Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kutukan "Coupe du Monde" Kekal Buat Juara Bertahan, Bukan Untuk Runner-up

30 Juni 2018   14:42 Diperbarui: 30 Juni 2018   14:49 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marcus Rojo, Penghangat Bangku Cadangan MU, Penyelamat Albiceleste ke Babak 16 Besar, Akankah Argentina kembali dinaungi Dewi Fortuna? sumber gambar:www.bolarusia.kompas.com

Sang juara baru, Spanyol Piala Dunia Afrika Selatan 2010, di edisi Piala Dunia 2014 Brazil juga harus menerima kutukan "Coupe du Monde". Sematan kandidat juara setelah secara fenomenal menjuarai Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010 dengan pertahanan terbaik setelah hanya kebobolan dibawah 7 gol secara turnamen, di Brazil 2014, Spanyol lagi-lagi dipaksa angkat koper setelah dibabak penyisihan dikubur oleh Cile dan Belanda! Pembalasan setimpal sukses dilakoni penghasil Bunga Tulip tersebut dengan skor fantastis 1-5.

Bagaimana nasib runner-up? Tim Orange sukses menggapai babak semifinal sebelum dikandaskan Albiceleste dalam pertarungan adu nasib tendangan penalty. Dan Jerman dengan fenomenalnya menjuarai Piala Dunia untuk ke empat kalinya di tanah Amerika Latin untuk mematahkan mitos jika turnamen di negara Amerika Latin, tim-tim Eropa tidak berkutik, setelah di babak perpanjangan waktu mengkandaskan mimpi Tim Tanggo untuk meraih tropi Jules Rimet untuk ketiga kalinya dibawah komando Messi.

Jerman Kena Kutukan

Nah, mitos itu kembali bertuan pada pemegang sementara trofi resmi bernama Piala Dunia FIFA, setelah tropi asli bernama "Coupe du Monde" telah resmi direbut dan disimpan oleh Tim Samba Brazil setelah berturut-turut memenangi gelar bergengsi ini sejak tahun 1958, 1962, dan 1970 berturut-turut, dan sesuai regulasi FIFA, mereka berhak menyimpannya.

Sehingga, tahun 1974, tropi baru ciptaan seniman Italia, Silvio Gazzaniga, kembali diperebutkan dan telah diangkat oleh kapten-kapten tim yang berbeda-beda dan belum ada kapten dari negara yang sama mengangkat tropi ini sebanyak dua kali.

Apakah saat membuat tropi ini ada sumpah diucapkan oleh penciptanya, bahwa tidak akan ada tim yang sama mengangkat piala dunia ini sebanyak dua kali atau lebih? Sampai kapan kutukan lingkaran bola dunia yang mewakili citra dari semua benua berisi emas 18 karat ini terpecahkan?

Kembali Piala Dunia 2018 Rusia, kutukan itu resmi terjadi buat Jerman sang pemegang tropi Coupe du Monda setelah harus angkat koper karena kekalahan dramatis dari Korsel di pertandingan terakhir babak penyisihan grup. Jerman tidak disangka harus menelan pil pahit tersingkir, walau menguasai seluruh pertandingan selama 90 menit penuh!

Namun, harus mengakui keunggulan Korsel dan kemasukan dua gol. Benarlah prediksi bahwa Tim Panser bakal diuber oleh semua tim untuk berlomba-lomba menandingi dengan kekuatan terbaik masing-masing tim. Pertama Meksiko secara mengejutkan sukses menumbangkan mereka, plus Korsel yang bermain tanpa beban seakan-akan menikmati permainan untuk merubuhkan mental juara Tim Panser sehingga bisa memenangkan pertandingan.

Padahal secara kualitas dan secara psikis, Korsel seharusnya bisa saja memberikan kemenangan mudah buat Jerman! Tetapi itu tadi, predikat juara bertahan itu membuat beban Jerman berat dan terpuruk dan lawan mereka punya kekuatan mistis tersendiri untuk mengalahkan Tim Panser.

Siklus Runner-up Jadi Juara Piala Dunia  

Jika merunut ke belakang, semenjak tahun 1974 memang kutukan juara tidak akan bisa memenangi untuk kali kedua terbukti sudah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun