Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Prediksi Bung Sutet, Belgia Ungguli Kroasia di Tanah Rusia 2018

4 Juli 2018   16:39 Diperbarui: 4 Juli 2018   16:44 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Babak 16 Besaru Usai, Kita Kroasia dan Belgia Layak di Final Piala Dunia 2018 sumber: bolarusia.kompas.com

Mitos jika Piala Dunia berlangsung di Amerika Latin, Tim Eropa tidak bisa juara telah terpatahkan ketika Jerman mampu mengangkat tropi lambang juara dunia bidang sepakbola itu empat tahun lalu di Brazil, dan bagaimana sebaliknya? Apakah mitos itu bisa terpatahkan juga oleh tim Amerika Latin?

Kini, ketika tropi ciptaan desainer kondang asal Italia, Silvio Gazzaniga diperebutkan di negeri Beruang Merah pimpinan Vladimir Putin, Albiceleste sudah angkat koper, namun Uruguay masih bisa bernafas lega setelah sukses memulangkan CR7 ke kampung halamannya.

"Pertandingan babak 16 besar sunggu menjenuhkan!", pungkas bung Sutet yang bersebelahan dengan saya kala menonton partai Spanyol vs Rusia di warung kopi mak Butet. Sambil sesekali merogoh ke piring, lalu memasukkan bola-bola kecil kacang garuda kedalam mulutnya untuk dikunyah mengusir rasa ngantuk.

Maklum, bung Sutet ini penggemar bola, saking gemarnya sampai jam brapapun dan dimanapun dia tetap sempatkan diri nonton bola. Ditemani kopi dan Kacang Garuda, kami nonton bareng dan pemenang partai Spanyol vs Rusia harus diakhiri lewat adu jos, adu penalty!

Babak 16 Besar Rata-Rata Diakhiri Penalti

Piala Dunia kali ini memang terasa horor bagi tim-tim raksasa yang dianggap mapan dan diunggulkan kembali jadi juara! Panser Jerman, tidak lolos penyisihan grup. Argentina yang digadang-gadang mampu minimal mengulang sejarah empat tahun lalu, boro-boro, lolos babak 16 besar saja tidak!

Malam itu, kembali Spanyol si asyik tiki-taka tidak mampu meredam agresivitas permainan tuan rumah Rusia. La Furia Roja tersendak oleh sengatan-sengatan serangan Beruang Merah yang dikomandoi Denis Cheryshev dan Artem Dzyuba. Permainan cepat dan serangan balik benar-benar membuat para pemain Spanyol tidak nyaman memainkan bola. Keroposnya lini belakang akibat ketidakkompakan Ramos dan Pique ditambah dengan lini tengah yang tidak bekerja dengan baik membuat sistem permainan tiki-taka bisa dibaca para pemain Rusia dengan baik.

Jadilah permainan dilanjutkan dengan adu jotos, dan kiper sekaligus kapten Igor Akinfeew jadi pahlawan setelah sukses membaca dan memblok arah tendangan Koke dan Iago Aspas. Sementara semua pemain Sbornaya sukses menjaringkan bola ke gawang De Gea yang memang tampim angin-anginan selama turnamen ini. Selamat jalan Spanyol menyusul Argentina dan Portugal.

Tiga jam kemudian, ramalan bang Sutet terbukti kembali. Bagaimana tidak? Partai yang diprediksi bakal berjalan normal, ternyata kembali harus dituntaskan lewat adu penalty. Kroasia yang digadang-gadang mampu dengan mudah mengalahkan saudaranya Denmark, ternyata harus bekerja ekstra keras hingga babak adu penalty.

Lagi-lagi Subasic, kiper Kroasia lebih beruntung dan lebih sigap daripada Casper Schmeichel, sehingga tim dari negeri Balkan itu lolos ke babak perempat final untuk bertemu Uruguay.

Partai yang harus dituntaskan lewat adu penalty tersaji barusan tadi pagi, dimana Inggris dengan susah payah menyingkirkan wakil Amerika Latin, Kolombia lewat adu penalty.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun