Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Capres Pilihan Partai vs Capres Pilihan Rakyat dan Netizen

8 Juli 2014   20:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:59 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya tulisan ini hanya kutumpahkan untuk memenuhi keinginan hati ini dalam memprediksi hasil Piplres nanti. Tulisan ini tidak ada unsur kampanye, karena tulisan ini murni hasil pandangn penulis dalam mengikuti perkembangan yang terjadi baik di Sosial Media seperti pendapat teman-teman di dunia maya seperti Facebook, Twitter, Blog keroyokan semacam Kompasiana, dll maupun lewat media Televisi sebagai sumber berita yang kita saring karena semua yang ditayangkan belum tentu kebenarannya, butuh referensi tebal dan mujarab dalam menguji kebenaran dan validatas data atau informasi yang diberitakan. Contoh sederhana adalah: pemberitaan isu PKI yang digunakan oleh TV One, TV swasta yang sama-sama kita ketahui milik Aburizal Bakrie ini, Ketum Golkar dan punya perusahaan yang berkecimpung di Lumpur Lapindo ini selalu berpihak ke Capres nomor urut 1 dan selalu memojokkan kubu sebelah dengan berbagai cara, sehingga Logika berpikir kita sangat dibutuhkan untuk menyaring berita dari tv itu, padahal soal berita olahraga, cukup oke, tapi urusan berita akhir-akhir ini, sungguh merisaukan suasana kondusif di negeri ini akibat pemberitaan yang menyesatkan.

Informasi yang paling menyesatkan juga datang dari seniman kawakan sekelas Ahmad Dhani, mengajak para finalis Indonesian Idol (karena mungkin musisi sekelas Judika, Ari Lasso bahkan Ayu Ting-Ting yang sudah janda) nga bakalan mau ikutin ide gila si Dhani itu menyanyikan lagu gubahan tanpa ijin miliknya Queen “We Will Rock You” menjadi lagu dukungan buat Capres-Cawapres pilihannya. Sekilas, sewaktu TV One selalu menayangkan video clip yang dibintangi Nowela, Husein dan Virzha ini setelah acara Piala Dunia, saya tidak menanggapi apa-apa, namun begitu lihat Sosial Media, ternyata ekspektasi yang dihasilkan dari video ini sungguh menghancurkan karir Ahmad Dani, mulai dari pencekalan di Amrik atau di Jerman, juga pelanggaran hak cipta menjerat mantan istri Maia Estianti ini, yang paling mengerikan adalah: Kepanikan di kubu Prahara yang berbuntut penghapusan video clip, permohonan maaf dan turunnya elektabilitas Capres dan Cawapres yang memang tidak naik-naik akibat gemuknya koalisi di tubuh mereka, koalisi gemuk partai-partai gemuk seperti PKS, Golkar dan PPP dengan syarat politik bagi kekuasaan jika Capresnya naik menjadikan Capres ini kesohor dengan Capres Pilihan Partai yang mengakibatkan Ahmad Dani sang pemakai Jaket ala komandan tentara SS Nazi, Heinrich Himmler, di jamannya dipanggil pak Bowo dan melalui kabar yang beredar yang butuh klarifikasi, akhirnya pak Bowo nga terima ‘menampar’ Ahmad Dhani. Wah inikah sinyalir mengapa mas Dhani dah jarang muncul di televisi maupun media sosial lainnya? Semoga kabar ini hanya kabar burung, tapi andaikan benar-benar terjadi, maka Dhani sudah menerima apa yang menjadi konsekuensi dari perbuatannya, perbuatan yang tidak baik, jika membandel memang pas itu tindakan pak Bowo yang menampar, sebagai jalan terakhir jika tidak bisa dibilangin baik-baik.

Masih banyak lagi kabar-kabar di Sosmed maupun televisi yang butuh pembenaran, contoh anyar adalah Bully terhadap Capres nomor urut 2, dimana beliau selalu dikatakan korupsi trans Jakarta, tidak amanah, pencitraan, keturunan cina sampai ke soal Agama yang katannya non Muslim. Trus kalau tidak muslim, kenapa dia sudah Haji? Kenapa dia Umroh ke tanah suci sebelum Pilpres? Lah bukannya ke tanah suci umat Kristiani seperti Yerusalem, Roma, dll. Namun, ternyata kurang lebih 250 Rakyat Indonesia sudah cerdas, Capres pilihan Rakyat dan Pilihan Sosial Media sepertinya akan menjadi pemenang. Buly, black campaign, pemutar balikan fakta ternyata tidak mampan terhadap Capres pilihan rakyat. Contoh kecil adalah kawalan terhadap hasil Pilpres yang telah dilakukan di Luar Negeri sangat memukau dunia. Kejadian di Hongkong, dimana pendukung Jokowi-JK tidak bisa mencoblos mendapat perhatian dunia internasional, dukungan positif mengalir yang mengakibatkan kinerja, netralisasi dan kesiapan KPU perlu dipertanyakan.

Ungkapan Jokowi-JK yang menyatakan “hanya kecurangan yang bisa menghentikan kita” adalah pernyataan yang normatif dan penuh logika, karena kita tau bahwa pilpres kali ini mempertarungkan antara pilihan partai koalisi dengan pilihan rakyat, people power sudah ditunjukkan dengan mengalirnya dukungan yang bersifat partisipatif itu karena Jokowi-JK sudah membangun image yang positif dalam diri rakyat Indonesia. Sistem kerja yang blusukan, job list yang jelas dan tidak ada koalisi yang berujung bagi-bagi kekuasaan menjadikan Capres ini capres pavorit di Indonesia maupun di luar negeri, jadi wajar beliau mengingatkan pendukungnya maupun seluruh Rakyat Indonesia, termasuk kita untuk mengawal perjuangan ini, karena sistem dikendalikan oleh KPU, sebagai penyelenggara yang jelas-jelas akan mendapat ‘teror’ dari penguasa-penguasa yang berasal dari partai-partai koalisi sebelah.

Intinya dari prediksi ini adalah, pilpres akan berlansung satu putaran, exit-poll menyatakan bahwa dibeberapa negara di luar negeri, Capres nomor urut 2 unggul mutlak dari Capres sebelah, artinya Rupiah akan melejit jika Capres yang bersih ini akan menjadi pemenang, semoga ada pernyataan resmi dari KPU yang menyatakan bahwa Jokowi-JK menang mutlak di Luar Negeri, seperti yang kita harapkan. Kemenangan yang didepan mata ini akan mutlak didapatkan jika besok tanggal 09 Juli 2014 semua masyarakat dipedesaan, terpelosok, termiskin, dan berada dipulau-pulai terluar memilih nomor 2, walau prediksi di Jakarta kemungkinan Capres yang masih Gubernur DKI Jakarta, kalah tipis dari Capres sebelah, namun di daerah lain, khususnya Indonesia Timur semoga membantu perolehan suara Capres-Cawapres nomor urut 2.

Karena kita yang memilih, maka mari kita awasi di TPS-TPS segala kecurangan, people power akan bekerja untuk meruntuhkan dominasi partai-partai besar yang sarat dengan korupsi, jika kita ingin menyelamatkan Indonesia, maka mari kita selamatkan dari Sekarang, Esok, Hingga Finalisasi Pemungutan Suara...Semoga Pilpres Pilihan Rakyat yang Menang..Salam Damai, Salam Dua Jari...!!!

Medan, 08 Juli 2014

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun