Benarkah armada Green Falcons terlalu lemah bagi timnas Albicelestes? Eh ngomong-ngomong Green Falcons itu alias As-Suqur adalah julukan bagi timnas Arab Saudi yang artinya si Elang atau sering juga disebut Al Akhdar atau si Hijau, merujuk pada warna kostum identic warna hijau yang akan digunakan oleh armada pelatih asal Perancis, Herve Renard.
Sementara untuk julukan Albiceleste, tak asing lagi ditelinga, apalagi kalau dia adalah penggemar timnas asal Diego Armando Maradona, Gabriel Batistuta atau Lionel Messi itu, salah satu tim yang paling atau selalu difavoritkan untuk menjuarai gelar sekali dalam empat tahun itu, namun setelah terakhir kalinya memenangi gelar oleh Maradona dan kawan-kawan usai mengalahkan Jerman, kala itu masih bernama Jerman Barat dengan skor fantastis, 3-2.
Bagaimana tidak fantastis? Maradona yang menjadi ruh dan bintang Tim Tanggo selama turnamen berhasil dikunci habis pergerakannya oleh Andreas Brehme dan Lothar Matteus, namun Maradona yang sebelumnya juga membuat gol yang bakal dikenang sepanjang masa, apalagi gol 'Tangan Tuhan' kala mengkandaskan permainan Inggris dibabak perempat-final. Gol yang sekaligus paling dikutuk, namun juga bakal menjadi gol paling ikonik yang bakal dikenang sepanjang masa.
Walau sepanjang pertandingan itu Maradona tak leluasa masuk ke daerah pertahanan Jerman Barat, namun gol ketiga yang dicetak Jorge Burruchaga menit ke-84 tak lepas dari andil besar dan hasil umpan manis lewat passing luar biasa yang disodorkan oleh sang legenda termasyhur yang sampai sekarang belum ada tandingannya itu.
Aksi Maradona tinggal kenangan, sekarang mari kita ulas bagaimana awal perjalanan Tim Tanggo ini untuk meraih gelar Piala Dunia mereka untuk yang ketigakalinya di tanah Qatar. Berat, namun itulah perjuangan yang harus dilakoni oleh Lionel Messi dan kawan-kawan untuk kesekian kalinya. Yang paling menyesakkan tentunya kekalahan menyakitkan di babak 16 besar empat tahun yang lalu di Rusia.
Bagaimana tidak menyakitkan, timnas Perancis yang berhasil mengalahkan Messi dan kawan-kawan dengan skor ketat 4-3 adalah juara dan berhasil membawa pulang kampong ke Perancis, Piala Jules Rimet alias Piala Dunia kedua mereka usai kemenangan di rumah sendiri tahun 1998.
Bagi Messi dan kawan-kawan turnamen kali ini harus benar-benar dilakoni dengan baik agar bisa membawa Piala Dunia kerumah mereka dan mempersembahkan secara khusus kepada Legenda Diego Armando Maradona yang telah wafat itu.
Untuk membuktikan bahwa mereka adalah pesaing utama selain Brazil, Belanda, Perancis dan Jerman, maka Tim Tanggo harus terlebih dahulu melewati hadangan Arab Saudi hari ini pukul 17.00 Wib di Stadion Lusail yang terletak di bagian utara Doha, Qatar. Stadion yang didesain oleh Foster and Partners berkapasitas 86.250 orang ini akan menjadi saksi bagaimana permainan Messi dan kawan-kawan dalam mengobrak-abrik pertahanan Arab Saudi yang rencananya bakal dikawal oleh Mohamed Al-Owais (Al-Hilal).
Akan ada berapa gol yang akan bersarang digawang Al-Owais? Messi tentunya akan menampilkan seluruh penampilan terbaiknya, mengingat ini adalah Piala Dunia terakhirnya, sehingga apapun ceritanya, para kompatriotnya, pemain-pemain lain akan mendukung La Pulga untuk menuntaskan ambisi mereka meraih gelar Piala Dunia untuk ketigakalinya.
Kedalaman skuad Argentina yang didominasi oleh pemain lokal dan yang berkiprah di luar negeri akan menjadi senjata ampuh, belum lagi kombinasi pemain tua dan muda akan membuat Tim Tanggo ideal seperti kala terakhir merebut Piala Dunia tahun 1986, kala Maradona memimpin Tim Tanggo membuat dunia terpesona sekaligus terkesima.