Mohon tunggu...
Agus Budi Susetiyo
Agus Budi Susetiyo Mohon Tunggu... -

Mari kita mulai menjadi baik dari pribadi kita

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Birokrasi Jangan Libatkan dalam Politik"

25 Oktober 2011   02:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:32 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada berita yang cukup menarik, saya memperoleh berita ini di metro tv, berikut ini beritanya :

Metrotvnews.com, Jakarta: Birokrasi diminta untuk tidak dilibatkan dalam proses politik di daerah. Pasalnya, birokrasi harus bekerja melayani kepentingan publik luas dan bukan penguasa atau partai politik.
"Saya akan bikin surat supaya jangan ada politisasi birokrasi itu. Birokrasi biar jadi birokrasi," ungkap Menteri Dalam Negeri Gamawan di Jakarta, Senin (24/10).

Gamawan menambahkan, selain melalui surat edaran, ia juga memasukkan poin tersebut ke dalam revisi Undang-undang (UU) Nomor 32/2004 tentang otonomi daerah. Sehingga, jika calon kepala daerah terutama incumbent menggunakan bawahannya untuk kampanye, ia melawan UU.Mengenai pengawasannya, Gamawan mengakui hal tersebut sulit apabila hanya dilakukan pemerintah pusat. Karena itu, ia berharap media massa untuk bisa bantu mengawasi jalannya penyelenggaraan Pilkada. "Selain itu, peran DPRD harus diefektifkan karena pengawasan riil ada di daerah masing-masing," ujarnya. Mengenai seringnya agenda kampanye terselubung melalui spanduk atas nama kepala daerah, Gamawan berharap hal itu lebih bisa diawasi. "Sebenarnya setelah pilkada bisa diaudit sebab sistemnya sudah ada. Ada akuntan independen dan audit BPK akhir tahun," ungkapnya.

Bila kita cermati, sering terjadi penyalahgunaan wewenang yang dilakukan calon kepala daerah yang incumbent memanfaatkan bawahan untuk melakukan kampanye atau menjadi tim sukses. Selain itu memanfaatkan fasilitas-fasilitas dinas untuk kegiatan kampanye. Semoga saja daerah-daerah lain melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Jakarta. Kapan lagi kita melaksanakan Demokrasi yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun