Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tragedi Kanjuruhan, Titik Balik Kebangkitan Timnas hingga Selebrasi Menggetarkan Itu

24 November 2024   12:44 Diperbarui: 25 November 2024   17:51 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Marselino Ferdinan (Sumber: Instagram/@marselinoferdinan10

Mau tak mau para pemain yang bermain di kompetisi lokal harus meningkatkan kemampuan dan mengasah skill permainan sepakbola mereka jika ingin lolos seleksi calon pemain timnas Garuda.

Terbukti sudah, kolaborasi pemain naturalisasi dengan pemain lokal menghentak dunia sepakbola.

Bagaimana tidak? Harapan untuk lolos otomatis ke putaran final Piala Dunia 2026 terbuka lebar. Persaingan di Grup C Zona Asia bak neraka.

Posisi dua yang ditempati Australia hanya beda satu angka dengan Timnas Garuda, Saudi Arabia, Bahrain, dan Cina yang nilainya equal dengan Timnas kita.

Punya nilai sama, tinggal menunggu siapa yang lengah akan terjungkal. Untuk itu ada pesan menarik di balik selebrasi anyar milik Marselino, namun pesan itu hanya Marselino-lah yang tau dan saya hanya menebak-nebak apa pesan dibalik duduknya Marselino di bangku ballboy.

Ya, pesan sarat makna ditunjukkan Marselino Ferdinan usai mencetak gol kedua ke gawang Elang Hijau. Dengan gaya santai, Marselino duduk bersandar separuh miring, sedikit mendongakkan wajah, dengan satu kaki berselonjor dan kaki lainnya bertumpu pada bola.

Gaya ini menunjukkan pesan bahwa dengan ketenangan, namun pelan tapi pasti Timnas Garuda akan mampu menggapai mimpi untuk meraih satu tempat di Piala Dunia 2026 sebagai wakil Asia.

Selebrasi yang mengingatkan kita akan selebrasi ikonik "Take a Seat" miliknya Cristiano Ronaldo di Santiago Bernabeu saat laga satu tim ibukota, Real Madrid versus Atletico Madrid di fase empat besar Liga Champions 2017 lalu.

Selebrasi menggetarkan itu bukan settingan atau karangan, tapi natural, alami datangnya dari naluri seorang pencetak gol untuk menggambarkan bagaimana sang pencetak gol mengekspresikan kebahagiaannya.

Apalagi gawang yang dibobol Marselino adalah gawang musuh bebuyutan yang tak pernah dikalahkan selama 13 kali pertemuan dalam kurun waktu 43 tahun dengan rekor sebelas kali kalah dan dua kali imbang.

Jadi wajar, selebrasi menggetarkan seisi stadion dan membuat para kamerawan atau wartawan berebut menjadikan momen itu sebagai momen terbaik di tahun 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun