Timnas Garuda Indonesia terakhir kalinya dapat ambil bagian di cabang olahraga paling bergengsi dan diminati di seantero abad ini, apalagi sepakbola, adalah kala timnas Indonesia berlaga di Piala Asia 2007. Sedikit mundur ke belakang, kala itu Indonesia selaku tuan rumah tergabung dengan timnas Korea Selatan, Arab Saudi, dan Bahrain.
Dua gol Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas berhasil menuntaskan perlawanan Bahrain yang hanya mencetak satu gol, sehingga Timnas yang dihuni oleh pemain-pemain hebat di eranya berhasil mengamankan tiga poin pertama.
Pertandingan kedua kontra Arab Saudi, adalah pertandingan paling berat karena harus mengalahkan timnas langganan peserta Piala Dunia zona Asia. Benar saja, baru berjalan 12 menit, Al Qahtani sudah berhasil menjebol gawang Jendri Pitoy. Sundulan berkelas pemain Arab Saudi tak berhasil dimentahkan oleh legenda Persipura Jaya Pura tersebut mengakibatkan Timnas Garuda ketinggalan satu gol.
Liukan Elie Eboy usai mendapatkan bola hasil kerja keras gelandang pengangkut air asal PSM Makassar, Syamsul Chaeruddin berhasil mengelabui kiper Arab Saudi sekaligus menjebol gawang yang kosong menjadikan skor satu sama. Namun, petaka di menit-menit terakhir membuat timnas kita harus mengalami kekalahan pahit. Diawali dengan pelanggaran di sisi kiri pertahanan, tendangan bebas dari rekam setimnya berhasil dimanfaatkan oleh Saad Al harti di menit ke-89 lewat sundulan kerasnya menjebol gawang Jendri Pitoy membuat skor 1-2 untuk Arab Saudi.
Di pertandingan terakhir lawan Korea Selatan, timnas kita dihadapkan pada pilihan harus bermain imbang jika ingin lolos ke babak delapan besar. Pasukan Garuda asuhan Ivan Kolev ini dihadapkan pada fakta selalu kalang kabut apabila bertemu dengan timnas dari Asia Timur semacam Jepang dan Korea Selatan. Hal ini juga terbukti, usaha untuk hanya meraih imbang kandas sudah karena di babak pertama tepatnya di menit ke-34, Kim jong woo sudah merubah papan skor menjadi 0-1 untuk Korsel usai tendangan kerasnya dari luar kotak penalty berhasil membuat Markus Haris Maulana mati langkah dan tertegun kala bola meluncur deras ke gawangnya. Indonesia gagal lolos...
Kemenangan Pertama Awali Mimpi Lolos Piala Asia
Kini tak terasa, sudah 16 tahun momen pertandingan-pertandingan internasional yang dihelat di stadion kebanggaan tanah air, Gelora Bung Karno telah berlalu dan menjadi kenangan manis yang kembali akan diukir oleh anak-anak muda Garuda Indonesia yang diasuh oleh pelatih asal Korsel, Shin-tae yong.
Ya, timnas Garuda Muda U19 masih memainkan dua laga terakhirnya untuk memastikan satu tiket ke Uzbekistan tahun depan usai di laga perdana Grup F berhasil menaklukkan Timor Leste dengan skor meyakinkan 4-0.
Laga yang dihelat di Stadion kebanggaan Arek-Arek Suroboyo, Gelora Bung Tomo, Suroboyo berakhir dengan tiga poin penting untuk Timnas Garuda Muda. Deretan gol dari Hokky Caraka menit ke-12, 19, dan 49, sementara satu gol lagi dari Rabbani Tasnim menit ke-89 membawa "Garuda Nusantara" untuk sementara berada di posisi runner-up menempal ketat Vietnam yang unggul selisih gol usai membantai Hongkong dengan skor 5-1.
Hokky Caraka, Hoki-nya Timnas Garuda?