Seorang suami ketika itu menerima telpon dari istrinya yang menanyakan keberadaan sang suami, dengan tenang dijawab “maaf sayang, papa pulang agak malam karena jalan macet total ada bus terbalik di pantura antara Brebes-Cirebon”.Sementara yang bersangkutan sebenarnya masih di kamar sebuah hotel di Pekalongan tempatnya menginap.
Sedikit ilustrasi di atas memberikan gambaran betapa mudahnya seseorang berbohong dengan menggunakan telpon seluler/HP. Bagi anda-anda sekalian mungkin juga sering menemukan fenomena serupa, baik terjadi pada teman, saudara, keluarga anda atau barangkali anda sendiri juga termasuk para maniak bohong special dengan HP, nah ngaku aja dech.
Berikut adalah data yang dikutip dari Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI) diungkapkan oleh Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum ATSI di sela pembukaan FKI & ICS 2010 di Jakarta Convention Center pada tanggal 14 Juli 2010, bahwa pada tahun 2010 saja sekitar 180 juta penduduk Indonesia sudah menjadi pelanggan layanan seluler atau sekitar 60 persen populasi di tanah air sudah memiliki perangkat telekomunikasi. (http://www.harianberita.com/jumlah-pemakai-handphone-di-indonesia.html)
Angka yang menakjubkan jika fenomena bohong dengan HP benar terjadi, berarti 60% bangsa ini ternyata Pembohong (tapi ini tidak termasuk penulis lho) belum lagi jika ditambah dengan bohongnya para pemborong, politikus, birokrat dari pusat sampai daerah, penegak hukum, pelajar dari SD hingga Perguruan Tinggi, sampai pedagang di pasar rakyat. Bisa jadi 99,999999% bangsa adalah pembohong.
Sekedar mengingatkan agar kita semua tidak perlu heran kalau Negara ini banyak musibah, bencana alam di mana-mana, pembangunan tidak ada kemajuan, korupsi merebak, PSSI sampai saat ini masih mimpi masuk finalis Piala Dunia, ya karena Negara ini dikelola oleh para pembohong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H