Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Internet Untuk Keluarga, Tampilkan Tontonan yang Menarik, Bermanfaat Bagi Anak-anak

25 Desember 2014   00:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:31 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Internet, penemuan yang mengubah peradaban manusia. Setuju atau tidak, perkembangan Internet semenjak tahun 1990 telah menjadi Sumber Media Informasi yang bermata dua. Satu sisi, Internet dapat memberikan hal-hal yang positif, dapat menjadi sumber kepintaran bagi yang mengaksesnya untuk belajar, dapat menjadi sumber pendapatan bagi yang memanfaatkannya untuk mempromosikan jualannya, namun di sisi lain, Internet dapat memabukkan alias memberikan hal-hal yang negatif. Konten pornografi, sumber kejahatan dan sumber malapetaka akibat bulying dan korban cybercrime telah menjadikan Internet bagaikan pisau silet yang dapat mengiris dengan sadisnya.

Internet (International Network) adalah suatu jaringan global yang terdiri dari ratusan dari ratusan bahkan ribuan komputer termasuk jaringan-jaringan lokal yang terdapat didalamnya. oleh karena itu kebutuhan akan Internet sekarang ini sudah menjadi Kebutuhan Primer karena kehadirannya bak jendela dunia yang telah membuka cakrawala, menembus batas, dan membukakan kebekuan akan sumber informasi yang selama ini terbatas untuk mengaksesnya. Bahkan, Internet mampu memberikan lebih dari apa yang kita pikirkan. Internet tidak mengenal batas usia, strata sosial, pendidikan, sekat teritorial bahkan waktu, sehingga oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun dapat mengakses Internet.

Bagaimana di Indonesia? Internet yang awal mulannya dilahirkan untuk meredam kekuatan Uni Sovyet saat perang dingin berlangsung telah menjadi idola bagi masyarakat Indonesia. Terbukti dengan pengguna yang sudah mencapai 63 juta orang pada tahun 2012, pengguna twitter 29 juta orang dan menempati posisi kelima di dunia setelah Amerika, Brazil, Jepang dan Inggris, pengguna facebook mencapai 51 juta orang menempati posisi keempat di dunia setelah Amerika, India dan Brazil (sumber: apjii.or.id, marksplus insight 2012, socialbakes.com).

Namun, dalam kenyataannya penggunaan Internet ini tidaklah sepenuhnya untuk meningkatkan kualitas hidup, menggali pengetahuan, meningkatkan kecerdasan, dan kesejahteraan hidup manusia Indonesia, sebahagian dipergunakan untuk hal-hal yang tidak produktif dan bahkan bertentangan dengan norma-norma, etika dan perundang-undangan yang telah diberlakukan, sehingga memaksa pemerintah turun tangan untuk memblokir konten-konten pornografi yang telah merusak tatanan moral anak-anak bangsa Indonesia.

Sangat diperlukan sebuah kesadaran dan kearifan diri dalam berinternet ria. Bimbingan orang tua terhadap anaknya sangat diperlukan agar budaya berinternet sehat dan aman dapat ditanamkan sejak dini sehingga efek negatif dalam berinternet dapat semaksimal mungkin dihindari. Untuk anak usia dini, yang suka mengintip dan mengganggu orang tua saat bekerja di layar monitor komputer dan berinternet ria sangat perlu untuk menayangkan konten-konten yang positif bagi perkembangan diri anak.

Dunia anak yang masih suka dengan tontonan anak-anak yang lagi booming seperti: Marsha and the beer, Thomas and friends, dan tontonan menarik lainnya yang tidak mereka dapatkan di tivi saat pagi-pagi membuat anak-anak saya lebih suka mengganggu saya yang bekerja di layar monitor dengan merengek minta ditayangkan film anak-anak di youtube. Tayangan-tayangan edukatif sangat cocok untuk diberikan kepada anak-anak yang dipercaya dapat meningkatkan imajinasi, kreatifitas dan mengasah kemampuan berpikir mereka.

Oleh karena itu sangat saya berimajinasi apabila di setiap daerah di Indonesia yang memang memiliki letak geografis yang dipisahkan oleh lautan dan perkembangan yang tidak merata, dimana terlihat jelas kejomplangan antara kehidupan masyarkata di perkotaan dan di pedesaan. Juga masyarakat yang heterogen menjadikan kebutuhan untuk mengakses Internet beraneka ragam. Jika memungkinkan maka saya sangat berharap di pedesaan dan didaerah-daerah terpencil serta terluar untuk diberikan akses Internet murah sehingga keluarga-keluarga di pedesaan mampu mengakses Internet untuk kebutuhan dan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

Bagi kehidupan keluarga, akses Internet dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan penghuni rumah, dimana dengan search di google, kita mampu mencari tau permasalahan yang tidak kita tau dan menyaring informasi yang kita dapat. Juga dapat dijadikan sebagai media untuk tontonan kreatif dan edukatif bagi perkembangan anak-anak kita agar dapat bermanfaat. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun