Mohon tunggu...
Agustine Ranterapa
Agustine Ranterapa Mohon Tunggu... Guru - Guru

Aku seorang Guru SD. Tidak ada keajaiban dalam pekerjaanku. Aku tidak pernah berjalan diatas air dan aku juga tidak mampu membela lautan. Tetapi yang aku tahu, aku adalah seorang pemimpin pembelajaran yang mencintai anak-anak didikku. Karena menurutku seni tertinggi seorang guru adalah bagaimana ia menciptkan kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan". Alhamdulillaah ditakdirkan menjadi seorang guru.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sekolah dan Kantin dengan Jajanan yang Sehat

8 Juni 2024   09:32 Diperbarui: 8 Juni 2024   09:37 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era modern, jajanan tak hanya menjadi pelengkap namun juga kebutuhan bagi para peserta didik "siswa". Kantin sekolah pun menjadi tempat favorit untuk bersantai dan menikmati camilan di sela-sela jam belajar. Namun dibalik kenikmatan jajanan, tersimpan bahaya yang mengintai, terutama bagi kesehatan ginjal anak-anak. Fenomena gagal ginjal akut yang menyerang banyak siswa belakangan ini menjadi tamparan keras bagi kita semua, khususnya pihak sekolah dan pengelola kantin. Jajanan tak sehat yang marak di kantin sekolah seringkali mengandung zat berbahaya seperti pewarna tekstil, formalin, boraks, penyedap rasa, dan pemanis buatan. 

Konsumsi berlebihan zat-zat ini dalam jangka panjang dapat memicu kerusakan ginjal, bahkan berujung pada gagal ginjal akut. Ginjal yang merupakan organ vital untuk menyaring racun dan menjaga keseimbangan cairan tubuh, menjadi korban dari bahan-bahan kimia berbahaya ini. Gagal ginjal akut pada anak merupakan kondisi serius yang dapat berakibat fatal. Gejalanya seperti penurunan volume urine, mual, muntah, demam, diare, dan lemas, seringkali terlambat disadari. Bila tidak segera ditangani, gagal ginjal akut dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan otak, koma, dan bahkan kematian. Fenomena gagal ginjal akut pada anak sekolah adalah sebuah tragedi yang harus segera dihentikan. Dengan kewaspadaan, langkah pencegahan yang tepat dan kerjasama dari semua pihak, kita dapat melindungi generasi muda dan masa depan mereka dari ancaman penyakit ini. Mari bersama-sama kita jaga kesehatan anak-anak dan ciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang. 

Sebagai salah seorang guru saya selalu merasa terusik ketika akhir-akhir ini saya mendapati beberapa siswa yang usianya masih sangat belia tetapi sudah mengidap penyakit diabetes, gagal ginjal dan bahkan beberapa ada yang harus cuci darah. Yang paling membuat miris saya adalah ketika saya mendapati ada 2 orang anak tetangga saya yang usianya masih kelas 2  dan kelas 3 SD sudah harus cuci darah dan bolak-balik keRumah Sakit provinsi dalam waktu sudah hampir 2 tahun. Kondisi  ini menggelitik rasa penasaran saya dan sekaligus rasa khawatir saya setelah saya coba ngobrol dengan orang tua pasien dan mereka menceritakan bahwa hasil diagnosa dokter menyatakan indikasi penyakit gagal ginjal yang diidap oleh anak bawah umur disebabkan oleh konsumsi minuman-minuman dengan kandungan gula sukrosa yang sangat tinggi dalam jangka waktu yang lama. 

Berangkat dari fenomena ini, saya menjadi berpikir bahwa sudah saatnya "sekolah" sebagai rumah kedua bagi siswa sudah seharusnya menggagas kantin yang ramah bagi kesehatan siswa-siswinya.  Sekolah sebagai tempat belajar dan pembinaan generasi muda memiliki peran penting dalam memastikan kesehatan dan kesejahteraan para siswanya. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah keberadaan kantin sekolah. Kantin bukan hanya tempat untuk membeli jajanan, tetapi juga sarana edukasi dan pembentukan kebiasaan hidup sehat bagi anak-anak. 

Saya ingin mengatakan bahwa mewujudkan kantin yang sehat dan ramah anak dan menjaga kesehatan generasi muda adalah tanggung jawab bersama. Sekolah dan kantin sekolah memiliki peran penting dalam menyediakan lingkungan yang aman dan sehat bagi para siswa. Hal ini bisa diwujudkan tentunya dengan komitmen dan kerjasama dari semua pihak, kita dapat menciptakan kantin sekolah yang bebas dari jajanan berbahaya dan memastikan masa depan generasi muda terhindar dari ancaman gagal ginjal akut. 

