Mental monopoli Pemerintah Orde Baru masih tersisa pada Pemerintah sekarang terutama dalam mengelola sumber daya energy listrik, hanya saja yang membedakan yaitu Pemerintah sekarang lebih super/amat/sangat/mega/hiper buruk dalam pelayanannya. Contoh kasusterjadi pada tanggal 15 Maret 2012 tepatnya di sekitar wilayah Kec. Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat NTB, listrik padam sekitar jam16.00 WITA sampai tulisan ini di buat sekitar jam 06.00 WITA tanggal 16 Maret 2012 listrik masihpadam.
Alasan yang diberikan oleh mereka ketika dihubungi sekitar jam 21.00 WITA adalah karena angin kencang sehingga sengaja di padamkan karena jaringan terganggu, apakah memang demikian Standard Operational Proccedure (SOP) PLN, wallahu’alam. Ketika subuh sekitar jam 05.00, coba dihubungi kembali dan jawabnya dengan suara serak seperti baru bangun tidur “mungkin ada jaringan yang rusak pak, nanti kami periksa”. Seribu satu alasan PLN untuk menipu rakyat, kemudian sejuta alasan juga untuk menaikan TDL.
Bisa dibayangkan bagaimana masyarakat hidup tanpa listrik selama hampir 24 jam, sementara masyarakat sudah terlanjur ketergantungan terhadap energy listrik. Rupanya hal ini dimanfaatkan oleh Pemerintah selaku pemegang sertifikat monopolipengelolaan energy listrik untuk menaikan tariff “seenaknyaudel”dengan pelayanan buruk “sakarepe dewe’ “.
Kemudian JERO WACIK mengusulkan kenaikan bertahap TDL, ini lebih gila lagi dari orang gila seolah-olah kebijakan tersebut pro rakyat padahalmaneuver kebijakan membohongi rakyat. Kenaikan harga-harga barang kebutuhan sekitar bulan Februari dipicu oleh isu kenaikan gaji PNS, kemudian isu kenaikan BBM jelas akan memicu kenaikan harga, nah jika kenaikan bertahap kembali diberlakukan yang terjadi adalah berarti rakyat akan diresahkan dengan kenaikan harga barang yang bertubi-tubi.
Pesan buatwakil RAKYAT yang berasal dari NTB terutamaPUTRA DAERAH SUMBAWA terpilih terutama Bung Fachri Hamzah,S.E. dari PKS yang memiliki kemampuan berdebat dan H. Muhammad Syafruddin,ST dari PAN yang sudah menyebarkan kalender HMS bersahabat,berbhakti,mendengar, peduli pada rakyat. Eneng tulung ke sia-sia meluk bau balong desa darat sia (minta tolong bagaimana bisa bagus kampung halaman anda). Perjuangkan agar PLN di Kabupaten Sumbawa Barat waras, sehat, dan rakyat tidak terpaksa kembali seperti ke jaman kuda gigit besi, itu baru namanya wakil rakyat.
Sampai tulisan ini berakhir ditulis pada pkl. 07.00 WITA , penulis belum bisa mandi, belum sarapan karena listrik masih padam, dan di prediksi jam 10.00 WITA baru akan nyala, nasiiiiiiiiiiib.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H