[caption id="attachment_107314" align="alignright" width="298" caption="Aksi Heroik Ivica Olic"][/caption] Sebelum saya melanjutkan Cerita ini versi Saya, sebelumnya saya mewarning Anda, bahwa Cerita ini adalah hasil buah pikiran dan Imajinasi saya. Awalnya kisah ini dimulai dari sebelas tahun yang lalu tepatnya Liga Champions Edisi 1999/2000 yang di Final mempertemukan antara Jawara Liga Inggris Manchester United (Red Devils) dengan Jawara Bundesliga Jerman Bayern Muenchen (FC Holywood). Keunggulan wakil jerman hingga paruh babak kedua akan memprediksi bahwa Bayern akan memenangi pertandingan, bagaimana tidak, Unggul 1-0 menit ke 6 gol tendangan bebasnya Super Mario (Basler), Bayern sudah diujung kemenangan, namun keluarnya Lothar Mattheus dan strategi Ferguson yang memasukkan Teddy Sheringham dan Ole Gunner Soljaer ditengah babak kedua membuat segalanya berubah, terutama di menit-menit terakhir, dua kali tendangan Pojok, dua kali pula Gawang seorang Oliver Khan yang kala itu bersaing menjadi kiper terbaik dunia dengan Kipernya MU Peter Scemichel. Gol Teddy Sheringham dan golnya Ole Gunner Soljaer dimenit-menit terakhir memupus kemenangan Muenchen yang didepan mata. Kisah itu sangat memilukan tidak hanya Warga Jerman, namun seluruh Fans-nya Bayern Muenchen diseluruh dunia, termasuk Saya. Saya sampai tidak habis pikir, ternyata yang namanya "Miracle" (Keajaiban) bisa datan kapan saja bagi orang yg percaya terhadap Keajaiban itu. Miracle dan Science ternyata bisa satu dan bersinergi apabila diharapkan dengan jujur dan sepenuh hati. Itulah pelajaran yang berharga bagi kita di tahun 1999 tahun menuju millenium baru. Saya pun jadinya belajar lebih giat dan selalu mengharapkan keajaiban itu. Kembali ke Sepak Bola, setelah kemenangan dramatis itu Manchester United menjadi lebih superior, sementara Bayern pelan-pelan menjadi Tim yang tidak ditakuti lagi dibenua Eropa hingga akhirnya Manajemen klub The Bavarian itu menunjuk seorang Mister Louis Van Gaal untuk menukangi Bayern dibantu oleh Mark Van Boomel yang didatangkan dari Barcelona plus Ivica Holic, Frank Riberry dan Arjen Robben yang diChelsea dan Real Madrid hanya penghangat banku cadangan. Musim ini Bayern membuktikan bahwa mereka telah kembali ke Eropa dengan menunjukkan kekuatannya. Jadilah mereka berjumpa dengan Manchester United yang telah diakui kekuatannya didunia, walau musim lalu tahluk ditangan Barcelona dalam tajuk Final Liga Champions'09 Bettle of Roma. Manchester United dengan Superiornya atas Bayern sebelas tahun yang lalu tetap angkuh dan congkak hati, meremehkan Bayern. Manchester United merasa sombong dan merasa pantas untuk menang, namun Fakta berbicara lain. Sama seperti sebelas tahun yang lalu, namun kali ini mencetak gol pertama bukan Bayern, tapi MU yang diwakilkan oleh Rooney, si Goal Getter terbaik Liga Inggris saat ini, Unggul cepat membuat MU semakin sombong dan yakin bisa menang dengan mudah atas Bayern di Bay Arena itu. Namun disinilah Peran dari seorang Luis Van Gaal, dengan Skill dan Sciencia (Pengetahuan) dan Ahli strategi yang dimilikinya, dia mampu membuat Perubahan berdampak besar terhadap skor akhir pertandingan. Bayern mampu menang di 20 menit terakhir, diawali oleh kesalahan Bek Gaek Garry Neville yang hands ball 26 meter dari garis gawang MU, Frank Riberry si pemain jenius penerusnya Zinedine Zidane itu mampu menendang bola mengenai paha Rooney, sehingga bola berubah arah dan mengecoh Kiper Gaek Erwin van der Sar, Gollll...!!!Skill yang Jenius, Fantastis...!!Rooney menjadi seorang yang pesakitan, terbukti memang, diakhir pertandingan kaki Rooney sakit, sakit hatinya menjadi From the Hero to Zero, dari menjadi calon pahlawan MU dengan gol cepatnya, menjadi pesakitan karena akibat ulahnya mencoba menahan tendangan Riberry, bola meluncur deras kegawangnya. Pun dimenit-menit akhir pertandingan, Van Gaal kembali mencoba kejeniusannya dan hasil analisa pertandingannya, dia memasukkan seorang Miroslav Klose, memang tidak terlalu berdampak terhadap permainan Tim, namun mampu membuat tekanan Psikologis terhadap permainan MU, terbukti bek-bek MU menjadi kocar-kacir dalam menggalang pertahanan melihat hampir seluruh pemain-pemain Bayern naik kekotak penalti MU, terbukti dikala kita akan memprediksi Skor akan Imbang, tiba-tiba dari serangan balik cepatnya Bayern, Van Buyten naik dan dilanggar di luar kotak penalti, bola yang meluncur ke arah kotak penalti tidak dapat diantisipasi dengan baik oleh bek-bek MU, sehingga OLIC datang dan mengecoh bek-bek MU serta kiper Gaek MU, jadilah skor 2-1 untuk Bayern pas dimenit-menit 90+2. Akhirnya dendam itu terluntaskan, walaupun masih ada Leg ke dua, namun Bayern sudah ada diatas angin. Mungkin seluruh pemain-pemain Bayern harus berterima kasih terhadap Tim yang mengalahkan MU malam tadi malam, karena Dendam itu mahal harganya dan Susah untuk dituntaskan, ternyata Bayern Tahun ini Bisa. [caption id="attachment_107318" align="alignnone" width="300" caption="Ending Balada Gayus ini bagaimanakah ?"][/caption] Balada diatas hanyalah penyedap rasa sesaat, karena tidak berapa lama kemudian, muncul Balada yang paling kita tunggu-tunggu, akhirnya Hari ini Rabu, sekitar pukul 15: sekian Gayus dijemput dari Bandara Soekarno Hatta. Wah, betapa senangnya hati setengah penduduk negeri ini mendegar berita itu. Namun pertanyaaanya sekarang, Mampukah Gayus mengakui perbuatannya ?Mampukah dia jujur dan berterus terang siapa saja Pejabat-Pejabat yang bekerja sama dengannya dalam merekayasa Rekening 28 Milyar tersebut ?.memang Balada ini akan sangat menarik diikuti, namun apakah Balada ini memiliki Ending yang lain dari pada kasus-kasus suap, korupsi di Tanah Air kita ini? Akankah Proses Hukum untuk Gayus dan kawan-kawan pejabat terasnya cepat ?Tidak seperti Kasus Bank Century yang memiliki ending Balada yang tidak jelas sampai sekarang? Oh...Oh..mana lebih enak mengikuti Balada Sepak Bola Liga Champions benua Biru atau mengikuti Balada Kasus Negeri Sendiri...??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H