Dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional, banyak cara dilakukan oleh sekolah-sekolah dalam bergerak, tergerak, dan menggerakkan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Program-progam didiskusikan bersama demi mencapai kata mufakat untuk satu tujuan bersama, meningkatkan kualitas dan mutu sekolah dengan cara melaksanakan studi banding atau studi tiru ke sekolah-sekolah yang sudah memiliki nama baik dengan segudang prestasi nasional maupun internasional.
Tujuannya jelas, untuk melakukan sebuah riset yang dilakukan secara langsung dengan melihat ke sekolah tujuan demi mendapatkan sebuah pengalaman baru, bagaimana metode pengajaran dan penegakan disiplin yang dilakukan di sekolah tersebut.
Apa saja keunggulan-keunggulan dari program kepala sekolah, wakil kepala sekolah di bidang kurikulum, kesiswaan yang cocok diadopsi ataupun ditiru di sekolah kita nantinya.
Dengan demikian, maka hasil rapat menjelang hari Guru Nasional, diputuskan bersama untuk melakukan Studi Tiru ke Sekolah Unggul Del.
Maka, perjalanan ke SMA Unggul Del dimulai tepat di pukul 24.00 Wib dengan menggunakan dua bus pariwisata yang akan menempuh perjalanan sepanjang 220,2 km lewat jalan tol Medan -- Kualanamu -- Tebing Tinggi.
Tak terasa telah sampai ke tujuan, ke SMA Unggul Del dan rombongan diterima langsung oleh Kepala Sekolah, Arini Desianti Parawi, S.Pd. Gr. Bersama dengan perwakilan siswa, dan wakasek bagian kesiswaan dan Kurikulum.
Kami diajak langsung ke ruangan pertemuan, namun sebahagian guru dan murid masih berjalan-jalan di seputar lokasi untuk sekedar melihat pemandangan sekitar sekolah yang benar-benar ASRI, sebelas dua belas lah dengan SMA Negeri 13 Medan, hanya luasnya yang berbeda.
Jika sekolah kami luasnya sekitar 18,694 m2 maka SMA Unggul Del memiliki luas lahan 80.000 m2 yang terletak di Desa Sitoluama, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, dan berdiri sejak tahun 2011 oleh Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.
Kami naik ke lantai dua dan didalam ruangan yang cukup besar telah dipersiapkan ruangan pertemuan antara pihak SMA Unggul Del dan para undangan yang telah hadir. Diawali dengan pemaparan dari pihak SMA Unggul Del, mengapa sekolah ini menjadi sekolah terbaik 10 besar tingkat Nasional dan nomor satu di tingkat Provinsi Sumatera Utara.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Medan, Ibu Fauziah Hasibuan, S. Pd, M. Si mengawali pertemuan dengan mengemukakan dan menjelaskan tujuan kedatangan rombongan Siswa dan Guru SMA Negeri 13 Medan berkunjung ke SMA Unggul Del.
Maksud dan tujuan rombongan siswa dan Guru direspon dengan baik oleh Kepala Sekolah, Ibu Arini Desianti Parawi, S.Pd. Gr dengan menjelaskan apa Visi dan Misi sekolah, begitu juga dengan program-program sekolah ber-asrama alias boarding school ini dipaparkan kepada kami.
Pun dengan program-program unggulan hingga dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan terbaik di Indonesia, bahkan meraih peringkat ketiga dalam tes potensi skolastik tertinggi pada Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Indonesia pada tahun 2020.
Transformasi Pendidikan, ATM Menuju Perubahan
Adapun tujuan SMA Negeri 13 Medan melakukan kunjungan atau lebih tepatnya studi tiru yang melibatkan perwakilan siswa/I yang diwakili oleh siswa/I yang berprestasi -- juara umum setiap tingkatan -- pengurus OSIS, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Kesiswaan, Sarana Prasarana, dan Humas, serta Guru bidang Studi ini, tentunya selain menjalin silaturahmi dan kerjasama, tentunya ada hal baik yang ingin dipetik atau diadopsi untuk diterapkan di SMA Negeri 13 Medan.
Istilah ATM, Amati, Tiru, dan Modifikasi tentunya sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan.
Baca Juga:Â Mewujudkan Pembelajaran Mendalam, Bermakna, dan Menyenangkan dengan Pembelajaran Berbasis Teknologi
Dibutuhkan interaksi, kolaborasi, dan saling memberi informasi serta menjalin komunikasi untuk menumbuhkan semangat mendidik, serta semangat berbagi ilmu dan pengetahuan, serta pengalaman dalam semangat mencerdaskan anak-anak bangsa yang bakal menjadi masa depan dari pembangunan Indonesia Hebat 2045.
Hal ini terlihat selama pertemuan di ruangan lantai dua tersebut, dimana dalam Visi SMA Unggul Del yang dipaparkan kepada kami, bahwa Adab terlebih dahulu diajarkan, baru Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Lewat Moto sekolah, yaitu "MarTuhan, Marroha, Marbisuk," mencerminkan komitmen untuk mendidik siswa agar percaya kepada Tuhan (marTuhan), memiliki hati nurani yang luhur (marroha), dan bersikap bijaksana (marbisuk), sehingga sekolah ini dibentuk dengan visi untuk menciptakan generasi pemimpin yang unggul dalam pengetahuan dan teknologi, serta memiliki nilai-nilai moral yang tinggi.
SMA Negeri 13 Medan juga sudah mewujudkan Visi tersebut di sekolah, dimana setiap hari Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat sudah melaksanakan ibadah dan membaca Al'quran bagi warga sekolah beragama Muslim dan Alkitab bagi warga sekolah beragama Nasrani di lima belas menit sebelum pembelajaran dimulai.
Juga, ada program Wali Kelas Menyapa, dimana wali kelas masuk ke kelas memeriksa kebersihan, memberi penguatan, nasehat dan tentunya segitiga restitusi bagi siswa yang melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan kelas.
Progam-program unggulan yang diterapkan di SMA Unggul Del bergantian dijelaskan oleh kepala sekolah, wakasek bidang kurikulum, bidang pembinaan karakter.
Baca Juga: Sudah Ada Asesmen Bakat dan Minat, Ngapain Mundur Pake UN Lagi?
Yang paling menarik tentunya bidang pembinaan karakter ini, sangat perlu ditambahkan di sekolah bidang pembinaan karakter dan moral, sehingga pembinaan karakter dapat diterapkan dengan sepenuhnya.
Setelah mempresentasikan model dan metode pembelajaran, juga prestasi yang diraih baik akademik maupun non akademik dan tentunya jaringan luas atau kerjasama dengan sekolah ataupun universitas baik di luar maupun dalam negeri, serta terpenting adalah jalinan kerjasama dengan alumni yang telah sukses ataupun yang sedang kuliah di universitas favorit seperti ITB, UGM, maupun universitas nasional terbaik lainnya.
Nah, ini yang belum sepenuhnya ada di SMA Negeri 13 Medan. Ikatan dengan alumni yang sedang kuliah di universitas favorit maupun yang sudah bekerja dan memiliki hidup mapan belum terjalin dengan baik.
Kita menemukan alumni-alumni terbaik, namun belum masuk ikatan alumni, seperti tenaga pengajar yang sedang bekerja di SMA Unggulan Del, ternyata ada dua orang adalah alumni SMA Negeri 13 medan alias Smantilas.
Ya, saya terkejut karena ketika sampai di lokasi, berjalan ke arah lokasi pertemuan sambil mendokumentasikan kegiatan, ternyata di depan saya sudah menunggu dua orang tenaga pengajar di SMA favorit tersebut.
Baca Juga:Â Asyiknya Belajar Coding dengan Pemrograman C++
Bangga, Alumni SMA Negeri 13 Medan Sebagai Tenaga Pengajar di SMA Unggul Del
Nyatanya mereka adalah alumni dari Smantilas lintas generasi. Ya, yang pertama alumni tahun 2008, dan kedua tahun 2014-2015, dimana saya pernah masuk di kelas mereka mata pelajaran TIK.
"Selamat datang di SMA Del Pak, saya alumni SMA Negeri 13 Pak, Bapak nga kenal lagi sama saya pak?" tutur laki-laki yang mengajar mata pelajaran Kimia di SMA Unggulan Del tersebut.
Saya pandangi wajah eks anak didik saya ini dan seingat saya sewaktu kelas X (Sepuluh) dulu saya adalah wali kelasnya.
"Ia saya sepertinya kenal", ujar saya.
Sepanjang perjalanan menuju ruangan pertemuan di lantai dua kami banyak bercerita. Dia tamatan UNIMED dan mencoba karir di SMA Unggul Del dan diterima.
Bangga rasanya sebagai Guru, kala anak didik kita sukses dan mengingat Guru-nya.
Oleh-Oleh dari SMA Unggulan Del
Selama pertemuan, Kepala Sekolah SMA Unggul Del memberikan kesempatan berinteraksi antara siswa SMA Unggul Del dengan Siswa SMAN 13 Medan, membawa rombangan Smantilas berkeliling keruang belajar, perpustakaan, ruang Lab, ruang makan siswa, dan ruangan kepala sekolah.
 Dalam kesempatan tersebut, Kepala Sekolah SMA Unggul Del mengatakan bahwa mereka sangat terbuka menerima sekolah mana saja yang akan berkunjung ke SMA Unggul Del, karena prinsip mereka, praktik-praktik baik yang suda di terapkan di SMA Unggul Del ada baiknya dapat di desiminasikan ke sekolah sekolah lain.
Karena tujuan Pemerintah dalam dunia pendidikan, adalah jelas untuk mencari dan mewujudkan generasi-genarasi bangsa yang unggul. Dan itu tidak bisa berhasil jika hanya satu atau dua sekolah saja menghasilkan generasi unggul tersebut.
Tetapi harus menjadi komitmen bagi pendidikan terkhusus sekolah yang ada di Indonesia, sehingga jika ada sekolah yang mau berkunjung dan melakukan pengamatan, meniru, dan memodifikasi apa yang baik di SMA Unggul Del, kami terbuka dan akan memberikan yang terbaik, terang Ibu Arini Desianti Parawi.
Kedatangan studi tiru Smantilas adalah kehormatan bagi kami. Di satu sisi, selain kami dikunjungi, kami juga belajar ke Smantilas bahwa praktik -praktik bejar apa saja yang sudah dilakukan dan diterapkan di Smantilas mungkin bisa kami implementasikan di SMA Unggul Del, sambut Ibu Arini selaku Kepala Sekolah SMA Unggulan Del.
Semoga studi tiru ini, dapat memotivasi guru, siswa, management sekolah, dan komite sekolah untuk dapat berkolaborasi, membangun SMA Negeri 13 Medan yang sifatnya informatif dan implementatif dalam wujud nyata baik itu dalam praktik pembelajaran di kelas maupun dalam tingkat mendisiplinkan peserta didik.
Sebagai informasi tambahan, saat ini SMA Unggul Del memiliki 16 rombongan belajar (rombel) yakni: kelas X, 6 rombel, kelas XI, 5 rombel, kelas XII, 5 rombel, masing-masing rombel 32 siswa.
Nah, untuk tahun ajaran 2025/2026 akan ada penambahan satu rombel, mengingat tingginya minat masyarakat untuk masuk dan mengecap pendidikan di SMA Unggul Del, seraya mengaku setiap tahunnya calon siswa SMA Unggul Del mencapai 3 ribuan dari berbagai Kabupaten / Kota dan Provinsi di Indonesia.
Terkait penerimaan siswa baru di SMA Unggul Del, dilakukan dengan seleksi, tidak ada titipan atau intervensi dari pihak manapun.
Baca Juga:Â Bocoran Kurikulum Baru "Deep Learning" dan Penguatan Peran Informatika dalam Kurikulum Baru
Seratus persen pengelolaan, mulai dari penerimaan siswa/I, manajemen sekolah, masalah keuangan, hingga ke hal-hal kecil dipercayakan oleh pembina Yayasan Bapak Jenderal (Pur) Luhut Binsar Panjaitan, M.P.A, kepada Management sekolah seperti aspek akademik, kemampuan dasar numerasi dan literasi anak itu, matematika dan bahasa, pengetahuan sains, sosial, kesiapan Sosial dengan menerapkan 3M (Mar-Tuhan atau berhati nurani luhur), Marroha, dan Marbisuk atau memiliki kebijaksanaan.
Namun, sewaktu-waktu, tanpa sepengetahuan atau tanpa pemberitahuan, Pak Luhut akan turun ke lapangan untuk melihat sendiri bagaimana penerapan dan bagaimana kondisi sebenarnya di lapangan.
Di SMA Unggul Del, Sikologi tidak melulu IQ, tetapi bagai mana komponen-komponen sikometri dalam sikologi tersebut, misalnya kemandirian, kalaborasi, kemampuan hidup dalam tekanan, itu yang penting di lihat di SMA Unggul Del ini.
Lantas apa oleh-oleh yang kami bawa? Tentunya banyak. Bagi siswa/I yang terpilih ini adalah 'cambuk' bagi mereka untuk memacu diri agar belajar dengan baik, sehingga impian mereka untuk melanjut ke fakultas favorit di universitas impian dapat terwujud dengan disiplin diri dan kerja keras atau belajar keras.
Banyak siswa terkesima dengan prestasi, yang ditampilkan termasuk kemampuan alumni yang mayoritas tamat dari SMA ini semenjak berdiri tahun 2012, sepuluh angkatan rata-rata kuliat di ITB sekitar 30-40 persen, 10-20 persen ke UGM, UI, Airlangga, ITS, dan target anak-anak SMA Unggul Del ke perguruan tingi luar negeri, seperti USA, Eropa, Australia, China dan Canada melalui beasiswa Indonesia Maju.
Sebagai penutup dari pertemuan ini, Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Medan, Ibu Hj. Fauziah Hasibuan, S. Pd.M. Si, mengatakan rasa terima kasihnya atas ketersediaan SMA Unggul Del menerima studi tiru Smantilas.
Beliau mengatakan bahwa studi tiru ini dilakukan atas dasar fakta bahwa sekolah ini salah satu sekolah unggulan di Indonesia terkhusus di Sumatera Utara. Studi tiru ini dilaksanakan setelah mengantongi ijin dari Bapak August Sinaga selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Satu Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, sebelum ada pergantian Kacabdis.
Dan bertujuan untuk melihat langsung cara guru melakukan pembelajaran, pemberian motivasi kepada peserta didik, sehingga bersemangat, termotivasi, berinovasi untuk belajar yang lebih keras demi menuju perguruan tinggi negeri favorit dan sekolah kedinasan.
Akhirnya, semoga pengalaman ini bermanfaat dalam mewujudkan sekolah yang lebih baik lagi, semoga kegiatan ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) dapat memberikan perubahan ke arah yang lebih baik di SMA Negeri 13 Medan.
Salam Blogger Persahabatan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H