Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tongkat Estafet Transformasi KAI yang Sukses dari Pak Jonan ke Pak Didiek Hartantyo

30 Oktober 2024   21:22 Diperbarui: 30 Oktober 2024   21:47 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keenam, Pak Didiek memiliki visi menjadikan kereta api Indonesia sebagai moda transportasi berkelanjutan dalam era yang mengedepankan environmental, social, and governance (ESG). Ia percaya bahwa kereta api dapat menjadi solusi utama untuk transportasi berbasis lingkungan di masa depan.

Juga, Pak Didiek berencana meningkatkan pendapatan dari aset-aset PT KAI dengan mendorong sertifikasi tanah dan memanfaatkan aset secara optimal. Target pendapatan dari aset ditetapkan sekitar Rp 1,5 triliun.

Tidak hanya PT KAI yang dibenahi, namun paling mantap tentunya rampungnya pembangunan sejumlah proyek KRL (Kereta Api Listrik) dan telah beroperasi disekitar wilayah Jabodetabek, sehingga memudahkan mobilisasi karyawan di DKI Jakarta.

Selain KRL, PT KAI ditangan Pak Didiek terus mengelola proyek-proyek besar yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi operasional perusahaan. Berbagai fasilitas baru telah dikembangkan demi keamanan dan kenyamanan penumpang PT KAI.

Terbaru tentunya pengembangan ekosistem transportasi, mencakup pengembangan hub logistik di Pulau Jawa dan container yard untuk angkutan barang di Sumatera dan Jawa. Pak Didiek juga mendorong pembangunan dry port untuk memudahkan pelayanan bea dan cukai, serta optimalisasi aset-aset yang ada di stasiun, beliau juga menginisiasi pengoperasian kereta api bandara, termasuk kereta api Bandara Udara Internasional Yogyakarta dan Bandara Adi Soemarmo. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi ke bandara.

Belum lagi peningkatan kecepatan kereta, dimana di tahun 2021, PT KAI berhasil mempersingkat waktu tempuh dan meningkatkan kecepatan kereta-kereta tertentu hingga 120 km/jam, termasuk Kereta Api Argo Bromo Anggrek dan Argo Wilis. Juga layanan Wifi gratis serta layanan live cooking diatas kereta memberikan sensasi baru bagi penumpang kereta api.

Melalui proyek-proyek ini, Pak Didiek Hartantyo berusaha menjadikan PT KAI sebagai penyedia transportasi yang modern dan berstandar internasional, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan infrastruktur perkeretaapian.

Kalau begini ceritanya? Jadi pengen naik kereta api...

Salam Blogger Persahabatan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun