[caption id="attachment_311079" align="alignnone" width="300" caption="Masing-masing mencetak dua gol, Robben dan Van Persie. sumber : Bola.kabar24.com "]
[/caption]
Diluar prediksi memang, Belanda yang kalah di final Piala Dunia 2010 sukses melakukan pembalasan setimpal setelah berhasil mengalahkan Spanyol di babak Penyisihan Grup Piala Dunia 2014 Brazil. Belanda yang datang bukan dengan kekuatan penuh setelah Ravael Van Der Vaart tidak diikutkan, dan didominasi oleh pemain-pemain muda, mengakibatkan De Oranye, Belanda tidak difavoritkan untuk menang saat menghadapi Spanyol si Raja Dunia dan Eropa di Laga Pembuka Piala Dunia 2014 Grup B. Sampai-sampai prediksi kemenangan untuk Spanyol berada di angka 95% yang mendukung Belanda akan menang mudah kala bersua dengan Spanyol.
Di awal laga memang terlihat jelas, dimana Timnas Belanda yang saat ini ditukangi oleh Pelatih Paling Jenius di Dunia Sepak Bola bernama Louis Van Gaal yang memiliki metode kepelatihan yang sangat diakui dan sukses bersama Ajax kala menjuarai Liga Champions tahun 1994/1995 bersama dengan tim-tim mudanya yang melegenda dan mengorbitkan pemain seperti: Patrick Kluivert (penulis lihat duduk disamping Gurunya Louis Van Gaal) sebagai asisten pelatih, De Boer Bersaudara, Danny Blind, Edgard Davids, Clerence Seedorf, dll keteteran saat menghadapi permainan Tiki-Taka ala Spanyol. Namun mereka lupa bahwa didalam darah Van Gaal masih kental mengalir darah Total Football titisan Rinus Michels dan Johan Cruiift. Selama bertahun-tahun melanglang buana untuk menyempurnakan ilmu kepelatihannya, Van Gaal memiliki jurus-jurus ampuh dan strategi yang diluar dugaan pelatih Spanyol, Del Bosque. Memang dibabak pertama, Spanyol unggul terlebih dahulu setelah Diego Costa dilanggar di daerah kotak penalty Belanda. Xabi Alonso sukses membobol gawang Belanda Jasper Cilessen. Namun kedudukan tidak bertahan lama, bola sundulan Robin Van Persie menyambut umpan lambung bek Daley Blind suksesk mengetarkan gawang Iker Cassilas yang sepertinya sudah kehilangan motivasi, konsentrasi dan sentuhan magisnya.
Berturut-turut Belanda menambah gol pada menit 60, Arjen Robben, si manusia kaca mampu membawa Belanda berbalik unggul setelah aksi individunya mampu melewati dua pemain Spanyol berkelas dunia, Sergio Ramos dan Pique dan mampu menggetarkan gawang Cassilas untuk kedua kalinya. Gol ketiga The Holland bertambah selang lima menit kemudian lewat sundulan kepala pemain bertahan mereka De Vrij menyambut tendangan bebas Wesley Sneider. Menit ke – 72 adalah kejadian yang paling lucu, menerima back pass dari pemain belakang Spanyol, Iker Cassilas gagal mengontrol bola bernama Brazuca dengan baik, sehingga dapat direbut dengan mudah oleh Van Persie. Dengan ketenangan yang luar biasa Van Persie sukses mengecoh Cassilas sebelum menembak gawang Spanyol yang ditinggal oleh Cassilas, gol. Ini mutlak kesalahan seorang kiper sehebat Iker Cassilas. Tidak cukup sampai disitu, menit ke – 80 kembali Arjen Robben menambah keunggulan mereka setelah sukses mencetak gol ke – 2 nya dengan cara yang luar biasa. Menerima umpan lambung jauh dari pemain belakang, Robben berlari kencang, adu sprint dengan dua pemain Spanyol, menang melewati dua pemain Spanyol, berliuk-liuk mempermainkan si kulit bundar sebelum memutuskan menendang keras ke gawang Spanyol dan gol ke – 5 pun tercipta di stadion El Salvador, Brazil.
Banjir Gol di Piala Dunia 2014
Sukses menggetarkan jala gawang Spanyol dengan lima gol dibalas satu gol, mengindikasikan bahwa Belanda telah berhasil melalukan revans atas kekalahan menyakitkan di final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Ketika itu, Robin Van Persie tidak dapat dimainkan karena cedera dan gol di menit-menit terakhir oleh Andreas Iniesta mengubur impian Belanda untuk menjadi Juara Dunia setelah dibeberapa kali Final selalu mendapat predikat runner – up. Melihat cara bermain Belanda kontra Spanyol terlihat memang kejeniusan Van Gaal dalam meracik dan menurunkan skuad terbaiknya. Pria yang selalu membawa papan, alat tulis dan selalu menganalisa permainan ini memang memiliki strategi yang jitu, sehingga membuat Tim Belanda menjadi salah satu favorit juara bersama dengan tuan rumah Brazil, Argentina, Jerman dan Italia. Cara bermain dan mengkandaskan permainan Spanyol dengan skor telak telah memantapkan pilihan kepada Belanda. Permainan atraktif, bertenaga dan penuh determinasi yang ditunjukkan oleh pemain-pemain Muda Belanda menunjukkan lubang dan titik kelemahan timnas Spanyol. Van Gaal menunjukkan bahwa permainan Tiki-Taka yang memang diadopsi dari gaya Total Football asli dari Belanda ini memiliki kelemahan dan Belanda sukses mempertontonkan kelemahan Spanyol. Hasil pertandingan Spanyol kontra Belanda ini juga menjadi skor yang paling mencolok serta mengawali banjir gol. Sampai tulisan ini ditayangkan, dari empat laga yang dipertandingkan (saat tulisan ini ditayangkan sedang berlangsung pertandingan antara Cile vs Australia dengan skor masih 2 – 0 untuk Chile) total telah menghasilkan gol sebanyak : 12 gol dengan rincian: Brazil (3 gol), Kroasia (1 gol), Belanda (5 gol), Spanyol (1 gol), Chile (2 gol). So, apakah partai final masih mempertemukan Spanyol kontra Belanda? Atau Belanda kontra Brazil? Masih jauh perjalanan final...!!!
Medan, 14 Juni 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H