Beritanya sich sudah agak usang, namun sepertinya dapat menjadi beban batin jika semua ini tidak diungkapkan. Aku tahuDeny Indrayana memang tidak ganteng, tapi aku tidak mau mengatakannya langsung di depan beliau (emang aku ni siapa, mimpi bisa ketemu orang sekaliber Deny).
Sebagai orang yang nggak ganteng juga (ni jujur lho), aku ikut tersinggung dengan mulut rombengnya azis syamsuddin yang menghina orang-orang yang tidak ganteng di muka umum. Cacian gaya aziz, jika diamati mirip sekali gaya banci kaleng yang suka mangkaldi terminal atau di warung remang-remang suka ribut masalah pangkalan ngamen. Pada akhirnya memang sebagai rakyat aku menarik kesimpulan ada rakyat Indonesia yang memilih banci kaleng sebagai wakilnya.
Sebagai orang-orang yang mengaku dirinya wakil rakyat, sebelum menggunggatmenkumham apa tidak sebaiknya melakukan survey dulu tentang kehendak rakyat. Apakah memang benar bahwa rakyat menginginkan penghapusan/pengetatan remisi bagi koruptor, bila perlu lakukan jajak pendapat. Kenapa mesti tanya pada orang-orang yang mengerti hukum. Padahal rakyat tahu bahwa orang-orang yang tahu dan mengerti hukum di Indonesia itu memiliki kebiasaan membelokkan dan melecehkan hukum makanya dimana-mana ada mafia hukum.
Kalau azis syamsuddin menghina orang-oran yang tidak ganteng, maka sebagai rakyat, aku ingin mengkritik juga pribadiazis syamsuddin, terutama nama yang diberikan oleh orang tuanya. Dalam pemberian nama dalam Islam itu memiliki aturan terutama haram hukumnyamenggunakan Asma’ul husna sebagai nama pada anak-anak kita. Jika mencantumkan Asmaul husna, maka harus ditambahkan denganAbdu(hamba), misalkan Abdul azis (Hamba dari yang Maha Perkasa)
Sedangkansyamsuddin, ituberarti matahari agama, bisabermakna orang yang membuat terang agama. Tapi dari gaya si azis, lebih menyerupaigaya penyembah toghut. Dengan demikian si azis ini rupanyamatahari agama toghut yang selalu melawan kebenaran. Pantaskah orang yang demikian itu menjadi wakil rakyat……monggo silakan rakyat yang berada di dapil azis syamsuddin untuk menilainya……..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H