Jumat 28 Agustus 1835--134 tahun sebelum Neil Armstrong menginjakkan kakinya di Bulan--masyarakat New York dikejutkan dengan informasi di harian The New York Sun. Informasinya cukup mencengangkan. Ditemukan ras manusia kelelawar berambut merah  di Bulan.Â
Informasi tersebut disokong bukti ilmiah tak terbantahkan, yakni melalui pengamatan dari teleskop di Cape of Good Hope di Afrika Selatan. Teleskop baru yang kejelasan melihat objek jarak jauh tak ada tandingannya. Astronom Sir John Herschel yang mengonfirmasi.Â
Untuk memperkuat sumber berita, The New York Sun merujuk jurnal ternama yang kredibilitasnya tidak usah diragukan:Edinburgh Journal of Science.
   ----
Laporan berseri dari The New York Sun tentang Ekosistem Bulan (the Great Moon) menimbulkan kehebohan sekaligus rasa ingin tahu yang besar dari masyarakat.
Laporan tersebut awalnya dimulai dengan paragraf kecil pada Jumat 21 Agustus. "Di Cape of Good Hope, Sir John Herschel telah membuat sebuah penemuan astronomis dengan deskripsi paling menawan dengan teleskop besar yang benar-benar baru".
Selasa 25 Agustus 1835. The New York Sun, mengulas secara teknis kecanggihan dan cara kerja teleskop Cape of Good Hope di Afrika Selatan. Teleskop dengan lensa 7 ton tersebut benar-benar membuat kagum siapa pun yang membaca. Maupun yang hanya mendengar dari orang yang membaca.
Namun, belum terjadi kehebohan. Masyarakat masih tenang. Dari penjelasan teleskop itulah The New York Sun membangun "fondasi ilmiah" untuk laporannya yang sensasional dan menghibur sesudahnya.
Rabu 26 Agustus. Pemberitaan The Sun mulai mengejutkan. Dalam laporannya, di Bulan tumbuh bunga poppy berwarna merah yang memenuhi lembah. Ada juga amfibi berbentuk bola yang bergerak dengan menggelinding di pesisir dengan kecepatan tinggi.Â
Ekosistem Bulan juga dihuni unicorn berwajah kambing yang digambarkan mirip kelakuan manusia. Spesies aneh itu, bermain gembira di lembah pedesaan yang di kelilingi dengan bunga-bunga bermekaran.
Pemberitaan di hari Rabu itu sudah cukup membuah heboh bagi siapa pun yang membaca. Namun itu bukan puncaknya. Belum. Sekali lagi belum.Â
Pada Kamis 27 Agustus, the Sun melaporkan; teleskop telah memantau berang-berang berkaki dua yang berjalan tegak menggendong anaknya. Berang-berang tersebut membangun pemukiman yang dikatakan lebih layak dibanding pondok yang dibangun suku-suku liar di Bumi. Pembaca makin histeris.
Harian The Sun benar-benar mengobrak abrik emosi pembaca. Masyarakat setiap hari seolah tak sabar menunggu pagi berikutnya. Pada Jumat 28 Agustus, ledakan itu benar-benar terjadi.Â