Strategi itu sukses berkat Dewi Fortuna, membuat Timnas kita bisa curi poin dan kala bersua dengan saudara serumpun Malaysia, Timnas kita yang tidak mau terprovokasi oleh psywar Malaysia sukses mempecundangi saudara serumpun itu dengan skor meyakinkan 1-4 berkat gol-gol indah nan berkualitas dihasilkan oleh punggawa Timnas, Irfan Jaya (2 gol), Pratama Arhan (1 gol) dan Elkan Baggot dengan sundulan manisnya.
Khusus Irfan Jaya, mampu menebus kesalahannya yang menyapu bola tak bersih sehingga bola sapuannya mengarah ke Kogileswaran Raj yang langsung membidik sudut kanan gawang Argawinata yang menghasilkan gol pertama di menit ke-13.
Hasil Leg Pertama Penentu Timnas Juara AFF Pertama Kalinya
Sukses bungkam tuan rumah Singapura di semifinal leg kedua dengan skor 4-2 membawa Indonesia lolos ke final untuk ke enam kalinya sepanjang keikutsertaan Timnas Indonesia di Piala AFF dan bersua dengan Gajah Putih di final untuk ke empat kalinya.
Artinya, tiga kali selama Timnas Garuda bersua dengan Timnas Thailand di Final, Timnas Garuda selalu gagal. Ini adalah cambuk sekaligus warning bagi Shin Tae-yong dalam membawa Evan Dimas dan kawan-kawan merengkuh Piala AFF untuk pertamakalinya.
Mari kita kesampingkan head to head yang memang sangat tidak berpihak kepada Timnas Kita, namun mari meramaikan petunjuk atau arahan ataupun pendapat dan harapan agar Timnas kita bisa mengalahkan Thailand, si pemilik 5 gelar Piala AFF selama dilangsungkan tiga belas kali itu.
Menyaksikan dua leg pertandingan semifinal antara Thailand vs Vietnam memang kualitas Thailand tidak bisa diremehkan dan nyaris bermain sempurna tanpa kebobolan. Padahal tim yang dihadapi adalah Vietnam, pemilik 2 trofi Piala AFF dan tim peringkat paling tinggi posisinya di rangking FIFA, bertengger di posisi 98, sementara Thailand di posisi 115.
Dan dari perjalanan Timnas Garuda serta Gajah Putih, maka ada pelajaran berharga wajib dipedomani skuad Garuda Muda asuhan Shin Tae-yong apabila memang benar-benar serius merengkuh gelar Piala AFF bukti Indonesia adalah tim terkuat di Asia Tenggara, bukan tim spesialis runner-up, diantaranya:
1. Wajib Memenangkan Laga Leg Pertama, Minimal Menahan Imbang
Berkaca dari hasil leg pertama semifinal Thailand vs Vietnam ada keharusan agar timnas Garuda tidak langsung menyerang di leg pertama, namun alangkah baiknya bermain seperti kala mengkandaskan Singapura.
Leg pertama adalah kunci keberhasilan kita, jika kita mampu menahan imbang, maka di leg kedua mati-matian pun tidak masalah asalkan di leg pertama kita tidak kalah, sehingga di leg kedua tidak harus menguras tenaga dan stamina agar bisa menyamakan kedudukan yang akhirnya menjadi boomerang karena Thailand punya pertahanan solid dan serangan balik mematikan.