Menyadari bahaya jajanan tak sehat dan dampak fatal gagal ginjal akut, sekolah dan pengelola kantin memiliki peran penting dalam melindungi kesehatan siswa. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil adalah :

  • Memperketat Pengawasan Kantin.Sekolah perlu memperketat pengawasan terhadap kantin, memastikan hanya jajanan yang aman dan sehat yang dijual. BPOM dan Dinas Kesehatan setempat dapat dilibatkan dalam melakukan inspeksi dan edukasi kepada penjual jajanan.
  • Menyediakan Jajanan Sehat. Sekolah dapat berkolaborasi dengan penyedia makanan sehat untuk menyediakan jajanan bergizi dan bebas bahan berbahaya. Kantin sekolah juga dapat didorong untuk menyediakan buah-buahan, sayur-sayuran, dan air putih sebagai pilihan camilan yang lebih sehat.
  • Edukasi Kesehatan Ginjal. Sekolah perlu menyelenggarakan edukasi kesehatan ginjal kepada siswa, guru dan orang tua. Edukasi ini dapat mencakup informasi tentang bahaya jajanan tak sehat, gejala gagal ginjal akut dan pentingnya menjaga kesehatan ginjal.
  • Mendorong Pola Makan Sehat. Sekolah dapat mempromosikan pola makan sehat di lingkungan sekolah dengan mendorong siswa membawa bekal makan sendiri dari rumah dan membatasi konsumsi jajanan tak sehat.

Membangun kantin sehat dan ramah anak bukanlah tugas sekolah semata, melainkan tanggung jawab bersama yang seharusnya melibatkan berbagai pihak, di antaranya :

  • Pihak Sekolah:

    • Membuat kebijakan dan peraturan terkait kantin sekolah: Kebijakan ini harus mencakup standar kebersihan, keamanan pangan, jenis makanan yang boleh dijual, dan larangan penjualan jajanan berbahaya.
    • Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pengelola kantin: Sekolah perlu memastikan bahwa pengelola kantin mematuhi peraturan yang telah dibuat dan menyediakan makanan yang aman dan sehat bagi para siswa.
    • Melibatkan siswa, orang tua dan komunitas dalam pengelolaan kantin: Keterlibatan semua pihak dapat membantu mewujudkan kantin yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan para pemangku kepentingan.
  • Pengelola Kantin :

    • Menyediakan makanan yang aman dan sehat: Pengelola kantin harus memastikan bahwa semua makanan yang dijual terjamin kebersihan dan keamanannya, serta bebas dari bahan berbahaya.
    • Menjaga kebersihan kantin: Kantin harus selalu dijaga kebersihannya, baik area tempat makan, area penyajian makanan, maupun area dapur.
    • Memberikan edukasi kepada siswa tentang jajanan sehat: Pengelola kantin dapat memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya konsumsi makanan sehat dan bahaya jajanan tak sehat.
  • Orang Tua :

    • Memberikan bekal makanan yang sehat kepada anak. Orang tua dapat membantu memastikan anak mendapatkan makanan bergizi seimbang dengan membekali mereka makanan dari rumah.
    • Memberikan edukasi kepada anak tentang jajanan sehat: Orang tua perlu memberikan edukasi kepada anak tentang jenis jajanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi serta mengajarkan mereka untuk memilih jajanan yang sehat.

Kantin sehat dan ramah anak tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan fisik siswa, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan edukatif antara lain :

  • Meningkatkan kesehatan dan gizi siswa. Konsumsi makanan sehat di kantin dapat membantu meningkatkan kesehatan dan gizi siswa, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih optimal.
  • Membentuk kebiasaan hidup sehat. Kantin sehat dapat menjadi sarana edukasi bagi siswa untuk belajar tentang pentingnya konsumsi makanan sehat dan pola hidup sehat.
  • Meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi siswa. Kantin yang bersih, aman dan nyaman akan membuat siswa merasa lebih aman dan nyaman saat berada di sekolah.
  • Meningkatkan kerjasama dan gotong royong. Keterlibatan siswa, orang tua dan komunitas dalam pengelolaan kantin dapat meningkatkan kerjasama dan gotong royong di lingkungan sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun