Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Akhir Era Erik ten Haag dan Pembuktian Kembalinya Mantan Bomber Ruud van Nistelrooy di Manchester United

29 Oktober 2024   15:28 Diperbarui: 29 Oktober 2024   15:53 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kembali ke MU jadi pelatih Caretaker / kompas.id

Cerita punya cerita. Cerita itu akan kembali ke asalnya dengan wujud yang berbeda. Begitulah bagaikan dua sisi mata uang, kita melihat bagaimana proses kembalinya sang bintang Manchester United yang pernah berjaya mengenakan seragam Setan Merah di masa jayanya.

Seakan-akan berita kembalinya sang bomber ini ke kandangnya, Old Trafford menghiasi kembalinya aksi-aksi sang bomber kala merobek jala gawang lawannya. Bagaimana dia mampu memprovokasi pemain lawan, hingga aksi cerdiknya untuk mendapatkan hadiah penalti menghiasi pemikiran saya dan atas dorongan aksi-aksi ciamiknya selama berseragam setan merah itulah alasan saya untuk menuliskan berita gembira ini.

Bagaimana tidak berita gembira? Selama ini MU menderita dibawah asuhan pelatih berkepala plontos asal negeri kincir angin, Erik ten Haag yang juga membuat para penggemarnya beralih muka untuk mendukung tim lain.

Contohnya saya. Terus terang di eranya David Beckham, Ryan Giggs, Eric Cantona, hingga Ruud van Nistelrooy, saya adalah penggemar si setan merah. Apalagi kalau ada derby dengan Liverpool yang kala itu juga diperkuat oleh pemain-pemain bintang sebut saja seperti Steven Gerard, si anak emas Michael Owen, dan banyak bintang lagi, serta Arsenal yang juga dipenuhi oleh deretan pemain-pemain top sebut saja Patrick Viera dan Martin Keown, dan tentunya si pemborong Empat Kali Sepatu Emas Liga Inggris alias pencetak gol terbanyak di kompetisi, kasta paling tinggi di Inggris, yaitu Liga Primer Inggris di musim kompetisi 2001-2002, 2003-2004, 2004-2005, dan 2005-2006.

Ruud van Nistelrooy Pelatih Caretaker MU

Ya, penunjukan mantan bomber duet mautnya Cristiano Ronaldo di awal tahun 2000-an ini kembali ke Old Trafford sebagai pelatih kepala, walau dikatakan hanya sementara saja, menggantikan Erik ten Haag yang akhirnya dipecat oleh manajemen baru Manchester United pimpinan Sir Jim Ratcliffe, namun rasanya bisa saja Ruud van Nistelrooy akan mampu jadi pelatih kepala hingga beberapa musim lamanya, apabila MU di tangan van Nistelrooy sampai akhir musim nanti mampu finish di posisi empat besar, mengingat Van The Man, julukan van Nistelrooy ini adalah asisten pelatih Erik ten Haag, sehingga secara materi ilmu kepelatihan, dia sudah banyak belajar, sementara pengalaman jadi pemain akan mampu mendobrak para pemain-pemain MU.

Van Nistelrooy, si pemilik sepatu emas di edisi Liga Inggris tahun 2002-2003 setelah membukukan sebanyak 25 gol, mendapatkan kepercayaan dari manajemen untuk jadi pelatih MU dan pembuktian, Van The Man layak untuk dijadikan pelatih permanen terbuka lebar, tentunya dengan syarat mampu membawa MU ke jalur juara hingga finish di urutan 5 besar Liga Primer Inggris tahun ini, juga tentunya menjaga asa untuk meraih salah satu gelar bergengsi, seperti Liga Eropa, kompetisi kasta kedua klub-klub Eropa.

Ya nasib naas bagi Erik ten Haag, dengan menghabiskan 645,8 juta pounds atau sekitar 13,2 triliun rupiah selama membangun skuad setan merah di era kepemimpinannya, dikabarkan paling boros setelah eranya Sir Alex Ferguson? Ternyata Erik ten Haag hanya mampu membawa Setan Merah meraih dua trofi domestik, yaitu Piala Carabao dan Piala FA selama dua musimnya.

Bahkan sekarang, performa skuad Setan Merah semakin meredup, dengan hanya tiga kemenangan dari sembilan laga. Bahkan di musim akhir kompetisi 2023-2024, Erik ten Haag hanya mampu membawa Setan Merah finish di posisi ke delapan di akhir klasemen Liga Liga Inggris.

Beruntung Setan Merah dapat mengalahkan rival abadinya, Manchester City di Final Piala FA musim lalu, sehingga Bruno Fernandes dan kawan-kawan dapat berlaga di Liga Eropa, walau kasta kedua klub-klub papan atas Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun