Walau diakui masih banyak kekurangan ketika terjadinya pembelajaran jarak jauh (distance learning) memanfaatkan perangkat TIK dan internet menggantikan kelas tatap muka atau pembelajaran langsung, namun setidaknya negara kita tidak mengalami learning loss, atau suatu masa dimana berkurangnya nilai-nilai pengetahuan dan keterampilan secara akademis, atau bahasa simpelnya siswa dianggap kehilangan pembelajaran atau tidak belajar apa-apa.Â
Ketakutan akan learning loss tidak terbukti, karena kolaborasi antara guru dan orangtua, serta kemauan belajar yang tinggi dari siswa kita dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas mampu menghapus stigma negatif akibat dari pagebluk Covid-19 yang menyerang dunia internasional.
Sedikitnya itu tergambar dari hasil Asesmen Nasional (AN) 2021 yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang melibatkan siswa, guru, dan kepala satuan pendidikan, dimana hasil AKM aspek literasi dan numerasi perlu mendapatkan perhatian lebih untuk tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.
"Kita sudah tahu Indonesia berdasarkan skor PISA kita masih banyak kekurangan. Dengan adanya AN bisa melihat jauh lebih spesifik dan detail, dari aspek numerasi literasi perlu banyak perhatian," kata Nadiem dalam konferensi pers Merdeka Belajar Episode 19: Peluncuran Rapor Pendidikan Indonesia, Jumat, 1 April 2022.
Walau kita akan menghadapi era kenormalan baru usai pagebluk Covid-19 melandai, namun pembelajaran daring masih sangat diperlukan dan keluarga adalah pusat pendidikan dalam mewujudkan generasi merdeka belajar dalam mengekspresikan kebebasan dan kemandirian berpikir dan berkarya.
Kolaborasi guru dan orangtua, serta kemauan belajar mandiri dari siswa adalah hal paling penting untuk mewujudkan merdeka belajar di era teknologi ini. Pemanfaatan internet dan perangkat teknologi (ICT) akan sangat tepat dan bermafaat apabila orangtua, tenaga pendidik dan kependidikan, serta semua stakeholder pendidikan berperan aktif mendukung kegiatan belajar siswa selama pagebluk dan juga saat kenormalan baru nanti.
Mengawasi pemanfaatan internet dan perangkat ICT
Kunci dari merdeka belajar dan belajar dimana saja dan kapan saja ada pada orangtua yang selalu mengawasi pemanfaatan gadget atau smartphone anak saat di rumah. Orangtua yang bijak adalah orangtua yang tidak membiarkan anaknya bebas mengakses konten apa saja yang ada di gadgetnya, namun kemerdekaan dalam belajar yang dimaksud adalah kebebasan memanfaatkan internet untuk mengakses ilmu pengetahuan, mengekspresikan kehendak untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan dan teknologi secara lebih mendalam.
Membatasi Pemanfaatan Internet dan Perangkat ICT
Selain mengawasi, membatasi penggunaan smartphone ataupun gadget bagi anak sangatlah penting agar tidak merenggut 'kemerdekaan' sang anak dari segala kemudahan yang diberikan oleh perangkat teknologi dan internet ini. Harusnya orangtua sadar bahwa internet dan perangkat ICT menjadi alat untuk 'memenjarakan' diri kita dari kehidupan sosial yang sesungguhnya.