Pendidikan sejatinya sarana untuk mengangkat derajat dan kualitas generasi muda bangsa Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka dibutuhkan manajemen yang baik guna kelangsungan dari proses pendidikan itu sendiri.
Manajemen yang masih konvensional akan membungkam dunia pendidikan dalam menjawab tantangan zaman dan modernitas. Sementara, bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai dan karakter kebudayaan yang masih kental, dan berpotensi besar sebagai asas utama bagi terselenggaranya pendidikan yang ideal.
Manajemen pendidikan yang berbasis pada nilai dan karakter bangsa ini, dengan sendirinya, merupakan manifestasi dari pendidikan yang demokratis dan berbasis masyarakat (community-based education).
Dengan begitu dapat kita pahami bahwa manajemen pendidikan berbasis karakter bangsa ini adalah sebuah keniscayaan bagi reformasi manajemen dalam dunia pendidikan.
Selain itu, manajemen pendidikan berbasis karakter juga memiliki landasan normatif sekaligus filosofis yang berakar pada nilai-nilai dan karakter bangsa. Serta sebagai tuntutan jaman yang semakin demokratis dan di negara yang menganut sistem demokrasi pancasila.
Di sisi lain muncul asumsi bahwa life is education and education is life, dalam arti bahwa pendidikan sebagai persoalan hidup dan kehidupan merupakan salah satu unsur penting yang tidak bisa diabaikan.
Bahkan, dapat dapat dikatakan, bahwa pendidikan adalah jantung kehidupan, di mana tanpa pendidikan, kehidupan akan berjalan di tempat tanpa melakukan perubahan yang berarti.
Pendidikan, tak lain adalah kesadaran dan penyadaran untuk menjadi lebih dewasa, dengan demikian, kehidupan berkat pendidikan akan membawa kita melaju menuju ke arah yang lebih baik dibandingkan kehidupan sebelumnya.
Pendidikan Karakter dan Pendidikan Berbasis Karakter
Tak dapat dipungkiri, semakin kesini, semakin kita lihat terkikisnya budaya malu dan budaya menghormati Guru di sekolah ataupun dimana mereka bertemu, juga rasa hormat terhadap orangtua mereka.