Mohon tunggu...
Agustine Ranterapa
Agustine Ranterapa Mohon Tunggu... Guru - Guru

Aku seorang Guru SD. Tidak ada keajaiban dalam pekerjaanku. Aku tidak pernah berjalan diatas air dan aku juga tidak mampu membela lautan. Tetapi yang aku tahu, aku adalah seorang pemimpin pembelajaran yang mencintai anak-anak didikku. Karena menurutku seni tertinggi seorang guru adalah bagaimana ia menciptkan kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan". Alhamdulillaah ditakdirkan menjadi seorang guru.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Muhasabah Akhir Tahun 2024 "Merangkai Taubat, Menyemai Harapan"

30 Desember 2024   21:42 Diperbarui: 30 Desember 2024   21:43 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokumentasi Pribadi, View : Centre Point of Indonesia (CPI)_Makassar Sulawesi-Selatan.

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahi Rabbil 'alamin, segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberi kita nikmat usia hingga kita berada di penghujung tahun ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad , teladan agung dalam perjalanan hidup ini.

Saudaraku,
Waktu adalah amanah yang Allah titipkan kepada kita, namun sering kali kita lalai menggunakannya. Di penghujung tahun ini, mari kita berhenti sejenak, bukan untuk sekadar menghitung pencapaian dunia, tetapi untuk menakar bekal menuju akhirat. Apakah amal kita telah cukup untuk menyambut kematian yang pasti? Apakah dosa-dosa kita sudah kita sesali dengan taubat yang tulus?. Allah berfirman dalam QS. Al-'Asr: 1-3,
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran." 

Sekali lagi, waktu adalah anugerah yang tak ternilai, tetapi ia juga adalah ujian yang sering membuat kita lalai. Di akhir tahun ini, mari kita meluangkan waktu sejenak untuk bercermin pada diri sendiri. Sudahkah kita menjadi hamba yang bersyukur?.  Sudahkah kita mendekatkan diri kepada Allah dalam setiap langkah hidup kita? Atau justru waktu berlalu dengan kelalaian, sedangkan usia terus berkurang tanpa kita sadari?.  Allah berfirman dalam QS. Az-Zumar: 70,
"Dan setiap jiwa akan diberi balasan penuh atas apa yang telah dikerjakannya, sedang Allah lebih mengetahui apa yang mereka kerjakan." Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap amal, sekecil apa pun, akan diperhitungkan. Oleh karena itu, mari kita renungi perjalanan kita selama setahun terakhir. Jika ada dosa, maka bersegeralah bertaubat, karena Allah Maha Pengampun. Jika ada amal yang tertunda, mulailah kembali dengan penuh kesungguhan. Ingatlah, Allah tidak menilai hasil semata, tetapi juga niat dan usaha kita.

Saudaraku,"Sudahkah kita merenungi perjalanan hidup selama setahun ini? Mari bersama merajut taubat, menyemai harapan, dan menyambut tahun baru dengan langkah penuh makna. Baca muhasabah diri yang menyentuh hati dan temukan semangat baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik."  Mari sejenak kita kontemplasi, sudahkah iman kita bertambah dalam perjalanan hidup ini? Sudahkah shalat kita menjadi lebih khusyuk, dan Al-Qur'an menjadi bagian dari keseharian kita? Atau justru waktu-waktu kita berlalu dalam kelalaian, sibuk dengan urusan dunia yang fana?. Ketahuilah bahwa hidup ini adalah perjalanan. Dunia hanyalah persinggahan sementara sebelum kita melangkah ke kehidupan yang abadi. Setiap nafas yang kita hirup, setiap langkah yang kita ambil, semuanya akan dimintai pertanggungjawaban. Maka, jangan biarkan hari-hari berlalu tanpa makna. Jadikan waktu yang tersisa sebagai ladang amal yang subur, tempat kita menanam benih kebaikan yang akan kita panen di akhirat nanti.

Allah berfirman dalam QS. An-Nahl: 97 :
"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."  Ayat ini adalah janji Allah kepada hamba-Nya yang ikhlas dan istiqamah dalam kebaikan. Tidak ada amal yang sia-sia di sisi Allah. Bahkan senyummu kepada saudaramu adalah sedekah, dan setiap langkahmu menuju masjid dicatat sebagai kebaikan. Maka, mulailah setiap hari dengan niat yang lurus, berbekal semangat untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin.

Rasulullah bersabda:
"Orang yang cerdas adalah yang mampu mengendalikan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati, sedangkan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah." (HR. Tirmidzi)

Saudaraku,
Muhasabah diri adalah cermin hati. Dengan bercermin, kita bisa melihat noda yang perlu dibersihkan dan kekurangan yang harus diperbaiki. Jangan biarkan dosa-dosa kita menjadi penghalang antara kita dan rahmat Allah. Karena Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Dia menanti taubat kita meski dosa kita sebanyak buih di lautan.

Di akhir tahun ini, jadikan doa sebagai teman terdekat kita. Mintalah kepada Allah agar menghapus dosa-dosa kita, memperbaiki hatimu, dan menguatkan langkahmu untuk menjadi hamba yang lebih baik. Berjanji kepada diri sendiri untuk mengisi hari-hari mendatang dengan kebaikan, walau hanya sekecil apa pun. Sebab, amalan kecil yang konsisten lebih dicintai Allah daripada amalan besar yang hanya sesekali.

Saudaraku,
Sejatinya tak ada seorang manusia yang sempurna, karena kita adalah makhluk yang penuh dengan kekurangan. Namun, ketidaksempurnaan itu bukanlah alasan untuk berputus asa. Allah berfirman dalam QS. Az-Zumar: 53,
"Katakanlah (Muhammad): 'Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.'"  Ayat ini adalah pelipur hati bagi kita yang merasa jauh dari Allah. Taubat adalah jalan kembali, dan Allah selalu membuka pintu-Nya untuk siapa saja yang ingin memperbaiki diri. Jangan biarkan dosa-dosa masa lalu menjadi belenggu yang menghalangi langkahmu. Jadikan taubat sebagai jembatan menuju ampunan-Nya.

Saudaraku, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun