Ki hajar Dewantara memiliki konsep pendidikan yang didasarkan pada asas kemerdekaan yang memiliki arti bahwa manusia diberi kebebasan dari Tuhan untuk mengatur kehidupannya dengan  tetap sejalan dengan aturan yang ada di masyarakat.Murid harus memiliki jiwa merdeka dalam artian merdeka secara lahir dan batin serta tenaganya.Jiwa yang merdeka sangat diperlukan sepanjang jaman agar bangsa Indonesia tidak didkte dan tergantung dengan bangsa lain.Ki Hajar Dewantara dengan sisten among nya yaitu melarang adanya hukuman dan paksaan kepada muridnya karena akan mematikan daya kreatifitasnya.Ki Hajar Dewantara secara tersirat waktu itu sudah memikirkan pola pembelajaran konsep merdeka belajar serta relevansinya dengan pengembangan pendidikan karakter.Ki Hajar Dewantara dalam pemikirannya "Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan.Dengan maksud agar segala unsur peradaban dan kebudayaan tadi dapat tumbuh dengan sebaik-baiknya.Dan dapat kita teruskan kepada anak cucu kita yang akan datang." Profil Pelajar Pancasila sebagai pedoman untuk pendidikan,pegangan dalam membangun karakter anak sesuai nilai-nilai Pancasila yang meliputi  antara lain : 1) Beriman,bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia ; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong ; 4) Berkebinekaan global ; 5) Bernalar kritis ; 6) Kreatif.Keenam profil pelajar Pancasila ini sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
   Pada program yang berdampak pada murid ini saya akan mengambil judul program ekstrakurikuler :
"Â SAHABAT SAMPAHÂ " Â dengan mengambil salah satu karakteristik lingkungan yaitu "Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif,hingga berkemampuan dan berkeinginan untuk memberikan pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan sekelilingnya.
   Tujuan program "Sahabat Sampah " bagi sekolah saya SMPN 2 Manisrenggo adalah membentuk insan penerus bangsa yang mencintai kebersihan dan kesehatan lingkungan,menanamkan pengertian bagi anak didik bahwa sampah bukanlah momok bagi manusia khususnya murid melainkan aset yang dapat dikelola dengan baik akan mempunyai nilai lebih bagi umat manusia.Menumbuhkan rasa tanggung jawab murid terhadap kebersihan lingkungan kelas dan sekolah sesuai visi dan misi sekolah.
   Latar belakang program ekstrakurikuler "Sahabat Sampah "Melihat dan mempertimbangkan masukan dari komunitas sekolah dan juga suara murid yang menginginkan perubahan positif,maka sekolah membuat program atau kegiatan yang menginisiasi suara murid,pilihan murid,dan juga kepemilikan murid tentang perubahan sekolah yang banyak sampah sebagai momok ekosistem sekolah menjadi sahabat warga sekolah dengan program yang dirancang dan dijalankan warga sekolah khususnya murid karena kepemilikan program ini ada ditangan murid.Sekolah  mempromosikan lingkungan yang kurang tertata karena banyak sampah kepada murid dengan cara melibatkan murid berdiskusi,mendengar aspirasi ,pendapat murid bagaimana sebaiknya mengelola sampah ,murid diberikan pilihan bagaimana cara mengelola kebersihan lingkungan sekolah,murid merasa memiliki atas kepemilikan kebersihan dan pengeloaan sampah sekolah sehingga guru hanya memberikan fasilitas dan bimbingan kepada murid. Murid dibimbing meminimalkan sampah dengan cara membawa wadah jajan sendiri,menggunakan kembali barang yang ada contohnya menggunakan tumbler minum,menggunakan alternatif lain misalkan pengganti tisu dengan memakai sapu tangan,mendaur ulang sampah,misalkan sampah daun diolah menjadi kompos.
Tahapan BAGJA
Membuat pertayaan :