strategi untuk menjadi sekolah dengan nilai UN yang tertinggi. Persaingan tidak hanya ditingkat sekolah  sekolah tapi juga di tingkat Kab/kota di Indonesia.

Namun sangat disayangkan, persaingan antar lembaga sekolah dan diknas menjadi sesuatu yang penting dikarenakan kalau ada sekolah yang siswanya tidak lulus karena nilai UN nya kecil atau tidak memenuhi standar kelulusan melakukan trik yang tentu saja ini baik. Persaingan yang sehat dan jujur juga sesuatu yang penting sehingga kualitas peerta didik yang lulus nanti bisa bersaing dijenjang yang lebih tinggi.

Mulai tahun pelajaran 2014-2015, Standar kelulusan diserahkan ke sekolah. Nilai UN hanya dijadikan sebagai instrument atau pemetaan sampai sejauh mana peserta didik menguasai 4 bidang studi (Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan IPA). Nilai Sekolah yang dijadikan sebagai penentu kelulusan tentunya menjadi kabar yang melegakan dan mengembirakan. Disisi lain para orangtua tidak sadar dan bisa jadi lupa bahwa Nilai Ujian Nasional (UN) dijadikan sebagai syarat masuk ke jenjang lebih tinggi. SMP meneruskan ke SMA begitu juga dengan SMK. Tungkat SMA/SMK diseleksi juga Nilai Ujian Nasional.

Orangtua dan pendidik tidak sadar dan mengakibatkan semangat dan motivasi menjadi lemah sehingga proses persiapan menghadapi UN tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh arena itu setiap siswa dan guru untuk bersama-sama membawa siswanya menghadapi UN dengan semangat yang tinggi.  Semoga cara atau metode untuk mempersiapkan peserta didik/siswa menghadapi UN lebih baik dari tahun kemarin.

Selamat menempuh Ujian Nasional (UN) untuk siswa SMA/MA dan SMK tanggal 13 – 16 April 2015 dan untuk tingkat SMP/MTs tanggal 4-7 Mei 2015.

Hasil yang maksimal dan sesuai dengan kriteria kelulusan merupakan sesuatu yang tidak mustahil, apabila semua komponen dan stake holder bersama-sama menyukseskan Ujian Nasional dapat berjalan dengan lancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun