Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Teka-teki Pemindahan Ibu Kota Negara

7 Mei 2019   11:44 Diperbarui: 7 Mei 2019   11:48 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemacetan Tiada Henti, Belum Lagi Ancaman Banjir Jadi Permasalahan DKI. sumber gambar: www.kompas.com

Wacana lama pemidahan ibukota negara kembali berdengung akhir-akhir ini. penyebabnya tidak lain dan tidak bukan karena Jakarta sebagai ibukota negara saat ini tidak mampu lagi menanggung beban berat, karena selain sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik, Jakarta juga sebagai pusat industri bisnis nomor satu di Indonesia. Disamping itu juga, wilayah Jakarta dan Jabotabek yang penuh sesak, tidak dapat menampung penduduk yang bertambah terus seperti deret hitung.

Sekarang saja penduduk Jakarta dan sekitarnya sekitar 30 juta penduduk, lebih dari 10 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Hal lain yang memaksa ibukota harus dipindahkan adalah untuk mendorong pemerataan pembangunan dengan memindahkan Ibukota ke wilayah timur yang masih segar dan mampu mempresentasikan identitas bangsa, kebinekaan dan penghayatan, serta pengamalan terhadap Pancasila.

Juga, tentunya untuk menciptakan ibukota yang menerapkan konsep smart, green, and beautiful city demi meningkatkan kemampuan daya saing (competitiveness) secara nasional maupun regional.

Selain itu tentunya untuk menghemat biaya yang dikeluarkan dalam upaya menjaga stabilitas keuangan negara demi menciptakan pembangunan yang bermanfaat dan berdaya guna.

Karena bukan rahasia umum lagi, bagaimana kinerja Gubernur DKI sekarang yang dikelola oleh Anies Baswedan. Baik itu dalam mengelola pemerintahan, maupun anggaran DKI Jakarta.

Dengan pedenya, Anies telah mengajukan proyek infrastruktur DKI dengan angka fantastis mencapai 571 triliun rupiah. Angka ini sangat besar bila dibandingkan dengan kajian yang telah dilakukan untuk memindahkan ibukota ke luar dari Pulau Jawa yang hanya membutuhkan biaya sekitar 323 -- 466 triliun rupiah. Dan ini telah disetujui secara prinsip oleh Pemerintahan sekarang lewat Rapat Terbatas tentang Pemindahan Ibu Kota di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4/2019).

Presiden Joko Widodo menegaskan, diperlukan cara berpikir jangka panjang dan berlingkup luas dalam membahas rencana pemindahan ibu kota. Pertimbangan utama pun harus kepentingan bangsa dan negara dalam menyongsong kompetisi global.

Teka Teki Ibu Kota Baru?

Lantas pertanyaannya, Dimana Letak Ibu Kota Baru itu? Melihat urgensinya pemindahan ibu kota baru dikarenakan Jakarta tidak lagi mampu menahan beban berat, belum lagi ancaman Jakarta, salah satu kota paling cepat tenggelam di dunia, yang terus mengalami penurunan sebanyak satu sentimeter setiap tahun, merupakan ancaman serius yang harus diantisipasi secepat mungkin.

Sebenarnya teka teki pemindahan ibu kota negara ini sudah lama didengung-dengungkan, bahkan oleh Presiden Soekarno, Presiden Pertama di Republik ini di tahun 1957. Beliau dengan tegasnya telah menunjuk Palangkaraya, Kalimantan Tengah sebagai destinasi yang bakal jadi ibu kota negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun