Mohon tunggu...
Agus Ariyanto
Agus Ariyanto Mohon Tunggu... Lainnya - agus ariyanto

kota palembang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekerasan Emosional yang Berdampak Mengerikan kepada Anak

24 Desember 2021   00:22 Diperbarui: 24 Desember 2021   00:34 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kekerasan emosional yang biasanya tidak disadari oleh orang terdekat sama dampaknya dengan kekerasan fisik  karena dapat berdampak negative untuk kesehatan mental anak, lantas seperti apakah kekerasan emosional itu ? lalu apa dampaknya bagi kesehatan anak ?

Yang mengejutkan kekerasan emosional terjadi dilingkungan terdekat, baik dari keluarga, pertemanan bahkan sekolah. Kekerasan emosional pada anak   adalah serangan secara verbal/ kata-kata yang dilontarkan kepada anak yang bisa menganggu perkembangan sosial maupun kesehatan mental anak tersebut

Dari hasil  survei yang dilakukan oleh KPAI pada masa pandemic COVID-19 memberikan gambaran bahwa anak mengalami kekerasan psikis selama pandemi Covid-19. Kekerasan psikis yang dialami anak dimarahi 56%, dibandingkan dengan anak lain 34%, dibentak 23%, diplototin 13%

Sebagian besar pelaku kekerasan emosional pada anak merupakan orang terdekat dari anak tersebut seperti anggota keluarga , teman maupun guru namun tidak menutup kemungkinan orang asing juga  bisa melakukan kekerasan emosional tersebut kepada anak.

Sebagai contoh kekerasan yang dialkukan terhadap anak seperti mengancam, membentak anak , memanggil dengan nama yang tak pantas,berteriak didepan anak mempermalukan, meremehkan anak bahkan tidak menunjukan kasih sayang kepada anak.  

Sebagai contoh kenapa bisa orang tua melakukan kekerasan emosional kepada anak? Itu semua di karenakan  orang tua yang menaruh harapan yang lebih terhadap anak tersebut namun ketika anak tersebut tidak bisa menjadi apa yang diinginkan orang tua, orang tua tersebut langsung memarahi dan memakinya

Apakah disekeliling kita terdapat pelaku kekerasan emosional ?

Cirri-ciri pelaku kekerasan emoisonal pada anak

  • Sering menyalahkan anak
  • Sering mengucapkan kata-kata kasar atau bernada  tinggi tapi dianggap sebagai bahan bercandaan
  • Sering meremehkan anak
  • Selalu mengancam anak jika anak tidak ingin menurut perkataan

Dampak kekerasan emosional pada anak

  • Terlihat depresi dan gelisah
  • Hilang kepercayaan diri
  • Menarik diri dari aktivitas sosial
  • Menajdi pribadi yang pemurung dan tidak suka berbicara
  • Prsetasi yang buruk di sekolah

Segala bentuk kekerasana kepada anak harus dihentikan agar anak  bisa tumbuh dengan perasaan yang gembira dan  bisa mengembangkan potensi dirinya secara maksimal tanpa adanya kekerasan yang membuat anak tertekan baik secara fisik maupun mental, jika kita menemukan kasus kekerasan emosional di lingkungan kita harus secepatnya di hentikan dengan cara memberitahu dampak-dampak yang bisa terjadi jika anak terus menerus mendaptkan kekerasan baik secara verbal maupun fisik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun