Mohon tunggu...
Agus Arwani
Agus Arwani Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Membaca adalah petualangan tanpa batas yang dijalani dalam diam, menulis adalah ekspresi jiwa yang tercurah dalam kata. Keduanya membentang jembatan antara imajinasi dan realitas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Mekkah ke Madinah: Dampak Ekonomi Umrah yang Tak Terhitung

1 Februari 2025   11:45 Diperbarui: 1 Februari 2025   11:20 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari Mekkah ke Madinah: Dampak Ekonomi Umrah yang Tak Terhitung

Ibadah Umrah, bagian kewajiban seorang muslim yang mampu  seperti haji, memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap ekonomi, baik secara lokal di Arab Saudi maupun global. Setiap tahun, jutaan umat Islam dari berbagai belahan dunia melakukan perjalanan untuk menunaikan ibadah ini. Dari Mekkah ke Madinah, dua kota suci yang menjadi pusat ibadah, perjalanan ini tidak hanya mendekatkan jamaah dengan spiritualitas, tetapi juga menghasilkan dampak ekonomi yang sangat besar dan beragam.

Umrah berperan sebagai salah satu pilar utama dalam sektor pariwisata religi global. Keberadaan jamaah yang datang dalam jumlah besar mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Arab Saudi, mulai dari hotel, transportasi, hingga berbagai fasilitas lainnya. Setiap tahun, jutaan jamaah yang datang untuk beribadah memperkuat kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian lokal, sekaligus menjadi sumber pendapatan penting bagi negara tuan rumah. Selain itu, sektor perdagangan juga berkembang pesat dengan adanya permintaan barang oleh jamaah, seperti pakaian ihram, sajadah, tasbih, dan oleh-oleh khas Mekkah dan Madinah. Hal ini membuka peluang bagi pedagang lokal dan bahkan mendorong perkembangan e-commerce.

Peningkatan jumlah jamaah Umrah juga berimbas pada pengembangan infrastruktur di Arab Saudi. Pemerintah setempat terus berinvestasi besar-besaran dalam pembangunan hotel, pusat perbelanjaan, restoran, dan fasilitas transportasi untuk menyambut kedatangan jamaah. Inovasi dalam infrastruktur ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan keamanan para jamaah, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah sekitarnya. Peningkatan kapasitas transportasi umum seperti bus dan kereta api menjadi salah satu contoh bagaimana sektor transportasi berkembang untuk memenuhi kebutuhan mobilitas jamaah, sehingga sektor ini turut berkontribusi besar terhadap perekonomian Saudi.

Dampak ekonomi Umrah tidak hanya dirasakan di Arab Saudi, tetapi juga di negara-negara pengirim jamaah, seperti Indonesia, Malaysia, Pakistan, dan Turki. Agen perjalanan, maskapai penerbangan, penyedia layanan akomodasi, dan restoran di negara-negara ini mendapatkan manfaat langsung dari keberangkatan jamaah. Selain itu, sektor keuangan global turut merasakan dampaknya, dengan meningkatnya permintaan untuk produk-produk keuangan terkait Umrah, seperti asuransi perjalanan dan layanan pembayaran internasional.

Peningkatan jumlah jamaah juga menciptakan lapangan pekerjaan baru di sektor pariwisata, kesehatan, dan layanan umum. Para pemandu wisata, petugas hotel, sopir transportasi, serta tenaga medis yang menyediakan layanan kesehatan selama ibadah menjadi kunci dalam mendukung kelancaran perjalanan Umrah. Hal ini membuka kesempatan bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi yang mendukung kegiatan ibadah. Dengan demikian, sektor jasa menjadi salah satu yang paling diuntungkan oleh keberadaan ibadah Umrah.

Selain itu, sektor teknologi juga tidak terlepas dari dampak Umrah. Banyak jamaah yang kini memanfaatkan aplikasi dan platform digital untuk merencanakan perjalanan mereka, seperti pemesanan tiket pesawat, hotel, serta transportasi. Perusahaan-perusahaan teknologi pun berkembang pesat, terutama yang bergerak di bidang pemesanan online dan pembayaran digital. Platform pembayaran yang memudahkan transaksi internasional juga turut mendukung kemudahan dalam beribadah dan mempercepat transaksi ekonomi selama perjalanan Umrah.

Seiring dengan berkembangnya jumlah jamaah dan kebutuhan yang terus meningkat, sektor perbankan dan keuangan juga mengalami lonjakan permintaan. Jamaah yang melakukan transaksi keuangan internasional untuk menukarkan mata uang, membayar akomodasi, atau membeli barang-barang selama perjalanan mereka membutuhkan layanan perbankan yang cepat dan efisien. Inovasi dalam sistem pembayaran digital dan kartu kredit juga mempermudah jamaah dalam bertransaksi secara global.

Tidak hanya itu, sektor kesehatan turut berkembang dengan adanya peningkatan permintaan terhadap layanan medis selama perjalanan Umrah. Dengan jumlah jamaah yang terus meningkat, rumah sakit dan klinik yang menyediakan layanan kesehatan untuk jamaah harus memastikan bahwa pelayanan mereka tetap berkualitas dan dapat menangani berbagai masalah kesehatan, mulai dari penyakit ringan hingga kondisi darurat. Peningkatan kualitas layanan medis ini semakin mendukung kenyamanan jamaah dalam menunaikan ibadah Umrah.

Peningkatan kualitas layanan juga tercermin dalam sektor transportasi. Mengingat banyaknya jamaah yang memerlukan mobilitas antar kota dan destinasi, penyedia layanan transportasi terus berinovasi untuk memberikan kenyamanan terbaik. Mulai dari penyediaan bus, kereta, hingga taksi yang dirancang khusus untuk jamaah Umrah, sektor transportasi terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan logistik ibadah ini. Kualitas layanan transportasi yang semakin baik turut memperlancar perjalanan jamaah dan mengurangi potensi kemacetan serta gangguan dalam perjalanan ibadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun