Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perilaku Cerdas Hadapi Ketidakpastian Global akibat Covid-19

6 April 2020   20:12 Diperbarui: 7 April 2020   18:15 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka sekarang kita harus menjaga segala sesuatu dengan steril, membiasakan diri untuk mencuci tangan dan menjaga jarak dengan orang di sekitar kita, plus saling memberikan pengertian kepada teman agar tidak tersinggung ketika tidak salaman, menggunakan masker kala berada di luar rumah dan selalu berada di rumah dalam upaya menangkal penyebaran pandemi corona ini.

Tetap Semangat Menjaga Ekonomi Walau Covid-19 Menghadang. foto: dokpri
Tetap Semangat Menjaga Ekonomi Walau Covid-19 Menghadang. foto: dokpri
Lantas, upaya apa yang sudah saya lakukan di tengah ketidakpastian seperti ini? Bagaimana cara agar tetap tidak bosan ketika bekerja, belajar dan beribadah di rumah? 

Apa yang harus kita lakukan agar selain mendapatkan kesehatan dan terhindar dari Covid-19, juga ikut ambil bagian menjaga stabilitas sistem keuangan dari ancaman isu resesi dan krisis ekonomi dunia?

Pertama, tentunya mengikuti semua anjuran-anjuran yang telah disampaikan oleh pemerintah dan kesadaran tingkat tinggi dari diri kita masing-masing untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. 

Berada di rumah saja, mengembangkan diri dan mematuhi instruksi Work from Home (WfH) merupakan solusi terbaik dalam mendukung pemberantasan wabah pandemi global.

Namun, keputusan untuk berada di rumah akan menjadi bumerang apabila berlangsung dalam tempo yang lama. Bisa dibayangkan apabila status lockdown diberlakukan?

Pastinya ekonomi akan lumpuh total, bagaimana tidak? Kita tidak akan bisa keluar rumah, segala aktivitas yang berbau ekonomi akan tutup total. Maka kejadian seperti di India dan Italia akan terjadi dimana kerusuhan dan penjarahan merajalela. Kita tidak menginginkan itu!

Maka pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dimana yang ada ekonomi tetap berjalan, walau seret atau agak lambat, tetapi setidaknya tidak lumpuh dan para pekerja harian setidaknya masih dapat berbuat untuk keluarganya! Tetap dapat membiayai hidup keluarga dan asap dapur masih bisa mengepul. 

Pembatasan hubungan fisik dan melarang kerumunan di waktu tertentu memang adalah pilihan sulit tetapi setidaknya masih bisa menyelamatkan ekonomi masyarakat menengah ke bawah.

Kedua, tentunya hidup hemat tanpa harus latah dengan menimbun barang-barang kebutuhan pokok di rumah. Sikap latah yang dimiliki rakyat Indonesia harus benar-benar kita putus sebagaimana kita memutus rantai penyebaran Covid-19 ini dengan bersikap bijak dalam menanggapi sebuah permasalahan.

Ketika Physical Distancing dan Sosial Distancing diberlakukan serta harus memilih self isolation, banyak masyarakat kita yang latah dan kalap. Mereka langsung berduyun-duyun ke pusat-pusat perbelanjaan untuk membeli stok dalam jumlah besar. 

Inilah yang membuat terjadinya kepanikan massal, menambah kecemasan dan semakin berdampak negatif pada perekonomian nasional kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun