Mohon tunggu...
I Gusti Komang Agus Arianta
I Gusti Komang Agus Arianta Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Agusan

NAMA : I GUSTI KOMANG AGUS ARIANTA PRODI : ILMU KOMUNIKASI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Interaksi Sosial yang Bersifat Asosiatif dan Disosiatif

30 Desember 2021   08:47 Diperbarui: 30 Desember 2021   09:05 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Membahas tentang sosiologi komunikasi khususnya dalam komunikasi kelompok tidak dapat kita lepaskan dari adanya interaksi sosial dimana interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis berkaitan dengan hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, dan individu dengan kelompok seperti itu.

Nah di dalam interaksi sosial terdapat sifat asosiatif, Asosiatif merupakan serangkaian proses yang terjadi pada bentuk interaksi sosial dan mengarah pada persatuan, kesatuan, dan dapat meningkatkan solidaritas sosial antar individu dan kelompok seperti itu. Kemudian ada asimilasi, asimilasi merupakan pembauran satu kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.

Contoh interaksi asosiatif dari asimilasi yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan masyarakat misalnya menjalin relasi pertemanan dengan orang yang berbeda agama dimana dalam konteks ini relasi pertemanan dalam hubungan timbal balik dua atau lebih individu yang saling berkaitan, menaruh harapan, dan memiliki kekhasan yang didalamnya dapat berkembang ke tingkat persahabatan, Untuk menggambarkan sikap toleransi antar umat beragama, seperti itu.
Jadi untuk menjaga perbedaan dalam persahabatan, kita harus lebih memahami makna toleransi. Agar mempunyai fondasi kuat untuk menjaga persatuan bangsa dan tidak mudah terpecah belah. Kunci menjaga perbedaan dalam persahabatan, kita harus saling menghormati, saling menghargai, dan saling memahami keberagaman satu sama lain dengan istilah semboyan yakni"bhineka tunggal ika" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Perbedaan bukan menjadi masalah dalam persahabatan, tetapi itu semua merupakan anugrah tuhan yang harus kita jaga. dengan adanya perbedaan, kita dapat saling mengenal apa yang dia suka dan apa yang dia tidak suka, trus saling memahami, saling menyayangi satu sama lain agar bersatu dalam membangun serta memajukan bangsa dan negara. Maka dari itu toleransi sangatlah penting di terapkan.

Kemudian selanjutnya dalam interaksi sosial juga terdapat sifat disosiatif, dimana interaksi yang lebih mengarah kepada konflik dan perpecahan, baik individu maupun kelompok dengan tujuan tertentu. maka proses interaksi sosial ini menjurus pada adanya konflik atau masalah yang justru menimbulkan kerenggangan dalam berinteraksi. Dengan kata lain bentuk interaksi sosial disosiatif dimana orang-orang atau kelompok-kelompok berlomba meraih tujuan yang sama melalui persaingan yang sportif.
Contoh interaksi disosiatif  yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat misalnya Konflik antar pemuda yang merupakan perjuangan yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti nilai, status, kekuasaan, otoritas, dan lain sebagainya, dimana tujuan dari mereka itu tidak hanya untuk memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya dengan kekerasan atau ancaman. Seperti halnya adanya gesekan, antar organiasi pemuda, ulah oknum provokator bahkan pihak aparat. Dan apabila ada perkataan atau tingkah laku kita yang kurang baik maka akan timbulnya suatu konflik.


Contohnya : Persaingan dalam kompetisi 17 Agustus.
Seperti yang kita ketahui, bahwa 17 agustus merupakan hari kemerdekaan dan hari paling penting bagi seluruh rakyat indonesia. Biasanya , momen hari kemerdekaan dirayakan dengan pelaksanaan upacara bendera namun ada juga yang mengadakan dengannya perlombaan-perlombaan yang diselenggarakan disekolah, di kampus, maupun di perusahaan seperti itu Dan lomba-lomba yang akan diadakan seperti panjat pinang, tarik tambang, lari karung, makan kerupuk, mancing botol dan masih banyak lagi. Dalam kompetisi akan dipungut juara 1, 2, 3 maupun juara harapan. Tidak seluruh peserta bakalan jadi juara sehingga para peserta akan melakukan persaingan dengan melakukan yang terbaik untuk menjadi juara, inilah yang disebut dengan persaingan atau kompetisi terbaik guna menjadi juara.
Didalam Persaingan atau kompetisi tersebut merupakan suatu bentuk proses sosial antara dua individu atau kelompok yang bersaing secara sehat. Dalam hal ini ,individu atau kelompok akan bersaing mencari keuntungan dengan cara mengalahkan lawannya tanpa kekerasan dengan kata lain saling berlomba melakukan sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingan terjadi jika kalau beberapa pihak menginginkan sesuatu dengan jumlah yang terbatas ataupun menjadi pusat perhatian umum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun