Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hilangkan Fenomena Kalap dan Budaya Latah Belanja Makanan, Mari Tingkatkan Gerakan Menengok Tetangga

2 Mei 2020   13:26 Diperbarui: 2 Mei 2020   13:33 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tolak Fenomena Kalap Belanja Makanan, Mari Belanja Secukupnya, Karena Stok Aman dan Mari Perhatikan Sesama Kita. sumber gambar: www.kompas.com

Sementara, jujur di luar sana banyak keluarga yang tidak makan, harus mengutang untuk membeli bahan makanan sehari-hari karena terdampak covid-19. Seperti dialami oleh keluarga di Serang yang hanya minum air galon.

Nah, bagi kaum masyarakat yang sudah terlanjur melakukan fenomena kalap belanja makanan, juga untuk kita semua, dalam upaya bergotong royong bersama-sama memberangus covid-19, agar tidak terjadi seperti yang dialami oleh keluarga di Serang yang tidak punya makanan.

Sudah saatnya kita melakukan Gerakan Menengok Tetangga, mari kita sisihkan satu dua porsi makanan yang kita makan hari ini untuk kita bagikan kepada tetangga kita yang kekurangan makanan.

Kita ajak tetangga kita yang memang punya stok makanan lebih untuk menyisihkannya bagi tetangga kita yang kekurangan. Sehingga makanan yang kita timbun itu tidak mubazir dan tidak ditelan oleh kaladuarsa.

Mari perlahan tapi pasti, kita kikis sikap latah dan fenomena kalap belanja makanan, mari sekarang kita peduli dengan sesama kita yang kekurangan dengan membagikan makanan yang kita punya. Dengan begitu, kita menunjukkan rasa kepedulian kita di masa-masa sulit akibat pandemi covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun