Tidak terasa pertandingan terakhir penyisihan grup sedang berlangsung di ajang Piala Dunia 2018 dan lucunya lagi, semua prediksi-prediksi bertumbangan dan hilang tanpa bekas. Contoh, Mesir dijagokan paling barter bisa lolos ke babak 16 besar, resmi angkat koper dari turnamen setelah mencetak hasil spektakuler di ajang empat tahunan ini.
Ketergantungan pada sosok Salah disinyalir menjadi biang kerok kegagalan The Pharao's, julukan Timnas Mesir untuk melanjutkan kiprah mereka di Piala Dunia 2018. Padahal, banyak asa terukir untuk timnas ini melihat performa mereka selama babak kualifikasi plus prestasi ditorehkan Salah selama berbaju The Reds, Liverpool hingga ke babak final Liga Champions 2018!
Namun, cedera di final yang masih membekas dan tidak dapat diterima banyak pihak dan Ramos dianggap jadi kambing hitam Salah tidak dapat tampil di partai pembuka, sehingga kegagalan di Rusia dibawa-bawa menjadi korban politik karena Salah tidak bermain.Â
Memang benar, andaikan main di partai pembuka apakah Mesir akan rontok juga? Semoga Salah dan kawan-kawan bisa menerima kekalahan ini dan tidak terjadi demo berjilid-jilid gara-gara kegagalan Mesir dipolitisasi. Cukup di negara kami saja terjadi politisasi!
Ok, selesai dengan Mesir, kita lihat ke pokok pembicaraan! Ya, ini tentang Messi dan Mencoblos...!!
Messi-pun sepertinya setali tiga uang dengan nasib Salah, bedanya Messi bermain penuh di dua pertandingan awal dengan hasil yang sangat-sangat diluar ekspektasi yang disemayatkan publik pada diri seorang Messi.Â
Bermodalkan Messi dan bintang-bintang bertaburan di tubuh Tim Tango? Permainan Argentina sangat monoton, tidak menarik dan jauh dari tarian tanggo seperti yang pernah diperankan oleh Batistuta di Prancis 1998 atau di Brazil 2014 yang lalu.
Ketika Aguerro mencetak gol indah ke gawang Halldorson di menit ke-19? Ketika itu asa besar pada pendukung Argentina sangat besar, namun publik terdiam ketika Alfred Finnbogason menyamakan kedudukan. Lantas saya pun makin tertunduk lesu ketika Messi tidak dapat mengkonversi hadiah penalti menjadi gol kemenangan tim tanggo di partai pembuka tersebut.
Hilang tiga poin penting! Ya, angan-angan mengantongi tiga poin modal kemenangan pertama hangus seketika setelah Messi, pemain yang sangat dipuja-puja karena kebintangan dan kepiawaiannya mengolah si kulit bundar, tidak mampu mengecoh kiper sekelas Halldorson yang hanya bermain di klub Super Liga Denmark, Randers. Itulah faktanya bahwa bola itu bundar dan Messi membuktikan bahwa dia bukanlah pemain dari planet lain, melainkan manusia seperti kita juga!
Messi jadi biang kerok posisi Argentina di Grup D, karena kontra Kroasi lagi-lagi Messi seperti anak kecil yang tidak tau bermain bola. Dikelilingi pemain-pemain Kroasia, Messi tidak mampu mengeluarkan 'magis', kesaktian, atau apalah itu untuk menolong Argentina dari kekalahan telak 0-3! Inilah kekalahan terbesar diderita Tanggo selama babak penyisihan grup semenjak tahun 1958!
Bisakah Messi Pahlawan Argentina?