Indonesia melalui Kementerian perdagangan Republik Indonesia, hal tersebut menyusul ditetapkannya Peraturan Menteri perdagangan RI nomor 31 tahun 2023 yang melarang platform media sosial berperan ganda sebagai E-commerce. Tentu hal ini mengejutkan banyak pihak terutama pihak yang bersangkutan langsung yaitu tiktokshop, para afiliator dan tentu para pemilik toko online yang berjualan melalui platform tersbut, sebelumnya ramai desakan dari Masyarakat kepada pemerintah untuk melakukan penutupan pada platform-platform penjualan digital karena dinilai mematikan para UMKM di Indonesia, salah satu alasannya karena harga yang ditawarkan jauh dibawah harga normal.
Terhitung sejak 4 Oktober 2023 tiktok shop resmi ditutup oleh PemerintahPenutupan tiktokshop menjadi petaka bagi Perusahaan asal tirai bambu tersebut yang memiliki pengguna sebanyak 125 juta di Indonesia, mengingat Indonesia merupakan pasar krusial bagi tiktokshop, Dimana Masyarakat Indonesia merupakan basis pengguna tiktok terbesar ke 2 didunia setelah Amerika Serikat, sedangkan di Asia Tenggara, Indonesia merupakan market terbesar dari tiktok dengan kontribusi sebesar 60% dikawasan tersebut (dikutip dari: CNBCIndonesia.com).
Akan tetapi banyak pengamat yang menilai bahwa tiktok tidak akan tinggal diam dengan Keputusan pemerintah Indonesia tersebut, Perusahaan yang memiliki 1,08 Milliar pengguna ini diprediksi akan berusaha sebisa mungkin untuk Kembali ke pasar potensialnya yaitu Indonesia, untuk menyiasati regulasi yang ada pihak tiktok harus melakukan inovasi, salah satu pilihan yang paling memungkinkan adalah dengan melakukan merger dengan Perusahaan E-commerce yang ada di Indonesia sebagaimana dijelaskan oleh beberapa pengamat.
Dan benar saja apa yang diprediksi oleh beberapa pengamat, pada senin 11 Desember 2023 tiktokshop mengumumkan bahwa mereka telah bermitra dengan Perusahaan GOTO, yaitu dengan mengakuisisi TOKOPEDIA yang berada di bawah GOTO Grup, tiktokshop mengambil alih saham TOKOPEDIA sebesar 75% dari total saham dengan nilai investasi sebesar US$ 1,5 Milliar (23,4 Trilliun rupiah) (dilansir dari bbc.com).
Tentu Langkah yang dilakukan tiktokshop tersebut menjadi berita baik bagi Sebagian pihak dan berita buruk bagi Sebagian lainnya. Setidaknya ada beberapa pihak yang akan diuntungkan dengan kembalinya tiktokshop di Indonesia dengan menggandeng TOKOPEDIA yang merupakan salah satu Perusahaan E-Commerce terbesar di Indonesia yaitu:
- Toko online, Pihak yang diuntungkan dari Kembalinya tiktokshop di Indonesia yang pertama adalah para pengusaha yang memiliki toko online dan bermitra dengan tiktokshop, karena mereka bisa Kembali memperluas penjualannya melalui platform besar tersebut.
- Affiliator, Para konten kreator yang mempromosikan produk tertentu melalui platform digital atau yang dikenal dengan affiliator ini juga merupakan salah satu pihak yang di untungkan dengan kembalinya tiktokshop ke Indonesia.
- Konsumen, Para pengguna aplikasi tiktok juga akan menjadi pihak yang di untungkan, karena mereka bisa Kembali mendapatkan produk-produk dengan harga murah melalui tiktokshop dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh tiktokshop nantinya, terlebih akan terjadi persaingan ketat antar e-commerce yang ada sehingga akan menimbulkan penawaran harga terbaik bagi konsumen dan kualitas yang baik pula dari segi pelayanan dan produk.
- Karyawan tiktokshop Indonesia, Pihak yang di untungkan selanjutnya adalah para karyawan tiktokshop Indonesia, hadirnya tiktok di Indonesia tentu telah menyerap tenaga kerja lokal, yang sebelumnya mereka terancam dengan ditutupnya platform tiktokshop Indonesia sekarang mereka sudah mendapat kepastian dengan Keputusan merger yang dilakukan tiktokshop dengan TOKOPEDIA tersebut.
- Pemerintah Indonesia, Pemerintah Indonesia juga dalam hal ini termasuk pihak yang di untungkan, karena tentu dengan tiktokshop membeli 75% saham TOKOPEDIA secara langsung akan menambah nilai investasi asing di Indonesia dan kedepan juga akan menambah pendapatan pajak negara dari korporasi tersebut.
Sedikitnya lima pihak diatas merupakan kelompok yang diuntungkan dengan kembalinya tiktokshop ke Indonesia. Sedangkan pihak yang dirugikan dalam hal ini setidaknya ada dua, yaitu para UMKM yang sebelumnya mendesak pemerintah Indonesia untuk menutup tiktokshop karena tidak dinilai berbahaya dan mematikan para penjual konvensional tersebut dan pihak kompetitor tiktokshop di Indonesia.
Kompetitor utama tiktokshop adalah shopee, Dimana Perusahaan yang sama-sama dari china ini cukup sengit bersaing di pasar digital Indonesia, hadirnya Kembali tiktokshop yang berkolaborasi dengan GOTO tentu menjadi ancaman serius bagi shopee dan beberapa E-commecse lainnya yang bercokol di Indonesia, karena tiktokshop dengan TOKOPEDIA akan mempunyai amunisi perang pasar yang lebih besar dibandingkan kompetitor lainnya baik dari segi kapital, data base maupun dari segi SDM nya. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H