[caption id="attachment_331675" align="alignnone" width="700" caption="Ketika Sekolah kami peduli akan Sinabung, Pengungsi Sinabung, makin terlupakan. Pak Jokowi tiba Saatnya memberikan bantuan dan kepedulian"][/caption]
"Besok Rabu, 29 Oktober 2014 saya akan ke Kabupaten Karo untuk melihat penanganan pengungsi erupsi Gunung Sinabung. Saya akan memantau perkembangan penanganan pengungsi dan apa yang sudah dilakukan pemerintah pusat, bila ada yang kurang diperbaiki". Inilah status FB Ir. H. Joko Widodo beberapa saat untuk mengkonfirmasi akan kedatangannya ke Sumatera Utara, khususnya bumi Kabupaten Karo yang dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini mengalami bencana Letusan Gunung Sinabung. Setelah resmi menjadi Presiden Republik Indonesia yang ke – Tujuh dan mengumumkan Kabinet Kerja yang banyak mendapat sorotan karena Memasukkan seorang wanita yang tidak memiliki Ijazah SMA atau Sarjana, tetapi memiliki prestasi mentereng sekaliber Ibu Susi Pudjiastuti yang telah sukses menjadi pengusaha besar yang dimulai dari nol. Diceritakan dari berbagai sumber bahwa perjuangan Ibu Susi menjadi penguasa Susi Air dan PT ASI PUDJIASTUTI yang memproduksi “Susi Brand”. Berawal dari di Drop Outnya, pengepul ikan hingga pengekspor ikan dan pemilik hampir 50 pesawat terbang. Mungkin dengan pertimbangan itu, maka Jokowi – JK memilih seorang Susi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, atas pengalaman beliau menjadi pengusaha ikan selama 33 tahun lebih. Saran saya, sudah stop membuly ibu Susi dan stop mempersoalkan pendidikan dan ijazah beliau, toh beliau sudah membuktikan bahwa dengan kerja keras, usaha dan pantang menyerah, beliau telah memberikan yang terbaik bagi Negeri ini, mari kita beri waktu bagi dia untuk bekerja mendorong kesejahteraan dari sektor kelautan. Mari kita tunggu kinerja beliau.
Kembali ke topik, menurut vivanews.com, Sebanyak 2.500 personel TNI dan Polri akan disiagakan untuk pengamanan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke lokasi pengungsian erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada Rabu 29 Oktober 2014. "Rencananya presiden akan meninjau langsung lokasi pengungsian," kata Pangdam I/BB, Mayjend Winston P Simanjuntak, usai menggelar apel pasukan kesiapan pengamanan Presiden di Lapangan Benteng, Medan, Selasa 28 Oktober 2014. Pangdam juga berharap agar masyarakat Sumatera Utara dapat menjaga keamanan dan ketertiban selama kunjungan presiden. "Selain personel, peran serta masyarakat juga sangat membantu," katanya. Hingga saat ini pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung mencapai 3.284 orang yang ditampung di 12 titik pengungsian. Sejak sebulan terakhir, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung meningkat tajam, ditandai dengan seringnya erupsi yang menyemburkan debu vulkanik yang disertai dengan luncuran awan panas.
[caption id="attachment_331680" align="alignnone" width="700" caption="Memberikan Bantuan Materil kepada yang membutuhkan seperti para pengungsi Korban Sinabung adalah sangat penting. Marik kita galang bantuan bagi mereka dari sekarang"]
Inilah kunjungan kerja resmi Presiden Jokowi setelah resmi dilantik menjadi nomor satu di Negeri ini. Tabiat “Blusukan” beliau yang sudah mendarah daging langsung dijalankan. Tidak ada waktu rehat atau menikmati jabatan Presiden, karena memang bagi Jokowi, jabatan itu adalah tugas dan pengabdian, bukan anugerah atau sesuatu yang harus disakralkan dengan mengadakan upacara-upacara selamatan yang berlarut-larut. Sudah saatnya bagi Jokowi untuk turun gunung, melihat langsung permasalahan utama di negeri ini sehingga kebijakan yang akan dikeluarkan menguntungkan seluruh rakyata Indonesia, khususnya didaerah-daerah tertinggal.
[caption id="attachment_331681" align="alignnone" width="700" caption="Foto narsis di barak para pengungsi, mengunjungi mereka adalh merupakan bantuan mental dan spiritual, bahwa sesama saling membantu"]
Arah kaki Jokowi untuk melangkah lebih awal ke Pulau Sumatera, khususnya Sumatera Utara, Tanah Karo sangat tepat, sehingga moral para pengungsi Gunung Sinabung yang telah putus atas karena meresa ditelantarkan, tidak benar sama sekali, kepekaan Jokowi akan diuji, misi kemanusiaan, misi memanusiakan manusia Indonesia seutuhnya dimulai dari merasakan penderitaan yang dialami oleh pengungsi Sinabung yang telah mencapai 3.284 orang dan tiga desa sudah lenyap sama sekali, tidak bisa ditempati. Para pengungsi tidak bisa bekerja, hanya mengharapkan bantuan. Semoga Pak Jokowi dapat memberikan bantuan materil berupa Sembako, obat-obatan, bantuan moral hingga Spiritual karena dengan perjuangan para pengungsi Sinabung juga, maka pak Jokowi bisa terpilih menjadi Presiden RI. Kab. Karo adalah basis kemenangan PDIP dan Jokowi-JK saat bertarung di Pilpres kemarin.
Semoga juga dengan kedatangan pak Jokowi ke Kab. Karo, bumi Sumatera Utara, mengakhiri gempa yang terjadi di Bumi Karo ini, khususnya batuk-batuk yang dikeluarkan oleh Gunung Sinabung, semoga cepat berakhir, sehingga masyarakat Karo yang hidup disekitar lereng Gunung Sinabung dan menggantungkan hidupnya dari Tanah Subur anugerah Sang Pencipta lewat Gunung Sinabung ini dapat kembali mengolah Sumber Daya Alamnya untuk memenuhi kebutuhan umat manusia. Karena penduduk Sumatera Utara, Indonesia, hingga Dunia Internasional sudah menggantungkan kebutuhan sandang dan pangan mereka dari hasil pertanian Masyarakat Sinabung. Demikian juga sebaliknya, masyarakat Tanah Karo sangat mengharapkan dan mengandalkan perekonomian mereka dari hasil bumi yang dianugerahkan oleh kesuburan Tanah di sekitar Gunung Sinabung.
[caption id="attachment_331685" align="alignnone" width="700" caption="Jenis-jenis bantuan yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi. sepertinya lokalisasi baru adalah kebijakan untuk memanusiakan para pengungsi Sinabung"]
Akhir kata, semoga perjalanan pak Jokowi ke Bumi Sumatera khususnya Tanah Karo dapat berjalan dengan lancar, aman dan terkendali, tidak mengalami kendala. Semoga perjalanan “blusukan”nya ke tanah Karo mendapatkan apresiasi yang tinggi dari berbagai pihak, bukan pencitraan atau politisasi, ini murni sebagai bentuk keprihatinan dan rasa sosial yang tinggi dari pak Presiden untuk rakyatnya. Ini bukan sekedar jalan-jalan biasa, namun ingin mendalami pengalaman dan pemantapan kebijakan dan percepatan relokasi bagi para pengungsi Sinabung. Saya sangat mengharapkan setelah melihat kondisi di sekitar Sinabung, pak Presiden bisa mengeluarkan Dekrit untuk merelokasi mereka ke daerah-daerah yang baru, aman dan cocok sebagai tempat pemukiman yang baru (Transmigrasi). Semoga Pak Presiden membaca harapan ini.
[caption id="attachment_331687" align="alignnone" width="700" caption="foto bareng di Gereja Katolik di Karo, tempat para pengungsi"]
Semoga cuap-cuap ini dibaca oleh Pak Presiden, karena sesungguhnya dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin menyambut Bapak di Kualanamu Internasional Air Port (KNIA) dan mengawal perjalanan bapak hingga ke Tanah Karo, mereportase dan jika memungkinkan berfoto dengan bapak di mana saja ada kesempatan, namun ternyata jadwal kunjungan “Blusukan” bapak yang serba mendadak membuat saya hanya berharap dan berharap lagi. Semoga ada waktu yang tepat untuk berjumpa dengan bapak, misalnya saat Bapak mengunjungi Danau Toba....., Kami masyarakat Batak, tunggu “Blusukan” Bapak di Danau Terluas di ASEAN ini, semoga Bapak dapat meresmikan Geopark Danau Toba Caldera, kami tunggu Pak Jokowi.....!!
Salam Kompasiana..!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H