Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manfaat Ujian Nasional Berbasis Komputer Secara Nasional

13 April 2017   17:57 Diperbarui: 14 April 2017   03:00 18808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UNBK 2017, syarat masuk SNMPTN sumber: pak.pandani.web.id

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2017 untuk tahap SMK telah selesai dilaksanakan, pun untuk tingkat SMA/MA memasuki hari terakhir. Melihat animo dan pemberitaan di media, sangat kontras dengan ketika pemerintah masih menyelenggarakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil. Walau masih ada sekolah-sekolah yang menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Pensil mengingat sarana dan prasarana untuk menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer tidak memungkinkan, satu hal yang diancungi jempol adalah menurunnya pemberitaan negatif seputar Ujian Nasional di tahun ini.

Sampai saat ini UNBK berjalan dengan aman dan lancar, begitulah kesimpulan saya setelah selama empat hari lebih menjadi bagian dari berlangsungnya UNBK tahun ini. Tidak ada tekanan psikologis, kecuali semangat agar UNBK berlangsung tanpa ada kendala server down, rusak, kena virus dan lain sebagainya. Kecuali rasa was-was agar jangan sampai PLN menghentikan aliras listriknya atau suatu waktu aliran PLN stop yang akan menganggu jalannya ujian sebagai tanda syarat mereka lulus SMA/MA. Belum lagi rasa was-was agar jaringan internet juga tidak bermasalah, sehingga saat pengiriman hasil jawaban tidak terkendala. Semua pihak diharapkan saling bersinergi agar sama-sama bekerja sehingga UNBK kali ini benar-benar sukses diselenggarakan demi kemajuan pendidikan di tanah air ini.

Sebab, jujur bahwa UNBK ini diharapkan mampu menjadi jawaban atas pertanyaan “Metode ujian seperti apa yang cocok digunakan sebagai indikator dalam menamatkan anak-anak generasi bangsa Indonesia ke depannya yang bebas dari intervensi dan kecurangan?”. Dan menjadi jawaban atas penting tidaknya sebuah evaluasi atau ujian dalam sebuah jenjang pendidikan, terutama untuk tingkat SMP/MTs, SMA/MA hingga SMK bahkan sampai ke perguruan tinggi. Apapun ceritanya, sebuah ujian, test atau evaluasi itu sangat penting dalam meningkatkan dan mengetahui sampai dimana kualitas Sumber Daya Manusia yang akan dihasilkan, terlepas bagaimana dan apapun isi test atau ujiannya dan harapan besar ada pada hasil dari UNBK.

Benar saja, dari sumber kompas.com tertanggal 11 April 2017, kembali Ketua Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Ravik Karsidi menegaskan bahwa hasil nilai UN tetap menjadi syarat penerimaan mahasiswa baru. “Sesuai persyaratan yang kami cantumkan, peserta SNMPTN harus tetap mengikuti UN. Mereka yang tidak mengikuti UN, tidak bisa ikut dalam seleksi tersebut, sejauh mana penggunaan nilai UN tersebut sangat bergantung pada rektor masing-masing. Tidak bisa disamakan antara perguruan tinggi satu dengan yang lain”, ujar pak Ravik lebih lanjut. Sehingga ini harusnya menjadi motivasi bagi para siswa di seluruh tanah air agar lebih mengasah kemampuan diri mereka dalam menjawab soal-soal dengan baik. Dan bagi perguruan tinggi nasional se-tanah air ini pastinya memberikan angin segar dengan keberadaan UNBK sebagai indikator dalam mencari mahasiswa yang pintar, smart hingga memiliki kemampuan inteligensia yang sesuai dengan standard mereka.

Disamping UNBK telah mampu meredam kecurangan-kecurangan yang selama ini dikeluhkan dan juga sebagai bahan pertimbangan bagi PTN dalam menyaring calon mahasiswanya lewat jalur SNMPTN maupun SBMPTN. Menurut saya ada beberapa manfaat yang harus diperhatikan secara mengapa UNBK ini sangat perlu untuk dipertahankan sebagai ujian yang sifatnya berkelanjutan secara nasional :

Pertama, UNBK telah mampu menempatkan siswa sebagai pelaku teknologi yang bermanfaat, dimana mereka dihadapkan pada kemampuan untuk mengoperasikan perangkat komputer dan mengaplikasikan pengetahuan belajar TIK mereka selama ini dalam tajuk UNBK. Walau terkesan gampang karena hanya klik pake mouse dan hanya mengetik username dan pasword, walau terkesan enteng, dianggap simpel dan tidak bermanfaat, ternyata pengenalan tombol keyboard dan fungsinya masih perlu diajarkan kepada seluruh siswa di nusantara ini. Kenapa? Karena fakta yang terjadi di lapangan begitu adanya. Banyak siswa yang belum paham dan mampu mengetikkan tanda (*) dengan baik. Tidak tahu perpaduan tombol keyboard mana untuk menghasilkan karakter apa. Misalnya: untuk mengetik karakter (*) pada pasword, maka yang ditekan secara bersamaan adalah tombol keyboard secara bersamaan: SHIFT + ANGKA 8, tetapi yang terjadi adalah : siswa tersebut menekan tombol SHIFT tetapi dilepaskan dan jari yang lainnya menekan angka 8, maka yang terjadi adalah muncul angka 8 dan siswa bingung karena karakter PASWORD di sembunyikan dengan simbil (******).  

Terkesan sepele memang, tetapi itulah yang terjadi di lapangan. Belum lagi banyak siswa tidak bisa membedakan fungsi tombol CAPSLOCK dan tombol SHIFT + huruf yang diketik untuk membuat huruf besar di awal Username, sehingga membuat saya menyimpulkan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk tahun ajaran baru ini kembali mengaktifkan mata pelajaran TIK secara nasional dan intens diajarkan di seluruh sekolah tanah air.

Toh, gurunya sudah ada kok, laboratoriumnya sudah ada kok dan anggaran untuk UN yang sudah terkontrol dengan baik dengan adanya sistem UNBK ini bisa dialokasikan untuk pengadaan komputer ke seluruh-seluruh sekolah negeri di tanah air ini, sehingga pelan tapi pasti UNBK bisa dilaksanakan secara nasional dan menyeluruh hingga ke pelosok-pelosok tanah air.

Kedua, UNBK ini walau hanya sedikit persentasenya, namun telah mampu menumbuhkan sikap dan minaat belajar untuk mempersiapkan diri mereka dengan baik, sebab tidak terdengar lagi iming-iming ‘kunci jawaban’ yang dengan mudah didapat. Tetapi berusaha untuk belajar, walau masih terlihat banyak siswa yang asal menjawab dan memilih cerita-cerita dengan temannya, belum lagi mampu menumbuhkan sikap disiplin terhadap diri dan waktu, dimana siswa ‘dipaksa’ untuk disiplin hadir sesuai dengan sesi ujiannya dan tidak boleh terlambat, apalagi tidak hadir, karena ini akan sangat merugikan dirinya sendiri.

Ketiga, dengan UNBK ini yang menurut siswa soal-soalnya kebanyakan perpaduan soal-soal UN dua tahun sebelumnya dan setara dengan soal-soal Perguruan Tinggi Negeri, maka diharapkan UNBK ini kedepannya bisa menjadi solusi juga dalam menerima mahasiswa baru seutuhnya, artinya tidak ada lagi ujian-ujian lain, tetapi berpatokan pada nilai UNBK sehingga menghemat biaya, terjamin kejujurannya dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia karena sudah mengutamakan kejujuran dan kalau ingin dapat nilai bagus, maka harus belajar dengan baik.

Walau secara nasional nilai rata-rata UN menurun dari tahun 2016, tetapi satu hal yang memberikan nilai positif adalah meningkatnya nilai integritas, kejujuran dan keterbukaan sistem penilaian UN. Sehingga pelan tapi pasti UNBK nantinya akan menghilangkan proyek UN yang selama ini sudah dilabeli setiap kali hajatan UN diberlakukan. Dengan UNBK ini sangat diharapkan peran semua pihak dalam meningkatkan mutu pendidikan di tanah air dengan menghasilkan peserta didik yang mengutamakan nilai-nilai karakter yang baik daripada menghalalkan segala cara hanya untuk menggapai angka di rapor atau izazah yang sangat tinggi tetapi tidak bisa dipertanggung jawabkan. Semoga!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun