Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Angkat Besi Selalu Sumbang Medali Buat Indonesia Di Ajang Olimpiade

9 Agustus 2016   22:25 Diperbarui: 9 Agustus 2016   22:46 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sri Wahyuni Atlet Angkat besi putri Indonesia sebagai pembuka kran medali Indonesia berhasil meraih medali perak. sumber : http://www.bbc.com

Nama Sri Wahyuni Agustiani menjadi atlet pertama tanah air yang menyumbangkan medali untuk rakyat Indonesia yang sangat menantikan prestasi para atlet tanah air di Olimpiade Rio de Jenairo, Brasil 2016. Angkat besi, menjadi cabang olahraga kebanggaan Indonesia di mata dunia karena sampai sekarang, baru cabor ini yang bisa memberikan medali untuk Indonesia, walau medali perak, namun dengan perjuangan yang luar biasa medali ini terasa special di era pemerintahan Jokowi-JK.

Diawali ketika Lifter putri Sri Wahyuni menyumbangkan medali perak pertama Indonesia setelah turun di kelas 48 kg dengan catatan total angkatan 192 kg (Snatch 85 kg, Clean & Jerk 107 kg).

Sementara medali emas di raih Sopita Tanasan, lifter dari Thailand ini berhasil melakukan total angkatan 200 kg (Snatch & Jerk 108 kg) sehingga jarak angka antara lifter Indonesia dengan lifter Thailand hanya berjarak 8 point yang memaksa Sri Wahyuni berada di urutan kedua dengan medali peraknya sebagai pembuka kran medali Indonesia di Olimpiade Rio. Sementara medali perunggu diraih oleh Hiyomo Mirake (Jepang) dengan total angkatan 188 kg (Snatch 81 kg, Clean & Jerk 107 kg).

Perolehan medali perak Sri Wahyuni ini menjadi hal yang special dan mendapat sambutan yang luar biasa dari Presiden RI, Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla serta menjadi motivasi bagi seluruh atlet yang bertanding di Rio. Sebagai pemantik semangat, terbukti lifter laki-laki harapan Indonesia dan langganan peraih medali, Eko Yuli Irawan kembali mempersembahkan medali bagi Indonesia dari cabang angkat besi Selasa pagi, tanggal 09 Agustus 2016 di Olimpiade Rio 2016. 

Dengan medali perak yang diraih Eko Yuli Irawan, berarti sejauh ini Indonesia telah menyumbangkan dua medali perak dan masih akan bertambah terus yang bertumpu pada atlet-atlet lain, misalnya : bulutangkis yang paling difavoritkan, panahan, dayung, dan angkat besi.

Eko Yuli Irawan, Lifter Putera kembali mencatatkan sejarah di Olimpiade dengan meraih tiga medali di tiga Olimpiade berturut-turu setelah turun di kelas 62 kg dan meraih medali perak, medali kedua Indonesia. sumber : www.juara.net
Eko Yuli Irawan, Lifter Putera kembali mencatatkan sejarah di Olimpiade dengan meraih tiga medali di tiga Olimpiade berturut-turu setelah turun di kelas 62 kg dan meraih medali perak, medali kedua Indonesia. sumber : www.juara.net
Lifter Yuli Irawan kembali membuktikan kapasitasnya sebagai lifter kelas dunia setelah berhasil meraih medali perak di kelas 62 kg dengan catatan total angkatan 312 kg (142 Snatch, dan 170 kg Clean & Jerk) walau kalah 6 kg dari lifter asal Kolombia, Oscar Figueroa yang meraih medali emas dengan total angkatan 318 kg, namun dewi fortuna belum menaungi lifter asal Bengkulu ini padahal kondisi fisik sangat baik, dibantu lagi dengan tersingkirnya lifter Cina, Chen Lijun yang membuka jalan lifter Eko untuk meraih medali emas, tetapi nasib berkata lain.   

Dengan tambahan satu medali perak oleh Eko Yuli Irawan yang sejak tahun 2008 di Olimpiade Beijing tidak pernah absen mempersembahkan medali, maka total Sembilan medali telah disumbangkan oleh cabang olahraga angkat besi sejauh keikutsertaan cabang ini di Olimpiade. Bersama dengan bulutangkis yang sudah mempesembahkan total 18 medali (6 emas, 6 perak, 6 perunggu), angkat besi menjadi cabang olahraga yang harus lebih diperhatikan pembinaannya karena telah mampu menyumbangkan medali terbanyak kedua buat Indonesia sampai detik ini dengan total 9 medali (5 perak dan 5 perunggu). Sementara cabor panahan mempersembahkan 1 perak yang dipersembahkan oleh trio Srikandi Indonesi di Olimpiade Seoul tahun 1988 atas nama Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani yang menjadi sejarah karena itulah medali pertama Indonesia di Olimpiade. Sebagai penghargaan atas dedikasi dan perjuangan trio Srikandi Indonesia ini, maka digaraplah film 3 Srikandi yang dibintangi oleh BCL, Chelsea Islan, dan Tara Basro yang akan di rilis di bioskop-bioskop tanah air Agustus ini.

Rincian Medali Cabor Angkat Besi di Olimpiade

Hasil yang diraih oleh Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan disamping mengangkat posisi Indonesia ke urutan 21, juga menjadi sejarah baru bagi Indonesia, karena angkat besi telah menjadi penyumbang medali di setiap Olimpiade sejak tahun 2000 ketika Olimpiade diselenggarakan di Sydney lewat lifter putri Lisa Rumbawes yang turun di kelas 48 kg meraih medali perak untuk pertama kalinya. Lalu ada Sri Indriyani lifter putri turun di kelas 48 kg dan lifter putri Winarni Binti Slamet yang turun di kelas 53 kg menghasilkan medali perunggu untuk Indonesia.

Empat tahun kemudian di Olimpiade Athena tahun 2004, lifter putrid asal Papua, Raema Lisa Rumbawes kembali unjuk gigi dengan meraih medali perak ketika beraksi di nomor 53 kg grup A dan di Olimpiade tahun 2008 diselenggarakan di Beijing, giliran dua atlet angkat besi putra, yakni Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 56 kg putra dan Triyatno di kelas 62 kg putra sukses mempersembahkan medali perak bagi Indonesia.

Di Olimpiade 2012 London, lifter terbaik nusantara, Triyatno kembali berhasil menyabet medali perak di nomor 69 kg putera, sedangkan lifter Eko Yuli Irawan sukses meraih perunggu di nomor 62 kg putera, walau terkesan turun peringkat. Dengan keberhasilan ini, maka dari tujuh Atlet Indonesia angkat besi : Sri Wahyuni Agustiani, Dewi Safitri, Eko Yuli Irawan, Triyatno, M. Hasbi, Deni, dan I Ketut Ariana baru dua yang menyumbang medali perak, namun diprediksi akan bertambah terus karena Pemerintah menargetkan medali emas, yang semakin menyakinkan Pemerintah agar lebih melakukan pembinaan di cabang olahraga ini, pasca Rusia yang didiskualifikasi dari turnamen. Ini juga pengingat bagi Pemerintah agar tetap memantau dan memeriksa para atlet agar hasil doping mereka bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun