Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jika Misinya Balas Dendam, Si Nyonya Tua Bakal Remuk oleh Los Blancos

3 April 2018   16:13 Diperbarui: 3 April 2018   17:55 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akankah Buffon Bakal Panen Gol Lagi dari Real Madrid di Leg Pertama Perempat Final Liga Champions Musim Ini? sumber gambar:AFP PHOTO / Marco BERTORELLO (Photo credit should read MARCO BERTORELLO/AFP/Getty Images Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Italia Gagal ke Piala Dunia 2018, Gianluigi Buffon Pensiun", https://bola.kompas.com/read/2017/11/14/06040098/italia-gagal-ke-piala-dunia-2018-gianluigi-buffon-pensiun. Penulis : Anju Christian

"Jangan pelihara dendammu apabila ingin mengalahkan lawan-lawanmu!"

Nasihat ini sangat penting buat klub sebesar Juventus jika ingin menuntaskan misi menggenggam 'si kuping besar' alias Liga Champions, gelar yang sudah sangat lama tidak mampir lagi di kamar gelar Si Nyonya Tua, Juventus. Ya, klub yang bermarkas di kota Turin ini terakhir kalinya menggenggam Piala Champions, tahun 1995-1996 dengan mengalahkan Ajax lewat adu pinalty.

Sudah sangat lama sekali dan sebenarnya gelar yang sudah dua puluh tiga tahun itu lenyap bisa dibawa pulang ke Juventus Stadium, bahkan sebagai kado terindah atas suksesnya pembangunan stadion terbaru mereka, andaikan bisa mengalahkan Real Madrid setahun yang lalu. Namun apa daya? Racikan Massimiliano Allegri tidak mampu menahan gempuran Cristiano Ronaldo, sehingga anak asuh Zinedine Zidane mengangkat tropy bergengsi di benua biru itu untuk yang ke dua belas kalinya.

Ya, masih tergiang bagaimana Real Madrid dengan leluasanya membongkar pertahanan Juve yang terkenal kala itu BBC -- Buffon -- Bonucci -- Chiellini, sehingga aktor utama kemenangan, CR7 mencetak dua gol dan dua gol lagi dicetak oleh Casemiro dan Marco Assensio, sementara gol hiburan Juve dicetak oleh Mario Madzucik.

Ironis memang, seorang CR7 bisa dibiarkan begitu saja leluasa memainkan peran-nya sehingga Juventus kehilangan jati permainan yang mengakibatkan mereka kehilangan gelar yang sangat dinanti-nanti.

Jangan Balas Dendam, Tapi Bermainlah Untuk Menang

Kini kesempatan untuk bertemu kembali dan menatap final yang akan diselenggarakan di Millenium Stadium, Wales mungkin menjadi pemacu bagi Juventus mengalahkan Real Madrid. Tapi apakah segampang itu? Melihat performa CR7 yang disokong Gareth Bale yang tentunya sangat ingin mencicipi final di rumah sendiri, menjadi bagian tersulit bagi skuad Juventus saat ini. mengingat Juventus-pun sekarang ini, sedang mengalami transisi akibat berpindahnya beberapa pemain inti, termasuk Leonardo Bonucci ke AC Milan.

Sementara Real Madrid selalu punya tenaga lebih kala bertanding di Liga Champions, apalagi El Real kini hanya menggantungkan harapannya mempertahankan Liga Champions karena gelar La Liga dan Piala Raja tinggal kenangan.

Jadi intinya, jika Juventus ingin minimal mencuri kemenangan di Juventus Stadium, maka skuad inti yang ingin bermain harus menerapkan hal-hal berikut dalam diri mereka saat bermain di lapangan: (1) Bermain Sabar dan Tidak Mau Terpancing Emosi, Apalagi Tekad Untuk Balas Dendam. Gianluigi Buffon (43) tahun jelas bukan pemain yang muda lagi, gerakan refleksnya kala masih di Parma hingga sebelum sekarang sudah sangat kontras. Pun dengan bek tengah Giorgio Chiellini (34) tahun bukanlah pelari sprint yang bisa meladeni laju lari CR7, Gareth Bale atau Isco yang sewaktu-waktu bisa menusuk jantung pertahanan Juventus.

Oleh karena itu, jika tidak ingin kebobolan maka jangan berikan ruang tembak dan jarak yang longgar bagi pemain-pemain muda Madrid. Bermainlah dengan hati, otak dan otot untuk menahan laju para pemain-pemain Madrid. (2) Jangan berpikir Mengalahkan Madrid karena Dendam! Tetapi berpikirlah mengalahkan Madrid dengan skema dan taktik jitu.

Disini peran Massimo Allegri sebagai tukang racik skema permainan Juventus harus punya andil besar untuk meraih kemenangan di kandang sendiri sebagai modal ketika bersua di Bernebeu Stadium seminggu kemudian. Formasi 4-3-3 sepertinya kurang pas, kecuali bisa berevolusi ke 5-3-2 dengan mengandalkan Miralem Pjanic harus bisa playmaker sekaligus pemupus serangan bersama dengan Rodrigue Bentancur. Sementara Sami Khedira harus bisa bermain sebagai bek/libero yang menjaga pertahanan dari sengatan pemain-pemain Real yang tentunya sangat bernafsu membobol gawang Buffon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun