kemana lagi arah, kawan
tempat hujan menjatuhkan benih subur
selain ketiadaan petir yang halus menyerap laut
memukul ombak dengan riak karang di tepi guntur
kawan, embun hanya menyisakan keringat buat pagi
yang lari di kejar malam
dan apakah masih ada kelalawar yang tersesat di antara dingin
tertempel di atas bintang
kawan, hanya mentari yang paling tinggi
sekaligus terrendah
terinjak jejak pelangi
hingga hanya berita yang terkabarkan angin
melintasi awan yang mendung
oOO.,.,hembuskan gelisah kemarau dengan
nyanyian petani, tanpa ada korupsi derai lagi
lubangsa, 12 mei 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H