Mohon tunggu...
Agus Setiawan
Agus Setiawan Mohon Tunggu... lainnya -

Bekerja di pemberdayaan masyarakat pemilik Blog www://surgabansel.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fasilitator dan Masyarakat, seperti Telur dan Ayam

20 Februari 2013   15:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:59 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berbicara tentang pembangunan dan pemberdayaan, sama halnya dengan sedang membicarakan kepentingan bangsa.Sebuah bangsa tidak akan pernah berhenti membangun, yaitu membangun masyarakatnya, dan membangun kebutuhan masyarakatnya, dua hal yang tidak dapat dilepaskan antara satu dengan yang lainnya.Sebab apabila dipisahkan, maka semua tujuan dari dua hal tersebut tidak dapat dicapai dengan baik.Coba saja bangunkan semua fasilitas umum untuk masyarakat, tanpa membangun keperdulian dan ilmu yang membuat masyarakat dapat dengan benar memanfaatkan fasilitas tersebut, tentu semua jadi sia-sia.Semua fasilitas yang dibangun tentu akan rusak tidak dipelihara dan tidak dimanfaatkan dengan benar.

Program Nasional Pemberdayaan MasyarakatMandiri Perdesaan yang disingkat PNPM-MP, sangat memerhatikan dua hal tersebut.Melalui semua alur tahapan dalam PNPM-MP, sebenarnya masyarakat sedang dibangun pola berfikirnya, dibangun minat dan peran sertanya, dan dibangun keperduliannya.Orang yang memahami ini, akan menyebutnya pembangunan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.Dari rakyat usulannya, sehingga sesuai kebutuhan rakyat; oleh rakyat dibangunnya, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, sehingga dapat lebih transparan dan diawasi oleh rakyat; dan untuk rakyat hasilnya agar masyarakat memanfaatkan dan perduli memelihara dengan sebaik-baiknya.

Tapi itu adalah bijinya, yaitu tujuan secara umum yang diinginkan oleh pemerintah.Didalam proses alur tahapan PNPM-MP itu sendiri, masih banyak kegiatan,dan hal-hal yang harus dilakukan agar biji itu dapat tumbuh dengan baik.Musyawarah-musyawarah (Musyawarah Antar Desa 1—3, Musyawarah Desa Sosialisasi sampai Musyawarah Desa Serah Terima, dan musyawarah-musyawarah lainnya) yang harus dilakukan dalam alur tahapan adalah bukan tanpa tujuan, sehingga proses pelaksanaannya juga harus di lakukan dengan benar agar tujuan dapat dicapai.Pelatihan-pelatihan yang harus dilakukan, juga bukanlah tanpa tujuan, sehingga proses pelaksanaannya juga harus dilakukan dengan benar.Akan tetapi menurut penulis, alur tahapan hanyalah sebuah cara atau sarana agar proses pemberdayaan dapat berjalan.Sedangkan yang paling penting adalah sikap dan pola berfikir masyarakat dan para pelaku itu sendiri.

Sikap dan pola berfikir adalah sesuatu yang diinginkan dapat berubah kearah yang lebih baik, sekaligus juga dibutuhkan dalam proses perubahan itu dalam program ini.Mungkin seperti ayam dan telur, telur ayam ada butuh ayam, dan ayam ada butuh telur ayam.Bagaimana mungkin masyarakat dapat memperbaiki sikap dan pola berfikirnya untuk perduli dengan hasil pembangunan, bila fasilitatornya tidak memiliki sikap dan pola berfikir yang sama.Bagaimana mungkin fasilitator dapat berhasil melakukan fasilitasinya apabila masyarakat tidak perduli dan enggan melakukan apa yang telah difasilitasi oleh fasilitatornya.

Proses pemberdayaan memanglah tidak mudah, perlu waktu yang lama untuk memperbaiki sikap dan pola berfikir masyarakat menjadi lebih baik.Sedangkan memperbaiki sikap dan pola berfikir masyarakat harus diawali dengan memperbaiki sikap dan pola berfikir dirinya sendiri. Terlebih lagi pada jalur fasilitator, semua jenjang dari kecamatan sampai nasional, harus memberikan ketauladanan dan memiliki visi serta misi yang sama dalam hal pemberdayaan.Semua pihak harus membebaskan diri dari perilaku dan pola berfikir mencari keuntungan pribadi, termasuk membebaskan diri dari sifat “sengkuni” yang menghalalkan segala cara untuk tujuannya.

Wallahu a'lam bisawab…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun