Harus disadari bahwa 'hidup seperti roda pedati', sehingga ketika ada kebutuhan mendesak, maka keberadaan seperti koperasi sangat perlu untuk sebuah solusi dengan segala kemudahan dari koperasi akan kebutuhan mendesak keuangan kita.
Seperti kisah yang saya alami, bulan Februari kemarin adek saya yang paling kecil akan menikah dengan adat Batak Toba.
Seperti diketahui untuk acara pernikahan di gereja dan dengan adat Batak Toba dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, harus benar-benar dirancang jauh-jauh hari dan pemesanan gedung tempat adat pernikahan juga harus dipesan jauh-jauh hari agar mendapatkan tempat yang sesuai dengan budget.
Semua sudah dipersiapkan dengan baik, namun satu hari sebelum pesta ternyata masih ada dana yang harus dikeluarkan sekitar 15 juta lagi.
Maka kamipun bingung mau nyari kemana lagi? Karena semua sudah ditalangin dan sepertinya memang tidak ada lagi dana tersimpan untuk menutupi kekurangan yang diminta.
Lah trus solusinya apa? Setelah bingung antara pinjam ke Bank atau pinjam ke tetangga? Ternyata isteri saya yang memang memiliki visi ekonomi tinggi, akhirnya bergumam, "Pa kita pinjam ke koperasi sajalah!".
Ternyata ilmu yang dia dapat ketika kuliah di Jurusan Ekonomi, dia terapkan. Tanpa sepengetahuan, isteri saya sudah masuk koperasi simpan-pinjam, selama ini dari gajinya dia sisihkan untuk simpan di koperasi, dan ketika ada kebutuhan mendesak seperti ini, dapat meminjam dari koperasi dengan bunga yang rendah bila dibandingkan dengan bunga Bank, juga tanpa proses yang rumit, plus dapat menjadi solusi bagi kebutuhan mendesak seperti ini.
Koperasi simpan pinjam bila dikelola dengan baik memang memberikan manfaat bagi para anggotanya, seperti koperasi di tempat isteri bekerja, jumlah anggota koperasinya tidak sampai 20 orang, tetapi dapat memberikan pinjaman hingga 20 juta.
Sehatnya koperasi bisa dilihat dari kemampuan memberikan pinjaman kepada anggotanya, juga kemampuan anggotanya untuk taat membayar pinjaman atau kredit dari koperasi tersebut, disamping itu tentunya juga kemampuan personil koperasi untuk mengelola modal yang berasal dari simpanan pokok anggota koperasi, simpanan wajib, dan simpanan sukarela.
Selain itu, koperasi simpan pinjam juga mendapatkan dana dari skema dana cadangan dari sisa hasil usaha (SHU), modal pinjaman dari pengurus koperasi, dan hibah.
Begitulah sekilas cerita mengapa kita perlu untuk tetap masuk koperasi, ketika disaat membutuhkan, sudah memiliki tempat untuk meminjam, karena tak selamanya hidup kita diatas alias berkecukupan, tetapi tetap saja ada alasan untuk membutuhkan koperasi...