Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Xong Chi Fa Chai Ahok

19 Februari 2015   04:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:55 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14243122631373079317

[caption id="attachment_397953" align="aligncenter" width="620" caption="Ahok/Kompas.com"][/caption]

Ahok, sosok yang telah menginspirasi banyak orang, termasuk saya untuk menuliskan secuil kisahnya sebelum menjadi Wakil Gubernur kala itu, pun setelah menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan pak Jokowi yang terpilih menjadi RI – 1, aura Ahok sungguh sangat sulit untuk dikesampingkan walau banyak topik hangat yang menarik untuk dibahas, misalnya fenomena AS vs BG I, BW vs BG II, oknum KPK vs POLRI, sampai kasus Citacitata yang menghina Papua, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kisah Ahok menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta.

Ahok adalah keturunan etnis Tionghoa - Kristen pertama yang sukses menjadi Bupati Belitung Timur yang mayoritas Muslim. Kesuksesan merebut hati warga Bangka Belitung kala itu telah melambungkan nama Ahok untuk bertarung di kancah politik yang lebih tinggi, menjadi Calon Gubernur Bangka Belitung hingga berpasangan dengan pak Joko Widodo menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta. Kemampuan dalam memanajemen sudah tidak perlu diragukan lagi, walau menuai banyak kecaman dan ancaman, namun gaya kepemimpinan yang tegas, meledak-ledak, tidak pandang bulu, ceplas-ceplos, keras dan terkesan arogan telah menjadikan Ahok sasaran empuk bagi lawan politik yang suka bermain “proyek”.

Kegalauan mereka untuk tidak dapat sesuka hati bermain birokrasi di era Ahok, membuat Ahok di tolak habis-habisan dengan berbagai alasan yang tidak logis dan menjadi bahan lelucon, mulai dari FPI yang terkenal aksi-aksi ngeri-nya saat beraksi membuat penolakan dengan tiga dasar, salah satunya “perilaku Basuki atau Ahok dianggap kasar, arogan dan tidak bermoral”, sampai-sampai mereka rela membentuk “Gubernur DKI Jakarta Tandingan” yang sampai tulisan ini dimuat, tidak terdengar lagi kabar beritanya. Pun, setali tiga uang dengan mayoritas Anggota DPRD DKI Jakarta, khususnya dari Partai Koalisi Merah Putih tidak menginginkan Ahok yang memilik nama Chines: Zhōng Wànxué / 鍾萬學 untuk memimpin DKI Jakarta dengan alasan yang tidak jelas.

Namun, semua itu tidak ada apa-apanya, seiring dengan berjalannya waktu maka tepat tanggal 14 November 2014, Ahok atau Zhong Wanxue, pria berumur 48 tahun bershiokan Kuda adalah orang yang paling beruntung di dunia ini, kenapa? Karena Ahok adalah pemimpin syah (ingat yang resmi dilantik sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku) Jakarta beretnis Tionghoa pertama dan dilantik langsung oleh Bapak Presiden RI ke – 7 Joko Widodo di Istana Negara tanggal 19 November 2014. Walau harus disuguhi dengan beribu permasalahan kompleks Kota Jakarta, khususnya Masalah Banjir yang pada dasarnya diwariskan turun temurun oleh pemimpin DKI Jakarta terdahulu, keberhasilan Ahok untuk menjadi pemimpin sangat patut diteladani, menginspirasi dan mendapat ancungan jempol.

Xong Chi Fa Chai Ahok, karena saya tidak tahu mau mengucapkan salam ini kepada siapa. Terus terang, saya tidak punya teman warga Tionghoa sekarang ini ditempat tinggal saya, namun Anda adalah teman yang menginspirasi saya, oleh karena itu saya tidak salah mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek Pak Ahok, selamat bekerja untuk terus membenahi kota Jakarta yang memiliki masalah kompleks, mulai dari kemacetan, transportasi, banjir, urbanisasi, perumahan warga disekitar bantaran sungai, dikolong jembatan, masalah kesejahteraan dan keamanan kota Jakarta. Anda adalah orang yang paling beruntung, karena dengan Keppres yang dikeluarkan oleh Presiden ke – 5 RI kala itu Bu Megawati No. 19 Tahun 2003 Tanggal 09 April 2002 tentang Hari Tahun Baru Imlek, maka Anda, saya, kita semua bersama-sama dengan warga Tionghoa diseluruh Indonesia dapat merayakan tahun baru Imlek dengan berlibur Nasional tanpa mendapatkan tekanan apapun.

Semoga, Kota Jakarta dapat menjadi tempat perayaan Imlek yang paling meriah dan mampu mendatangkan turis mancanegara untuk melihat perayaan Imlek di tanah air dengan keberadaan Anda sebagai Gubernur DKI beretnis Tionghoa. Keberhasilan Anda menyulap Jakarta bukan lagi kota termacet, terbanjir, terpadat, hutan beton, namun menjadi Ibu Kota Terbaik akan menjadi kado terindah buat Indonesia. Semoga. Xong Chi Fa Choi Ahok...!!! mana Angpaow-nya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun